Postingan

Hukum permusuhan antara saudara kandung

Gambar
Dalil tentang syar'iat silaturahim ” مَا مِنْ ذَنْبٍ أَحْرَى أَنْ يُعَجِّلَ اللهُ  لِصَاحِبِهِ الْعُقُوْبَةَ فِي الدُّنْيَا مَعَ مَا يُدَّخَرُ لَهُ فِي اْلآخِرَةِ مِنَ الْبَغْيِ وَقَطِيْعَةِ الرَّحِمِ “ Artinya: “Tidak ada dosa yang Allah Subhana wa Ta'ala lebih percepat siksaan kepada pelakunya di dunia, serta yang tersimpan untuknya di akhirat selain perbuatan zalim dan memutuskan tali silaturahim” (HR Tirmidzi) ” إِنَّ أَعْمَالَ بَنِي آدَمَ تُعْرَضُ كُلَّ خَمِيْسٍ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ فَلاَ يُقْبَلُ عَمَلُ قَاطِعِ رَحِمٍ “ Artinya: “Sesungguhnya amal ibadah manusia diperlihatkan setiap hari Kamis malam Jum’at, maka tidak diterima amal ibadah orang yang memutuskan hubungan silaturahim” (HR Ahmad) ” مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِى رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِى أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ “ Artinya:“Barangsiapa yang senang diluaskan rizqinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung hubungan silaturahim” إَنَّ اللهَ خَلَقَ الْخَلْقَ حَتَّى إِذَا فَرَغَ مِنْهُمْ...

KENAPA KAMU DIAM TERUS MENERUS?

Gambar
KENAPA KAMU DIAM TERUS MENERUS?  Banyak orang yang cari aman, tidak mau ribut, tidak mau cari masalah, akhirnya diam terus menerus dan tidak memihak, tidak membenarkan dan tidak mensalahkan. Pokoknya tidak mau mengambil resiko dan tidak mau ada orang yang memusuhinya.  Berkata Syekh Robi Hafizhohulloh,  " و السكوت الدائم والحياد الدائم هذا خذلان للحق "  «  بهجة القاريء77-78 ». Dan diam yang terus menerus dan tidak memihak yang terus menerus, ini menelantarkan bagi kebenaran. 《Bahjatul Qori : 77-78》. Jika seseorang yang memilki ilmu, kemudian diam saja, tidak menyampaikan yang haq, lantas bagaimana manusia bisa mengetahui yang haq?  Berkata Syekh Robi' hafizhahullah,  كيف يعرف الناس الحق وأنت ساكت ؟ مجموع الفتاوى (211-212/14).  Bagaimana manusia mengetahui yang benar, sedangkan kamu diam saja. (Majmu Fatawa 14/211-212). Sumber : http://www.tasfiatarbia.org/vb/showthread.php?p=85300 Kalau ahlul haq diam saja, tidak menjelaskan kepada manusia bahwa i...

TATA CARA BERBUKA PUASA

TATA CARA BERBUKA PUASA 1. Ucapakan “Bismillah” Lalu berbuka (membatalkan puasa) ketika mendengar adzan  Bisa dengan ruthab (kurma basah) atau tamr (kurma kering) atau seteguk air. Sebagaimana contoh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berbuka Dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, ﻛَﺎﻥَ ﺭَﺳُﻮ ﻝُ ﺍﻟﻠِّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪً ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻳُﻔْﻄِﺮُ ﻋَﻠَﻰ ﺭُﻃَﺒَﺎﺕٍ ﻗَﺒْﻞَ ﺃََﻥْ ﻳُﺼَﻠِّﻲَ ﻓَﺈِﻥْ ﻟَﻢْ ﺗَﻜُﻦْ ﺭُﻃَﺒَﺎ ﺕٌ ﻓَﻌَﻠَﻰ ﺗَﻤَﺮَﺍﺕٍ ﻓَﺈِﻥْ ﻟَﻢ ﺗَﻜُﻦْ ﺣَﺴَﺎ ﺣَﺴَﻮﺍﺕٍ ﻣِﻦْ ﻣَﺎﺀٍ “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berbuka dengan kurma basah (ruthab), jika tidak ada ruthab maka berbuka dengan kurma kering (tamr), jika tidak ada tamr maka minum dengan satu tegukan air” (HR. Ahmad, Abu Dawud, sanadnya shahih) 2. Kemudian baru membaca doa berbuka puasa Ini berdasarkan hadits, ﻛَﺎﻥَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠّﻢَ، ﺇِﺫَﺍ ﺃَﻓْﻄَﺮَ ﻗَﺎﻝَ  ﺫَﻫَﺐَ ﺍﻟﻈّـَﻤَﺄُ ﻭَﺍﺑْﺘَﻠّـَﺖِ ﺍﻟْﻌُﺮُﻭﻕُ، ﻭَﺛَﺒَﺖَ ﺍﻟْﺄَﺟْﺮُ ﺇِﻥْ ﺷَﺎﺀَ ﺍﻟﻠَّﻪُ “Rasulullah Shallallahu’alaihi wassalam apa...

SYIAH : MELUKAI DIRI SENDIRI DIHARI ASYURA TERMASUK IBADAH

SYIAH : MELUKAI DIRI SENDIRI DIHARI ASYURA TERMASUK IBADAH Syiah menganggap bahwa melukai diri, melakukan niyahah, berpakaian hitam, adalah suatu ibadah mulia. Itulah yang didapati pada mereka di hari Asyura (10 Muharram). Syiah Menganggap itu Sebagai Ibadah • Dalam kitab Syiah sendiri disebutkan, إن اللطم والتطبير ولبس السواد في عاشوراء والنياحة من أعظم القربات للحسين بل هذه الأفعال من الأعمال الممدوحة “Sesungguhnya menampar, memainkan pisau ke badan, dan mengenakan pakaian hitam di hari Asyura, juga bentuk niyahah bersedih hati saat itu merupakan di antara bentuk ibadah –pendekatan diri- dalam rangka mengenang Husain. Bahkan amalan seperti ini termasuk amalan terpuji.” (Lihat: Fatawa Muhammad Kasyif Al Ghitho war Ruhaani wat Tibriziy wa Ghoirihim min Maroji’il Imamiyah) Syiah Kecewa Atas Pembunuhan di Hari Asyura • Al Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Setiap muslim seharusnya bersedih atas terbunuhnya Husain radhiyallahu ‘anhu karena ia adalah sayyid-nya (penghulunya) kaum mu...

Perhatikan Dari Mana Engkau Mengambil Akidah

Perhatikan Dari Mana Engkau Mengambil Akidah  Di antara permasalahan penting yang telah dibahas oleh para ulama’ adalah apa saja sumber yang shahih untuk mengambil ilmu dan akidah. Sebagaimana yang telah ditegaskan oleh para ulama’, kesalahan dalam menentukan sumber ilmu akan berakibat pada kesalahan dalam banyak masalah akidah dan manhaj. Oleh karena itu, wajib bagi kita untuk mempelajari apa saja sumber ilmu dan akidah menurut ahlus-sunnah wal-jama’ah, sehingga kita bisa memiliki pondasi yang kuat untuk menentukan mana akidah yang benar dan mana yang salah.  Sumber untuk mengambil ilmu yang lurus dan akidah yang shahihah, yang sering diistilahkan sebagai mashdar talaqqiy dalam literatur para ulama’, menurut ahlus-sunnah wal-jama’ah ada dua jenis:  Pertama: Sumber primer atau utama, yaitu dalil-dalil syar’iy dari Qur’an dan Sunnah, dan ijma’ para ulama’.  Kedua: Sumber sekunder atau penguat, yaitu akal yang lurus, dan fithrah yang selamat.  Sumber utama pertama...

Penyimpangan-Penyimpangan dalam Perkara Al-Mahdi

Penyimpangan-Penyimpangan dalam Perkara Al-Mahdi  Telah dikemukakan di awal pembahasan ini tentang sikap yang benar terhadap munculnya Al-Mahdi. Namun demikian, ada saja yang salah dalam menyikapi berita akan munculnya Al-Imam Al-Mahdi. Secara garis besar, kesalahan sikap tersebut dapat kita bagi menjadi tiga:  Pertama : mereka yang menggantungkan segala harapan akan munculnya Al-Mahdi, sehingga menimbulkan keyakinan bahwa daulah Islam tidak akan tegak kecuali dengan kemunculannya. Dan ini berdampak kepada kemalasan untuk berbuat.  Kedua : mereka yang mengingkari munculnya Al-Mahdi atau meragukannya.  Ketiga : mereka yang memanfaatkan keyakinan ini demi kepentingan tertentu. Sehingga menjadikan kemunculannya sebagai momentum untuk meraih apa yang diinginkan, dengan cara mengaku-ngaku dirinya sebagai Al-Mahdi, atau menciptakan Al-Mahdi palsu.  Berikut ini perincian dari ketiganya:  Golongan pertama, di antara mereka adalah orang-orang Shufi (Sufi).  Men...

Apa Itu Tayalisah, Ciri Khas Yahudi Isfahan

Gambar
Rasulullah Shallallahu'Alaihi Wasallam bersabda: ‘Dajjal akan diikuti 70 ribu Yahudi dari Isfahan mengenakan selendang Persia.” (Shahih Muslim, hadist ke 7034). Apa Itu Tayalisah, Ciri Khas Yahudi Isfahan  ISFAHAN merupakan kota terbesar ketiga bahkan dianggap sebagai tujuan wisata nomor satu di Iran. Isfahan saat ini menjadi salah satu kota dengan komunitas Yahudi terbesar di Iran. Nabi Muhammad SAW telah menyebut Isfahan dalam haditsnya sebagai kota para pengikut Dajjal di akhir zaman.  Beberapa hadits Rasulullah SAW telah menceritakan bagaimana kedatangan Dajjal pada akhir zaman. Selain itu, dijelaskan pula tentang keluarnya Dajjal adalah ia dikuti oleh Yahudi Isfahan yang menjadi anggota pasukan tentera Dajjal.  Yang mengikuti Dajjal dari kalangan Yahudi Isfahan sebanyak tujuh puluh ribu orang, mereka mengenakan pakaian tayalisah.” (HR Muslim, no.2944)  Hadis ini memberi penjelasan bahwa Dajjal akan muncul dengan para pengikutnya secara khusus yaitu Yahudi Isfaha...