Postingan

Bersatu dan Jangan Berpecah Belah

Bersatu dan Jangan Berpecah Belah Persatuan kaum muslimin  di atas  al haq  dan larangan berpecah-belah, merupakan prinsip yang agung dalam agama Islam. Namun layak disesalkan, kenyataan yang nampak di kalangan kaum muslimin berbeda dengan ajaran agama yang suci ini. Maka di sini, kami sampaikan sebagian keterangan agama mengenai masalah besar ini. Semoga bermanfaat untuk kita. Allah  Ta’ala  berfirman, وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَآءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang  yang bersaudara . (QS Ali Imran:103) Ibnu Jarir Ath Thabari berkata tentang tafsir ayat ini: Allah  T...

HABIB itu "bukan" GELAR dari NABI MUHAMMAD ﷺ

HABIB itu "bukan" GELAR dari NABI MUHAMMAD ﷺ  (tidak ada landasan syari'at) Sejarah :  1. Tidak dikenal istilah "HABIB" saat Rasulullah masih hidup hingga zaman 3 generasi terbaik. Yaitu zaman : Sahabat, Tabiin, Tabiut Tabiin. 2. Bahkan di zaman 4 imam madzhab termasuk 20 imam hadits SAHEH serta ulama-ulama yg mengikutinya, juga tidak mengenal ISTILAH "HABIB" untuk MENGGELARI keturunan dari Rasulullah, baik dari jalur Sayyidina Hasan maupun Sayyidina Hussein dalam kitab-kitab terkenal yg mereka buat. TIDAK ADA yg menyebut cucu-cucu Nabi, seperti Hasan Hussein dengan panggilan  "HABIB HASAN" atau "HABIB HUSSEIN" HABIB adalah gelar yg diberikan kepada orang-orang yg "MENGAKU" keturunan Nabi dari jalur Hussein, karena Hussein menikahi PUTRI RAJA PERSIA.  Kebanyakan mereka adalah keturunan dari "DARAH BIRU" kerajaan PERSIA yang melarikan diri ke YAMAN, setelah Persia ditaklukkan Islam pada masa Khalifah Umar bin Khat...

Keyakinan Kaum Sufi/Tashawwuf/Thariqah (Tarekat), Islam Liberal dan Filsafat (filusuf)

Keyakinan Kaum Sufi/Tashawwuf/Thariqah (Tarekat), Islam Liberal dan Filsafat (filusuf) 1. Keyakinan Kaum Sufi/Tashawwuf/Thariqah (Tarekat) : Orang Sufi punya keyakinan, kalau seseorang itu sakti mandraguna, maka dia seorang Wali... Orang Sufi juga punya keyakinan, kalau ada orang gila, maka dianggapnya seorang Wali... Bahkan dalam dunia Sufi, ada istilah Wali majdub, jadzab, ghauts, kutub, kutub Utara, kutub Selatan dsb. Sumber video :  https://www.facebook Sumber video :  https://www.facebook. Itulah diantara keyakinan kaum Tarekat Sufi. Bahkan menurut keyakinan kaum Sufi, apabila seorang sudah sampai tingkatan ma'rifat, maka boleh meninggalkan Syari'at. Saudara/i ku, seharusnya, jika seseorang itu semakin naik derajat ma'rifatnya, maka seharusnya semakin ketat dan disiplin syari'atnya. Sebab semakin mengenal Allah Ta'ala, semakin mengenal rahasia syari'at dan agungnya perintah Allah Ta'ala di balik syari'at, bukan malah seenak perutnya meninggalkan Sya...

Ketika Mereka Menolak Sifat ‘Uluw dan Istiwa’

Ketika Mereka Menolak Sifat ‘Uluw dan Istiwa’ Di manakah Allah? Di antara masalah yang disepelekan dan diremehkan oleh kaum muslimin adalah jawaban dari sebuah pertanyaan yang sederhana yaitu,  ”Di manakah Allah?”  Buktinya, kalau kita sampaikan pertanyaan ini kepada mereka maka mungkin akan kita dapati dua jawaban yang batil dan kufur.  Pertama,  mereka mengatakan bahwasanya Allah ada di mana-mana atau di segala tempat.  Kedua,  mereka mengatakan bahwasanya Allah ada dalam diri atau hati kita. Sedangkan yang lain mungkin akan menjawab,  ”Saya tidak tahu.” Padahal kalau mereka mau berfikir sejenak, orang yang yang mengatakan bahwasanya Allah Ta’ala berada di setiap tempat atau Allah Ta’ala berada di mana-mana, konsekuensinya adalah menetapkan keberadaan Allah di jalan-jalan, di pasar, bahkan di tempat-tempat kotor seperti di parit, WC, tempat sampah, dan lainnya. Oleh karena itu, kita katakan kepada mereka, سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يَصِفُونَ “Maha...