Postingan

Yahudi dan Syiah Rafidhah berperang dipihak manakah kita berpihak ?

Yahudi dan Syiah Rafidhah berperang, dipihak manakah kita berpihak ? Kaum muslimin Ahlussunnah bergembira ketika negara Iran rafidhah dan negara Yaudi Israil berperang, semoga keduanya binasa dan hancur berantakan (itupun kalau benar-benar berperang, bukan sandiwara, karena mereka adalah dua kelompok yang saling tolong menolong. Kenapa mesti gembira? Ya mesti gembira,  Karena rafidhah juga bergembira ketika kaum muslimin dikalahkan dan dikuasai orang-orang nasrani dan orang-orang musyrik.  Berkata Syekhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah,  إِذَا غَلَبَ الْمُسْلِمُونَ النَّصَارَى وَ الْمُشْرِكِينَ كَانَ ذَلِكَ غُصَّةً عِنْد الرَّافِضَةِ ، إِذَا غَلَبَ الْمُشْرِكُونَ وَ النَّصَارَى الْمُسْلِمِينَ كَانَ ذَلِكَ عِيدًا وَ مَسَرَّةً عِنْدَ الرَّافِضَةِ." مجموع الفتاوىٰ (٥٢٨/٢٨) Apabila kaum muslimin mengalahkan orang-orang NASHARA dan orang-orang MUSYRIK, itu menjadi kesedihan bagi (disisi) RAFIDHAH.  Dan apabila orang-orang musyrik dan orang-orang Nashara mengalahkan kaum...

Jodoh datang pada waktu yang tepat

𝕁𝕆𝔻𝕆ℍ 𝔻𝔸𝕋𝔸ℕ𝔾 ℙ𝔸𝔻𝔸  𝕎𝔸𝕂𝕋𝕌 𝕐𝔸ℕ𝔾 𝕋𝔼ℙ𝔸𝕋 Ungkapan "jodoh tidak datang tepat waktu, tapi jodoh datang pada waktu yang tepat" mengandung makna bahwa meskipun seseorang belum menemukan pasangan hidupnya, bukan berarti jodoh tidak akan datang. Jodoh akan datang pada saat yang paling sesuai menurut Tuhan, bukan selalu sesuai dengan keinginan atau harapan manusia. ᑭᗴᑎ丅ᏆᑎǤ ᑌᑎ丅ᑌᛕ ᗪᏆᑭᗩᕼᗩᗰᏆ ᗷᗩᕼᗯᗩ: Jodoh adalah takdir: Kehadiran jodoh adalah bagian dari ketentuan Allah ﷻ yang telah tertulis dalam Lauhul Mahfudz. Waktu yang tepat: Waktu kedatangan jodoh tidak selalu sesuai dengan keinginan manusia. Bisa jadi terasa lambat atau bahkan mengejutkan. Kesiapan diri: Terkadang, penundaan datangnya jodoh bisa menjadi waktu bagi seseorang untuk mempersiapkan diri secara mental, emosional, dan spiritual. Usaha dan doa: Meskipun jodoh adalah takdir, usaha dan doa tetap diperlukan untuk menjemputnya. Tetaplah berusaha memperbaiki diri dan mencari pasangan yang baik, serta berdoa ...

Polemik Pelafalan Niat Dalam Ibadah

Polemik Pelafalan Niat Dalam Ibadah  Oleh : Syaikh Masyhur Hasan Salman hafizhahullah  Mengeraskan bacaan niat tidaklah wajib dan tidak pula sunnah dengan kesepakatan seluruh ulama. Bahkan hal tersebut adalah bid’ah yang bertentangan dengan syari’at. Jika seseorang berkeyakinan bahwa perbuatan ini adalah bagian dari ajaran syariat, maka ia orang yang jahil, menyimpang, dan berhak mendapatkan hukuman ta’zir jika ia tetap bersikeras dengan keyakinannya, dan tentu saja setelah diberikan pengertian dan penjelasan. Lebih parah lagi jika perbuatannya itu mengganggu orang yang ada di sebelahnya, atau ia mengulang-ulang bacaan niatnya. Hal ini difatwakan oleh lebih dari seorang ulama. Di antaranya Al Qodhi Abu Ar Rabi Sulaiman Ibnu As Syafi’i, ia berkata:  الجهر بالنّية وبالقراءة خلف الإمام ليس من السنّة، بل مكروه، فإن حصل به تشويش على المصلّين فحرام، ومن قال بإن الجهر بلفظ النيّة من السنّة فهو مخطئ، ولا يحلّ له ولا لغيره أن يقول في دين الله تعالى بغير علم  “Mengeraskan baca...

Imam mazhab melarang taqlid buta : "JANGAN TAQLID KEPADAKU"

Imam mazhab melarang taqlid buta : "JANGAN TAQLID KEPADAKU" Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas –hafidzahullah- menulis:  ▪ IMAM ABU HANIFAH –rahimahullah- mengatakan, “tidak halal bagi seseorang mengambil perkataan kami selama ia belum mengetahui dari mana kami mengambilnya.” (I`laamul Muwaqqi`iin [III/488]).  BELIAU –rahimahullah- juga mengatakan, “apabila suatu hadits shahih, maka itulah madzhabku.” (Iiqaazhul Himam [hlm. 62] karya Imam al-Fullani. Dan al-Haasyiyah `alal Bahrir Raa’iq [I/63] karya Imam Ibnu `Abidin. Lihat Ashlu Shifati Shalaatin Nabiy –shallallahu`alaihi wa sallal- [I/24] karya Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani –rahimahullah-. Dan al-Ibdaa` fii Kamaalisy Syar`I wa Khatharil Ibtidaa` [hlm. 20-22]).  ▪ IMAM MALIK BIN ANAS – rahimahullah- mengatakan, “sesungguhnya aku hanya seorang manusia, terkadang aku benar dan terkadang salah; maka lihatlah pendapatku, setiap pendapatku yang sesuai dengan Al-Kitab dan As-Sunnah maka ambillah, dan setiap yang ti...

Pendidikan Karakter Dalam Tasawuf Modern Hamka dan Tasawuf Transformatif Kontemporer

Pendidikan Karakter Dalam Tasawuf Modern Hamka dan Tasawuf Transformatif Kontemporer  PENDAHULUAN   Sufistik, sebagai pola hidup pada sebagian masyarakat di kota-kota besar sekarang ini, bahkan mereka mulai tertarik untuk mempelajari dan mempraktikkan pola hidup sufistik. Hal ini dapat dilihat dari munculnya buku-buku tasawuf, kajian-kajian tasawuf dan maraknya kelompok-kelompok sufistik di berbagai tempat.  Fenomena tersebut di atas, menunjukkan bahwa agama telah dibawa ke wilayah industri dan digitalisasi. Kitab suci masuk ruang internet, diolah ke dalam MP3, pesantren virtual, dan lain-lain. Fenomena tersebut menarik untuk dikaji mengingat betapa pongahnya masyarakat modern ketika puncak kehidupannya yang rasional, empiris telah membawa mereka ke puncak peradaban. Tulisan ini mencoba menguraikan konsep pendidikan karakter yang ditawarkan oleh Hamka dalam tasawuf modernnya dan pendekatan tasawuf transformatif kontemporer.  Pendidikan Karakter Dalam Pendekatan Tasaw...

Benarkah Imam Bukhari Mentakwil Sifat?

Gambar
Benarkah Imam Bukhari Mentakwil Sifat?  Benarkah Al Bukhari telah mentakwil sifat wajah dengan kerajaan, dan sifat tertawa dengan rahmat?  Alhamdulillah,  Pertama terkait sifat tertawa :  Tidak diketahui satu pun nas/redaksi yang bisa dipertanggung jawabkan bahwa Al Bukhari telah mentakwil sifat ini (tertawa) dengan rahmat. Namun beberapa ulama menisbatkan takwilan ini kepada Al Bukhari, seperti;  1- Al Khattabi dalam “A’laamul Hadits fi Syarhi Shahih Al Bukhari” (3/1921). Ia berkata; “Ad-Dhahk (tertawa) artinya rahmat,” selesai.  2- Al Baihaqi dalam “Al Asma’ was-Shifaat” (2/72). Ia berkata; “Al Firabri meriwayatkan dari Muhammad bin Ismail Al Bukhari rahimahullah, ia berkata; “Ad-Dhahk (tertawa) disini artinya rahmat.” selesai. Dan Al Baihaqi sepertinya mengambil riwayat ini dari Al Khattabi, karena seperti biasanya Al Baihaqi menukil darinya. Tapi penisbatan ini kepada Al Bukhari diragukan. Karena Al Hafidz Ibnu Hajar rahimahullah yang dikenal memiliki...

Doa Memohon Melihat Wajah Allah dan Kenikmatan Melihat Wajah Allah

Gambar
Doa Memohon Melihat Wajah Allah dan Kenikmatan Melihat Wajah Allah  Doa memohon melihat wajah Allah : اَللَّهُمَّ بِعِلْمِكَ الْغَيْبِ وَقُدْرَتِكَ عَلَى الْخَلْقِ، أَحْيِنِي مَا عَلِمْتَ الْحَيَاةَ خَيْرًا لِي، وَتَوَفَّنِي إِذَا عَلِمْتَ الْوَفَاةَ خَيْرًا لِي  اَللَّهُمَّ وَأَسْأَلُكَ خَشْيَتَكَ فِي الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ، وَأَسْأَلُكَ كَلِمَةَ الْحَقِّ فِي الرِّضَا وَالْغَضَبِ، وَأَسْأَلُكَ الْقَصْدَ فِي الْفَقْرِ وَالْغِنَى، وَأَسْأَلُكَ نَعِيمًا لَا يَنْفَدُ، وَأَسْأَلُكَ قُرَّةَ عَيْنٍ لَا تَنْقَطِعُ، وَأَسْأَلُكَ الرِّضَا بَعْدَ الْقَضَاءِ، وَأَسْأَلُكَ بَرْدَ الْعَيْشِ بَعْدَ الْمَوْتِ، وَأَسْأَلُكَ لَذَّةَ النَّظَرِ إِلَى وَجْهِكَ، وَالشَّوْقَ إِلَى لِقَائِكَ فِي غَيْرِ ضَرَّاءٍ مُضِرَّةٍ وَلَا فِتْنَةٍ مُضِلَّةٍ، اَللَّهُمَّ زَيِّنَّا بِزِينَةِ الْإِيمَانِ، وَاجْعَلْنَا هُدَاةً مُهْتَدِينَ  Allaahumma bi’ilmikal ghoibi wa qudrotika ‘alal kholqi, ahyinii maa ‘alimtal hayaata khoiran lii, wa tawaffanii idzaa ‘alimtal wafaata khoiran lii,  Allaahumma wa as-...