Postingan

Apa kata Jalaluddin Rakhmat

Gambar
Jalaluddin Rakhmat : Para Sahabat itu MURTAD Sepeninggal Nabi IJABI Sulawesi Selatan bekerjasama dengan IJABI Jawa Barat membagi-bagikan buletin dakwah Al-Tanwir pada acara asyura Syiah 1431 H di Makassar. Makalah pertama dalam bulletin tersebut adalah tulisan ‘KH’. Jalaluddin Rakhmat yang berjudul “Bersama Al-Husein: Hidupkan Kembali Sunnah Nabawiyah (Sebuah Pengantar Asyura)” “Mengapa Imam Husein bertekad menemui kesyahidannya? Apa yang melatarbelakangi beliau untuk tetap berangkat? Itu yang menjadi pertanyaan banyak orang. Dan sekarang saya akan menjelaskan mengapa. Latar belakang ini cukup panjang sebenarnya. Banyak hadis yang membicarakannya, tetapi di sini akan saya bacakan beberapa saja” tulis pak Jalal mengawali tulisannya. Di antara jawaban yang dikemukakan Jalaluddin Rakhmat adalah karena para sahabat yang baru saja ditinggal oleh Nabinya itu merubah-rubah agama dan kembali murtad. Kembali menjadi orang-orang jahiliyah. Dan kembali menjadi orang kafir. Dia beralasan dengan be...

Bahaya Syi’ah Sebuah Realita

BAHAYA SYIAH SEBUAH REALITA Oleh : Ustadz Kholid Syamhudi Lc Dewasa ini kebid’ahan telah merebak didalam tubuh kaum muslimin sedemikian hebatnya sehingga banyak kaum muslimin yang tidak mengerti bahaya kebid’ahan padahal kebidahan tersebut dapat merusak mereka dan merusak keutuhan dan persatuan keum muslimin bahkan banyak negara Islam yang hancur lantarannya seperti daulah Bani Umayah yang jatuh disebabkan kebidahan Ja’d bin Dirham (Jahmiyah) lihatlah pernyataan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah ketika mengomentari sejarah keruntuhan Bani Umayah: “Sesungguhnya daulah Bani Umayah hancur disebabkan oleh Ja’ad Al Mu’athil”[1] dan berkata :”Jika muncul kebid’ahan-kebid’ahan yang menyelisihi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam maka Allah akan akan membalas (dengan kejelekan) pada orang yang menyelisihi Rasul dan memberi kemenangan kepada yang lainnya”[2]. Dan dalam tempat yang lain beliau berkata: “Maka iman kepada Rasul dan Jihad membela agamanya adalah sebab kebaikan dunia dan akhirat ...

Sejarah Persia Jadi Iran, Bagaimana Syiah jadi Aliran Mayoritas di Negara Ini?

Kerajaan Safawi di Persia Kerajaan Safawi merupakan kerajaan yang berkuasa di Persia, sekarang Iran, sejak 1501 hingga 1736. Masa kekuasaan Kerajaan Safawi disebut-sebut sebagai awal sejarah Iran modern. Pada masa kejayaannya, kerajaan ini pernah menguasai Iran, Azerbaijan, Bahrain, Armenia, Georgia timur, Kaukasus Utara, Irak, Kuwait, Afghanistan, serta sebagian wilayah Turki, Suriah, Pakistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan. Lantas, siapa yang mendirikan Kerajaan Safawi? Pendiri Kerajaan Safawi Persia Pendiri Kerajaan Safawi adalah Ismail I, keturunan dari pendiri gerakan tarekat Safawiyah, Shafi Al-Din (1253-1334). Berdirinya Kerajaan dan Dinasti Safawi bermula dari gerakan tarekat Safawiyah yang didirikan oleh Shafi Al-Din di Azerbaijan. Tarekat ini mendapatkan banyak pengikut dan terus berkembang hingga kepemimpinan Sadr al-Din Musa, yang menggantikan Shafi Al-Din. Namun, gerakan tarekat Safawiyah mulai berubah pada pertengahan abad ke-15, ketika dipimpin oleh ...

Kekejian Syiah Terhadap Ahlus Sunnah di Wilayahnya

Gambar
Kekejian Syiah Terhadap Ahlus Sunnah di Wilayahnya Berbicara masalah Syiah tidak dapat terlepas dari Negara Iran, karena ia merupakan simbol dan pusat penyebaran paham Syiah. Anda pasti kaget, ternyata sebagian besar penduduk Negara itu pada mulanya adalah Ahlu Sunnah kemudian saat Syah Ismail menjadi Raja Iran pada tahun 1502 bertepatan tahun 907 H, dia menggandeng Syiah dalam banyak kebijakan pemerintahannya. Dari sinilah mulai tragedi berdarah terhadap Ahlu Sunnah di Iran, meskipun pada hakekatnya lebih dahsyat dari yang dapat diketahui oleh dunia karena ketatnya sistim untuk mengakses berita tersebut. Allah ta’ala berfirman, وَلَن تَرْضَى عَنكَ الْيَهُودُ وَلاَ النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى اللّهِ هُوَ الْهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءهُم بَعْدَ الَّذِي جَاءكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللّهِ مِن وَلِيٍّ وَلاَ نَصِيرٍ. “ Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya p...

Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi Imam Masjidil Haram yang pertama non Arab

Baca berita [ Klik Disini ] Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi Imam Masjidil Haram yang pertama non Arab, mengajar di Makkah dan melahirkan ulama-ulama yang berbeda pendapat dan aliran. Syaikh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi Rahimahullah adalah ulama besar Indonesia yang pernah menjadi imam, khatib dan guru besar di Masjidil Haram, sekaligus Mufti Mazhab Syafi'i pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Dia memiliki peranan penting di Mekkah al Mukarramah dan di sana menjadi guru para ulama Indonesia. Syaikh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi Rahimahullah merupakan tokoh yang memiliki darah Koto Gadang, sebuah desa yang memiliki keunikan intelektualitas di Minangkabau Pada Masa Kolonialisme Nama lengkapnya adalah Ahmad Khatib bin ‘Abd Al-Lathif Al-Minangkabawi asy-Syafi’i adalah turunan dari seorang hakim golongan Padri yang “benar-benar” anti penjajahan Belanda. Ia dilahirkan di Kota Gadang Bukittinggi, Sumatra Barat pada hari Senin 6 Dzulhijjah tahun 1276 H oleh ibu bernama Limbak Ur...