Tempat Paling Allah Benci Adalah Pasar?


Dua tempat yang sudah menjadi kebutuhan manusia sehari-hari khususnya umat Islam adalah masjid dan pasar. Masjid adalah tempat kaum muslimin berhubungan dengan Allah ta'ala, sedangkan pasar adalah tempat berlangsungnya hubungan muamalah (antarmanusia).

Akan tetapi, di dalam sebuah hadis dikatakan, dari Abu Hurairah ra, bahwa Nabi saw bersabda, "Negeri (tempat) yang paling dicintai Allah adalah pada masjid-masjidnya, dan tempat yang paling dibenci Allah adalah pasar-pasarnya.” (HR. Muslim)

Apa sejatinya maksud hadis di atas? Bukankah Rasulullah saw juga sering ke pasar dan beliau juga berdagang?

"Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelum kamu, melainkan mereka sungguh memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar. Dan kami jadikan sebahagian kamu cobaan bagi sebahagian yang lain. Maukah kamu bersabar? Dan adalah Tuhanmu maha Melihat". (QS. Al-Furqan ayat 20)

Dari ayat di atas jelaslah bahwa Nabi Muhammad saw juga sama dengan manusia pada umumnya yang butuh makan serta sering ke pasar. Lantas, mengapa dalam hadisnya Rasulullah saw mengatakan bahwa pasar adalah tempat yang dibenci Allah?

Dalam kitabnya, Imam An-Nawawi menjabarkan sabda Nabi saw tentang tempat yang paling dicintai Allah adalah masjid dikarenakan tempat tersebut adalah tempat ketaatan, dan didirikan atas dasar ketakwaan.

Sementara kalimat tempat yang paling Allah benci adalah pasar dikarenakan pasar merupakan tempat penuh penipuan, riba, janji palsu, dan mengabaikan Allah, serta hal serupa lainnya.

Meski demikian, Nabi saw tidak anti sepenuhnya dengan pasar karena beliau juga berdagang bahkan dengan berkegiatan di pasar itulah Nabi Muhammad saw menemukan jodohnya, Siti Khadijah.

Nabi saw bahkan bersabda bahwa jual beli adalah salah satu profesi yang sangat mulia.

Salah seorang sahabat pernah bertanya, Wahai Rasulullah, mata pencaharian apa yang paling baik? Rasulullah saw bersabda, Adalah pekerjaannya seorang laki-laki dengan tangannya sendiri dan setiap jual beli yang mabrur (diberkahi). (HR. Ahmad)

Oleh sebab itu, bencinya Allah terhadap pasar bukan karena tempatnya tetapi karena kegiatan-kegiatan yang ada di dalamnya banyak yang merugikan seperti tipu-tipu, janji palsu, riba, dan lain sebagainya. Maka, bisa dibayangkan jika seseorang bekerja di pasar lalu praktiknya sesuai syariat, jauh dari keburukan, pasti pahalanya akan berlipat ganda.

Begitu pula, masjid dicintai Allah bukan hanya karena zatnya (bangunan fisiknya) tetapi lebih kepada kegiatannya seperti salat, iktikaf, zikir, membaca Al-Qur'an dan lain sebagainya. Sehingga apabila seseorang melakukan kemaksiatan di masjid seperti menipu, menghasut dan lainnya, pastilah dosanya akan berlipat-lipat.

---

Nah, bila kita pergi ke pasar, maka jangan lupa untuk membaca do'a masuk pasar, karena yg membacanya dg ikhlash & mengharap ridha Allah Ta'ala, akan dibangunkan baginya rumah di surga, Rasulullah shallallahu 'alahi wa sallam bersabda yg artinya: "Barangsiapa yg masuk ke pasar & berkata : 

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ، وَلَهُ الْحَمْدُ، يُحْيِي وَيُمِيتُ، وَهُوَ حَيٌّ لَا يَمُوتُ، بِيَدِهِ الْخَيْرُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. 

"Tiada tuhan yg berhak disembah melaikan hanya Allah yg esa, yg tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nya segala kerajaan, bagi-Nya segala pujian, Dia yg menghidupkan & Dia yg mematikan, & Dia Maha Hidup, tidak mati, di tangan-Nya segala kebaikan, & Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu". 

"Maka Allah akan menuliskan baginya seribu dikali seribu. kebaikan, dihapuskan darinya seribu kali seribu dosa, & diangkat untuknya seribu kali seribu derajat (yakni satu juta), & Allah akan membangunkan baginya rumah di surga".

(HR Ahmad, Tirmidzi, dihasankan oleh Albani –Shahihul Jami' no : 6231) 

Wallahu a'lam

Komentar

Kajian Populer

Adi Hidayat : "Dubesnya NU di Muhammadiyah"

Makkah Royal Clock Tower adalah "Tanduk Setan" di kota Nejd...?

Di Masa Kelam, Masjidil Haram mempunyai 4 Mihrab