Kasus Penampakan Jin pada Masa Rasulullah SAW
Rasulullah SAW menjelaskan, jin terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok yang bisa terbang di udara, kelompok ular dan anjing, dan kelompok yang hidup dan bergerak.
Dari Abu ad-Darda berkata, Nabi SAW bersabda, 'Allah menciptakan tiga macam jin. Ada yang berwujud ular, kalajengking, dan hidup atau berpindah-pindah, dan ada pula yang seperti angin di udara dan ada pula jenis yang akan dimintai pertanggungjawaban dan disiksa.” (Hadits shahih diriwayatkan oleh Ibnu Abi Dunya dalam Maqasid asy-Syaithan, juga dalam Hawatif, diriwayatkan oleh al-Hakim, dan lain-lain).
Komentator, Ibnu Katsir, menjelaskan bahwa ketika para pemimpin suku di Mekah berunding untuk menghadapi Nabi Muhammad, setan muncul dalam wujud seorang lelaki tua yang dihormati dari suku Najed dan menyarankan mereka untuk memilih dari setiap suku seorang pemuda.
Kemudian, pemuda-pemuda terpilih itu secara bersamaan membunuh Muhammad. Dengan demikian, suku Nabi Muhammad (Quraisy) tidak bisa membalas karena akan berhadapan dengan banyak suku.
Ibnu Katsir juga meriwayatkan yang dikaitkan dengan Ibnu Abbas RA bahwa dalam perang Badar, setan muncul dalam pasukan gabungan setan dalam bentuk orang yang mereka kenal, bernama Suraqah Ibn Malik Ibn Ju'syum, yang ditakuti oleh orang Quraisy. karena ada dendam di antara mereka. Suraqah berkata kepada orang-orang musyrik, "Tidak ada manusia yang bisa mengalahkanmu hari ini dan aku adalah pembelamu."
Tetapi, ketika perang berkecamuk, Rasulullah mengambil sebongkah tanah dan melemparkannya ke wajah orang-orang musyrik sampai mereka bingung. Saat itu, malaikat Jibril menuju ke arah setan yang menyerupai suraqah yang sedang memegang tangan salah seorang musyrik. Dan, setelah dia melihat Gabriel, makhluk terkutuk itu melepaskan tangan yang dia pegang dan meninggalkan medan perang bersama kelompoknya.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari disebutkan bahwa Abu Hurairah menangkap jin berbentuk manusia ketika dia mencuri kurma.
Rasulullah SAW juga menyampaikan kepada para sahabatnya bahwa tadi malam jin Ifrit tiba-tiba muncul di hadapanku untuk membatalkan sholatku, Allah menganugerahkan kepadaku kemampuan untuk menangkapnya dan aku berniat mengikatnya pada salah satu tiang masjid hingga seluruh Anda di pagi hari bisa melihatnya. Tapi, aku ingat perkataan (permintaan) saudaraku (Nabi) Sulaiman, 'Ya Tuhanku, ampunilah aku dan berilah aku kerajaan yang tidak dimiliki siapapun setelah aku'." (QS Shad: 35).
Selain berwujud manusia, jin juga bisa berwujud hewan. Imam Bukhari menyebutkan dari banyak riwayat tentang transformasi wujud jin, antara lain berwujud ular. Sementara itu, Ibnu Taimiyah menulis dalam kumpulan fatwanya bahwa jin bisa berwujud manusia atau hewan, seperti ular, kalajengking, sapi, kambing, dan kuda.
Oleh : Nashih Nashrullah
Sumber : https://www.republika.co.id
Komentar
Posting Komentar