Bingung memilih ustadz, ambil baiknya buruknya?
Cara memilih guru dalam belajar agama atau memilih seorang ustadz untuk diambil ilmunya adalah dengan memperhatikan tiga hal: Aqidah dan manhajnya lurus, sesuai al-Qur’an dan as-Sunnah dengan pemahaman salafus shalih. Ilmunya mendalam, layak, dan kompeten untuk mengajarkan ilmu. Bukan orang jahil atau ruwaibidhah, yang bicara masalah agama tanpa ilmu . Akhlaknya baik. Ibrahim an Nakha’i rahimahullah mengatakan: كَانُوا إِذَا أَتَوْا الرَّجُلَ لِيَأْخُذُوا عَنْهُ، نَظَرُوا إِلَى هديه، وَإِلَى سَمْتِهِ، وَ صلاته, ثم أخذوا عنه "Para salaf dahulu jika mendatangi seseorang untuk diambil ilmunya, mereka memperhatikan dulu bagaimana aqidahnya, bagaimana akhlaknya, bagaimana shalatnya, baru setelah itu mereka mengambil ilmu darinya” (HR. ad-Darimi dalam Sunan -nya, no.434) Imam Malik rahimahullah berkata: لاَ يُؤْخَذُ الْعِِلْمُ عَنْ أَرْبَعَةٍ: سَفِيْهٍ مُعلِنِ السَّفَهِ , وَ صَاحِبِ هَوَى يَدْعُو إِلَيْهِ , وَ رَجُلٍ مَعْ...