Postingan

Kiyai Imaduddin Itu Membongkar Nasab Ba’alawi Bukan Yang lain

Ceramah ilmiah uraian nasab cucu Nabi Oleh : Kiyai Imaduddin Simak video ini dengan baik dan hati yang bersih , sehingga menjadi bahan belajar lebih jauh tentang silsilah  Sumber video :  https://youtu.be/k5Y Kiyai Imaduddin Itu Membongkar Nasab Ba’alawi Bukan Yang lain Polemik nasab Ba’alawi ramai banget dibahas di WhatsApp group baik group Nahdatul Ulama (NU) atau group umum. Rata-rata generasi muda NU setuju kalau nasab Ba’alawi itu bukan keturunan Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Ini menurut penulis yang mengikuti paparan para tokoh dan Kiai NU milenial atau Gus-Gus yang sering muncul di YouTube. Mereka jumlahnya tak terhitung banyak sekali berseliweran di kanal YouTube dan platform media sosial lainnya. Nasab Ba’alawi sudah dibongkar oleh Kiai Imaduddin Utsman Al Bantani dengan tesis yang datanya diambil dari berbagai kitab, fakta sejarah dan sumber lainnya. Ini masalah nasab atau darah keturunan, kita fokus pada darah keturunan Bani Ba’alawi apakah tersambung dengan Kanjeng Nabi Muha

Prof. DR Anhar Bongkar Kebohongan Peran Habib Ali Kwitang dan Sutan Hamid di Kemerdekaan RI

Sumber video :  https://youtu.be/JOoxi Prof. DR Anhar Bongkar Kebohongan Peran Habib Ali Kwitang dan Sutan Hamid di Kemerdekaan RI Budayawan dan pakar sejarah RI, Profesor, DR. Anhar Gonggong membantah dengan tegas pernyataan bahwa habib Ali Kwitang berperan pada bendera merah putih dan penentuan tanggal kemerdekaan. Hadir sebagai pembicara, Profesor Anhar menjawabi pertanyaan yaitu apakah bendera Merah Putih konsep habib Ali Guintang. "Nggak benar jadi jangan menggunakan sesuatu yang penting bagi negeri kita hanya untuk kepentingan kita dan kelompok kita," ujar Anhar Gonggong seperti dilansir dari youtube berguru ngaji Sabtu 14 Juni 2024 Pertanyaan selanjutnya adalah benarkah penentuan tanggal 17 Agustus itu perintah habib Ali Guitang. "Ngak ada itu, justru antara tanggal 15 sampai tanggal 16 terjadi persoalan diantara pemimpin kita. Itu menyebabkan pada tanggal 17 Agustus kemerdekaan itu diadakan, dan itu kemerdekaan bangsa belum ada negara, besoknya baru ada nega

Bagaimana Al Quran Menjelaskan tentang “Tone Deaf”

Gambar
Bagaimana Al Quran Menjelaskan tentang “Tone Deaf” Istilah “ tone deaf ” secara harfiah berarti tuli. Dalam konteks sosial, istilah ini mengacu pada ketidakpekaan seseorang terhadap emosi atau perasaan orang lain. Orang yang dilabeli sebagai  tone deaf  sering kali dianggap tidak memiliki kepekaan sosial atau empati terhadap orang lain. Namun, dalam perspektif Al-Quran, ketidakpekaan ini memiliki dimensi yang lebih mendalam, khususnya ketika berkaitan dengan pemahaman dan penerimaan terhadap kebenaran spiritual. Manusia memperoleh pengetahuan melalui berbagai cara. Bagi beberapa individu yang istimewa, pengetahuan bisa datang melalui wahyu atau inspirasi spiritual yang diberikan oleh Allah. Namun, bagi kebanyakan orang, pengetahuan diperoleh melalui proses berpikir, refleksi, dan informasi yang diterima melalui panca indera, terutama pendengaran dan penglihatan. Tanpa kedua indera ini, memahami dunia sekitar dan eksistensi kita menjadi sulit. Dalam Surah Al-Baqarah, Allah menggambar

Jangan Bicara Ilmu yang Bukan Bidang Keahliannya!

Gambar
Simak video ilustrasi berikut : Sumber video :  https://youtu.be/XOPel_ Sumber yang dibahas dalam video ini :  https://map.gsfc.nasa.gov/media/ Jangan Bicara Ilmu yang Bukan Bidang Keahliannya! Oleh: Misno Mohd Djahri Setiap manusia memiliki ide, gagasan dan pemikiran yang berbeda sehingga muncullah berbagai teori dan ilmu pengetahuan. Perkembangan dari ilmu pengetahuan meniscayakan adanya spesialisasi pada masing-masing disiplin ilmu, hingga pada perkembangan berikutnya mempengaruhi pola pikir seseorang dengan disiplin ilmunya masing-masing. Berangkat dari sinilah kemudian sebuah ilmu akan dikuasai secara mendalam oleh para pakarnya, bagaimana jika ada seorang yang menguasai banyak cabang ilmu? Atau orang yang membahas dan berbicara disiplin ilmu yang bukan bidangnya? Islam sebagai agama yang sangat memberikan perhatian kepada ilmu pengetahuan telah memberikan jalan dalam mempelajari dan mendalami sebuah disiplin ilmu. Allah Ta’ala berfirman dalam kalamNya: يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِ

Al-Azhar dan Salafi di Mesir: Kontestasi Dua Tradisi

Gambar
Al-Azhar dan Salafi di Mesir: Kontestasi Dua Tradisi Otoritas keagamaan Al-Azhar meluas hingga ke luar Mesir dan ke banyak bagian dunia Sunni. Klaim otoritasnya tidak tanpa kontroversi: pada berbagai waktu, lembaga ini telah menjadi subjek pengawasan ketat bagi gerakan politik dan non-politik termasuk Ikhwanul Muslimin, gerakan Salafi di Mesir, dan para tokoh Salafi di luar negeri. Kaum Salafi Mesir telah lama mengkritik Al-Azhar atas berbagai isu, baik secara doktrinal maupun yurisprudensial.  Ulama Salafi  di  Mesir mendedikasikan khotbah, ceramah, putusan agama, dan publikasi untuk merusak kredibilitas keagamaan Al-Azhar dan komitmennya terhadap apa yang dianggap kaum Salafi sebagai Islam yang "asli".  Kaum Salafi mungkin merupakan pengaruh marjinal dalam masyarakat Mesir dan berada di pinggiran bidang keagamaan Mesir, tetapi Al-Azhar secara aktif berupaya untuk melawan pengaruh mereka. Kepemimpinan Al-Azhar menjadi lebih peduli dengan kaum Salafi selama tahun-tahun te