Postingan

DARURAT HADIS PALSU DI MEDSOS

Sumber video :  https://youtu.be/8kXW DARURAT HADIS PALSU DI MEDSOS  Satu tombol bisa memiliki sejuta fungsi bisa menjadi sumber kebaikan, dan sekaligus menjadi sumber kejahatan. Itulah media sosial. Betapa mudahnya orang menyebarkan informasi. Dan jika kita perhatikan, hampir setiap even masyarakat yang berbau agama, dikaitkan dengan satu hadis. Sehingga setiap ada even, terbit hadis baru. Diantaranya yang pernah mampir dalam broadcast di WA beberapa hadis berikut,  Rasullullah Bersabda “Barang Siapa Yang Memberitahukan Berita 1 Safar Kepada Yang Lain, Maka Haram Api Neraka Baginya”.  Rasullullah Bersabda “Barang Siapa Yang Memberitahukan Berita Arafah kepada Yang Lain, maka Haram Api Neraka Baginya”  Rasullullah Bersabda “Barang Siapa Yang Memberitahukan Berita 1 zulhijjah Kepada Yang Lain, Maka Haram Api Neraka Baginya”  Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, “Barang siapa yang memberitahukan berita Sya’ban kepada yang lain, maka haram api neraka baginya.”...

Cerita khurafat sufi : Syekh Piyobang, Ulama "Cukur Sebelah"

Simak video brikut :  Cerita Khurafat Kiyai Idrus Ramli, kiyai tarekat sufi  Cerita khurafat sufi  : Syekh Piyobang, Ulama "Cukur Sebelah"  Banyak cerita heroik para ulama besar saat menyebarkan Islam di Sumatera Barat. Sebut saja kisah Syekh Piyobang. Cerita tentang ulama ini terkait dengan ‘Gaek Cukua Sabalah’ (orang tua yang belum selesai bercukur rambut).  Penelusuran VIVAnews, kisah ini  beredar pada semua umur, dan menyebar tak di satu tempat. Seorang ibu separuh baya, mengaku telah mendengar cerita ‘Gaek Cukua Sabalah’ sejak masih duduk di kelas 3 Pendidikan Guru Agama, Sawahlunto, Sumatera Barat.  Guru saya, Pak Azhar, yang menceritakannya,” ujar Zur, 54 tahun, seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Kompleks Belimbing Permai. Kisah yang dikenang Zur, Syekh Piyobang adalah ulama berilmu tinggi, dan memiliki karomah. Dari sejumlah literatur, bersama dua temannya, Haji Miskin dan Haji Sumanik, Syekh Piyobang dikenal sebagai ulama pembaru. Di aba...

Laknat Malaikat Kepada Orang yang Melakukan Kemungkaran di Madinah

LAKNAT PARA MALAIKAT KEPADA ORANG YANG MELAKUKAN KEMUNGKARAN DI MADINAH ATAU MELINDUNGINYA  Oleh :  Dr. Fadhl Ilahi bin Syaikh Zhuhur Ilahi  Sesungguhnya di antara orang yang sengsara dengan mendapatkan laknat dari para Malaikat adalah orang-orang yang melakukan kemungkaran di kota Madinah atau melindungi orang yang membuat kemungkaran di sana. Di antara dalil yang menunjukkan hal tersebut adalah sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:  الْمَدِيْنَةُ حَرَمٌ، فَمَنْ أَحْدَثَ فِيْهَا حَدَثًا أَوْ آوَى مُحْدِثًا فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللهِ وَالْمَلاَئِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِيْنَ لاَ يُقْبَلُ مِنْهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَدْلٌ وَلاَ صَرْفٌ  “Madinah adalah tanah haram, maka siapa saja yang melakukan sebuah kemungkaran atau melindungi orang yang melakukannya, maka dia akan mendapatkan laknat dari Allah, para Malaikat dan semua manusia, pada hari Kiamat tidak akan dite...

Nama Aliran Tarekat yang Muncul pada Masa Kerajaan Usmani

Gambar
Nama Aliran Tarekat yang Muncul pada Masa Kerajaan Usmani  Tasawuf adalah salah satu ajaran Islam yang muncul dalam peradaban Islam sekitar abad ke-7 Masehi. Ajaran tasawuf ini turut melahirkan tarekat atau persaudaraan sufi, termasuk di masa Kerajaan Turki Usmani. Adapun salah satu aliran tarekat pada masa Kerajaan Usmani adalah tarekat Bektasyi.  Menurut tuturan Duriana dalam Pemikiran Politik Turki Usmani hingga Masa Modern, tarekat Bektasyi didirikan oleh Haji Bektasyi pada 1297 Masehi.  Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai nama-nama aliran tarekat pada masa Kerajaan Usmani, simak penjelasannya di artikel ini.  Gerakan Tarekat pada Masa Kerajaan Turki Usmani  Kerajaan Turki Usmani berdiri sekitar abad ke-14 Masehi. Selama berlangsungnya kerajaan Islam tersebut, banyak berkembang beragam tarekat, yaitu suatu kelompok keagamaan Islam yang memiliki praktik spiritual atau ajaran sufi tersendiri.  Adapun beberapa aliran tarekat pada masa Kerajaan Usmani ad...

RUSAKNYA AQIDAH TOKOH-TOKOH SUFIYYAH YANG MEYAKINI ADANYA WALI MAJDZUB (WALI GILA DAN TIDAK WARAS)

Gambar
RUSAKNYA AQIDAH TOKOH-TOKOH SUFIYYAH YANG MEYAKINI ADANYA WALI MAJDZUB (WALI GILA DAN TIDAK WARAS) Keyakinan sesat ini semakin disemarakkan oleh tokoh-tokoh Sufi seperti Ust. Abdul Somad, Buya Yahya, Buya Ar-Razi Hasyim hadahumullah dan tokoh-tokoh Sufi lainnya. Lihat bukti videonya diatas..! Sungguh terlalu banyak keanehan-keanehan Kaum sufiyyah yang disebabkan kegemaran mereka membuat-buat ajaran-ajaran dan amalan-amalan baru dalam agama ini. Salah satunya keanehan mereka yang meyakini orang gila dan tidak waras sebagai wali yang sama sekali tidak memiliki kriteria para wali sebagaimana yang disebutkan oleh Allah subhanahu wata'ala di dalam al-qur'an tentang kriteria mereka. أَلَا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ الَّذِينَ آَمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ "Sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati, jaminan masuk surga (yaitu) ORANG-ORANG YANG BERIMAN DAN MEREKA SELALU ...

Musik Menyebabkan Runtuhnya Islam di Andalusia

Musik Menyebabkan Runtuhnya Islam di Andalusia  Berbicara tentang penyebab musibah yang menimpa umat Islam, sering kita dapati para pakar dan para ahli hanya berbicara dalam tataran teknis atau lingkup yang ditangkap panca indera saja, padahal ada faktor non teknis yang bisa jadi tidak tertangkap oleh indera manusia tapi itulah penyebab utamanya, yaitu dosa. Allah Ta’ala berfirman,  وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ   “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy-Syuraa: 30)  Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu mengatakan,  مَا نُزِّلَ بَلاَءٌ إِلاَّ بِذَنْبٍ وَلاَ رُفِعَ بَلاَءٌ إِلاَّ بِتَوْبَةٍ   “Tidaklah musibah turun melainkan karena dosa. Dan musibah tersebut tidak hilang melainkan dengan taubat.” (al-Jawabul Kafi, Hal. 87).  Sama halnya dengan kehancuran sebuah negeri, para pengamat dan sejar...

Buku Pegangan Sufi, Sarat Hadits-hadits Palsu

Simak Video Ilustrasi : Ustadz Prof. H. Abdul Somad Batubara, Lc., D.E.S.A., Ph.D., Datuk Seri Ulama Setia Negara ( Ustadz sufi Bertarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah ), obral hadis palsu ? Baca juga artikel terkait video berikut : DERAJAT HADIS TENTANG KALIMAT SYAHADAT TERTULIS DI TIANG ARASY ---oOo--- BUKU PEGANGAN SUFI, SARAT HADITS-HADITS PALSU Kemunculan firqah-firqah yang menggulirkan banyak perkara baru dalam agama (bid’ah-bid’ah), seperti golongan Sufi, telah mendatangkan fitnah dan ujian tersendiri terhadap keyakinan dan amaliah umat Islam. Fitnah ini salah satunya dalam bentuk ajakan mengagungkan Rasûlullâh hanya melalui ucapan-ucapan lisan saja, dengan mengesampingkan ajakan mengikuti perbuatan-perbuatan beliau. Dengan begitu, mereka telah berseberangan dengan perintah Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan jalan para Sahabat yang mulia, para Khulafa Rasyidin dan ulama-ulama setelah mereka.  Saudaraku, ketahuilah, di antara landasan pokok kaum Sufi dan ciri k...