Postingan

Bani Syaibah, Pemegang Kunci Ka’bah Selama Ribuan Tahun

Gambar
Bani Syaibah, Pemegang Kunci Ka’bah Selama Ribuan Tahun Simak video penelusuran AI berikut : Gambar : Pintu Ka’bah dan grendel kunci Ka’bah  Sama seperti rumah, Ka’bah juga memiliki pintu dan kunci. Tidak semua orang bisa masuk ke dalam Ka’bah. Hanya orang tertentu yang diizinkan  Dilansir dari Al-Arabiya, bahkan sebelum Islam datang, ada sosok terpercaya yang ditugaskan untuk menyimpan kunci Ka’bah, yaitu Qushay bin Kilab. Siapakah Qushay bin Kilab?  Qushay bin Kilab, Sosok Penjaga Ka’bah    Mengutip dari buku “Mekkah: Kota Suci, Kekuasaan, dan Teladan Ibrahim”, dahulu kaum Quraisy membagi tiga jabatan untuk mengelola Kota Mekah. Pertama, al-Sadanah, yang bertanggung jawab untuk merawat Ka’bah, termasuk menjaga kunci Ka’bah. Selanjutnya al-Siqayah, yang bertugas menyiapkan air bagi mereka yang berziarah ke Ka’bah. Terakhir, al-Rafadah, yang bertugas untuk menyediakan akomodasi dan konsumsi bagi para jamaah yang datang ke Ka’bah.  Qushay bin Kilab merupakan...

Perbedaan Pemikiran Muhammad Adul Wahab At Tamimi dan Muhammad Abdul Wahab Bin Rustum

Gambar
Perbedaan Pemikiran Muhammad Adul Wahab At Tamimi dan Muhammad Abdul Wahab Bin Rustum  Dalam sejarah pemikiran Islam, dua nama yang sering muncul adalah Muhammad bin Abdul Wahhab at-Tamimi dan Muhammad Abdul Wahhab bin Rustum. Meskipun keduanya memiliki nama yang mirip, mereka memiliki latar belakang dan pemikiran yang sangat berbeda.  Artikel ini akan membahas perbedaan antara kedua tokoh tersebut, terutama dalam aspek ajaran dan kontribusi mereka terhadap perkembangan Islam di masa mereka.  Muhammad bin Abdul Wahhab at-Tamimi:  Pemikiran yang Menghadirkan Reformasi Muhammad bin Abdul Wahhab at-Tamimi, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Muhammad bin Abdul Wahhab, adalah seorang ulama besar dari tanah Hijaz, Arab Saudi. Ia lahir pada tahun 1703 di sebuah kota kecil bernama Uyainah, yang terletak di wilayah Najd, Arab Saudi.  Sejak muda, ia dikenal sebagai seorang yang memiliki semangat besar untuk mempelajari dan mengajarkan agama Islam. Salah satu hal ya...

Keutamaan dan Bentuk Majelis Dzikir

Gambar
KEUTAMAAN DAN BENTUK MAJELIS DZIKIR Oleh : Ustadz Abu Isma’il Muslim Atsari Tidak diragukan bahwa dzikrullah (mengingat Allah) merupakan salah satu ibadah yang agung. Dengan dzikrullah seorang hamba mendekatkan diri kepada Rabb-nya, mengisi waktunya dan memanfaatkan nafas-nafasnya. Keutamaan Majelis Dzikir Demikian juga majelis dzikir, merupakan majlis yang sangat mulia di sisi Allah Ta’ala dan memiliki berbagai keutamaan yang agung. Diantaranya: Pertama : Majelis dzikir adalah taman surga di dunia ini. عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِي اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا مَرَرْتُمْ بِرِيَاضِ الْجَنَّةِ فَارْتَعُوا قَالُوا وَمَا رِيَاضُ الْجَنَّةِ قَالَ حِلَقُ الذِّكْرِ Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Jika kamu melewati taman-taman surga, maka singgahlah dengan senang.” Para sahabat bertanya,”Apakah taman-taman surga itu?” Beliau menjawab,”Halaqah-halaqah (kelompok-kelompok)...

HAKIKAT HUSNUL KHATIMAH

HAKIKAT HUSNUL KHATIMAH Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin رَحِمَهُ اللَّهُ berkata: "Bukanlah yang dimaksud dengan husnul khātimah (akhir yang baik) itu engkau meninggal dunia dalam keadaan di masjid, atau di atas sajadah shalat, atau dalam keadaan mushaf berada di tanganmu. Karena sungguh, penghulu seluruh makhluk (yaitu Nabi Muhammad ﷺ) meninggal dunia di atas ranjangnya. Sahabatnya yang paling setia, yaitu Abu Bakar Ash-Shiddiq رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ, yang merupakan sebaik-baik sahabat pun wafat di atas ranjangnya. Khalid bin Al-Walid رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ juga wafat di atas ranjangnya, padahal ia dijuluki sebagai "Pedang Allah yang Terhunus", dan telah mengikuti seratus pertempuran tanpa pernah kalah sekalipun. Tetapi yang dimaksud dengan ḥusnul khātimah adalah: ✓• Engkau wafat dalam keadaan bersih dari syirik. ✓• Engkau wafat dalam keadaan bersih dari nifaq (kemunafikan). ✓• Engkau wafat dalam keadaan meninggalkan para pelaku bid'ah dan bersih dari segala b...

TERSANDUNG ATAU TERPELESET BACA BISMILLAH

TERSANDUNG ATAU TERPELESET BACA BISMILLAH, Tidak Boleh Mengumpat Setan? ⁣⁣⁣Kadang-kadang ketika seseorang sedang berjalan atau berkendara, tiba-tiba ia tersandung atau terpeleset sehingga jatuh… Karena kesal, terkadang keluarlah ucapan-ucapan yang mengungkapkan kekesalannya ataupun caci maki : “Aduh sialan!”, ada juga yang ber-istirja’: “inna lillaahi wa inna ilaihi roji’un!”… dan ada juga yang mencela syaithon: “Setan sialan!”… dan seterusnya.⁣⁣⁣ ㅤ⁣⁣⁣ Sebenarnya ada ucapan yang diajarkan Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam dalam hal ini, dan tuntunan beliau tentu lebih layak untuk diikuti.⁣⁣⁣ ㅤ⁣⁣⁣ HADITS LENGKAPNYA⁣⁣⁣ ㅤ⁣⁣⁣ Salah seorang sahabat pernah membonceng Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian ontanya tersandung. Sahabat ini langsung mengatakan, Ta’isa as-Syaithan “Celaka setan”⁣⁣⁣ ㅤ⁣⁣⁣ Lalu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan,⁣⁣⁣ ㅤ⁣⁣⁣ Jangan kamu mengucapkan ‘celaka setan’. Karena ketika kamu mengucapkan kalimat itu, maka setan akan membesar, hingga dia s...

Penetapan Nama Allah Berdasarkan Hakikat, Bukan Majaz (Kiasan)

Gambar
Penetapan Nama Allah Berdasarkan Hakikat, Bukan Majaz (Kiasan)  Keyakinan yang benar dibangun di atas ketetapan Al-Quran dan Sunah berdasarkan pemahaman salafushaleh dari kalangan para shahabat, tabiin dan para imam terpercaya. Mereka semua sepakat bahwa sifat milik Allah yang tertera dalam Kitab dan Sunah ditetapkan tanpa takyif (dirinci bagaimananya) tanpa tamtsil (diserupakan dengan makhluk), tanpa ta'thil (digugurkan/tidak diakui)  dan tanpa ta'wil (dicarikan makna lainnya di luar makna bahasanya). Dalam hal ini tidak ada perbedaan antara sifat dzat, sifat maknawiyah, sifat khabar dan logika. Maka, seluruh berita yang shahih tentang-Nya, wajib ditetapkan milik Allah Ta'ala.  Al-Quran dan Sunah diturunkan untuk mengenalkan kepada para hamba tentang sifat-sifat dzat yang mereka sembah. Hal ini tidak dapat terwujud kecuali memahami perkataan berdasarkan hakikatnya, sebagaimana halnya tersebut merupakan landasan dalam pembicaraan. Al-Quranul Adzim telah disampaikan oleh R...

Bid’ah dan Sumber Perpecahan

Bid’ah dan Sumber Perpecahan "Dari Ummul Mukminin Ummu Abdillah ‘Aisyah radhiyallahu’anha beliau berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang mengada-adakan suatu perkara di dalam urusan [agama] kami ini yang bukan berasal darinya, maka ia pasti tertolak.” (HR. Bukhari dan Muslim).  Di dalam riwayat Muslim, “Barangsiapa yang melakukan suatu amalan yang tidak ada tuntunannya dari kami, maka ia pasti tertolak.”   Kedudukan Hadits  Imam Ibnu Daqiq al-‘Ied rahimahullah mengatakan, “Hadits ini merupakan salah satu kaidah agung di dalam agama. Ia termasuk salah satu Jawami’ al-Kalim (kalimat yang ringkas dan sarat makna) yang dianugerahkan kepada al-Mushthofa [Nabi] shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ia mengandung penegasan tertolaknya segala bentuk bid’ah dan perkara yang diada-adakan [dalam agama, pent]…” (lihat Syarh al-Arba’in Haditsan, hal. 25)  Syaikh Abdul Muhsin al-‘Abbad hafizhahullah berkata, “Hadits ini adalah kaidah un...