Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2024

Mengenal Tarekat Naqsyabandiyah

Simak video berikut : Kesesatan Thariqah Sufi Naqsyabandiyah. Oleh Ust. Faiz Baraja Sumber video :  https://youtu.be/3nHNe Mengenal Tarekat Naqsyabandiyah Oleh  :  Ustadz Ammi Nur Baits  (Dewan Pembina  KonsultasiSyariah.com ) Naqsyabandiyah  merupakan salah satu tarekat sufi yang memiliki cukup banyak pengikut di indonesia. Naqsyabandiyah sendiri berasal dari kata ’Naqsyaband’ yang merupakan gelar pendirinya, Syah Naqsyaband. Sementara tambahan –yah, merupakan ya nisbah, yang berarti pengikut. Sehingga makna Naqsyabandiyah berarti pengikut Syah Naqsyaband. Setiap tarekat sufi, memiliki ritual dan aqidah tertentu, yang membedakan antara satu tarekat dengan tarekat lainnya. Tak terkecuali tarekat Naqsyabandiyah. Tarekat ini memiliki ritual khusus dalam peribadahan maupun aqidah yang membedakannya dengan tarekat lainnya. Sejarah Tarekat Naqsyabandiyah Tarekat ini pertama kali muncul pada abad 14 M di Turkistan. Pencetusnya bernama Muhammad bin Muhammad Ba...

Apakah Salafy Wahhabi?

Gambar
Apakah Salafy Wahhabi? Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Mengapa banyak sekali yg mengatakan "Salafy itu wahabi" sebenarnya wahabi itu apa ustadz? Syukron. Jawab: Wa'alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh. Salafy adalah orang yang mengikuti cara beragama Salaf baik dalam aqidah, ibadah, akhlaq, muamalah, jihad, amar ma'ruf nahi munkar, serta al-wala' wal baro'. Salaf adalah ringkasan dari kata "Salafusshalih" yaitu "para pendahulu yang shalih" dari kalangan shahabat Nabi, tabiin, tabiit tabiin. Ketiga generasi ini yang telah Allah puji keimanan mereka di dalam Al-Qur'an dan juga dipuji oleh Rosulullah ﷺ di dalam As-Sunnah, dan kaum muslimin diperintah mengikuti jalan mereka karena keislaman mereka yang paling murni dan paling bersih dari berbagai macam polusi pemikiran. Ringkasnya, Salafy adalah orang yang mengikuti para Salaf dalam berislam. Salafy bukan organisasi, bukan kelompok yang di dalamnya ada anggota dan ketu...

Semua Mengaku Ahlus Sunnah Wal Jama’ah, Siapa mereka yang Sesungguhnya?

Semua Mengaku Ahlus Sunnah Wal Jama’ah, Siapa mereka yang Sesungguhnya? Dewasa ini marak pengakuan dari berbagai pihak yang mengklaim dirinya Ahlus Sunnah Wal Jama’ah sehingga menyebabkan adanya kerancuan dan kebingungan dalam persepsi banyak orang tentang Ahlus Sunnah Wal Jama’ah, siapakah sebenarnya Ahlus Sunnah Wal Jama’ah itu ? Jawab : Mengetahui siapa Ahlus Sunnah Wal Jama’ah adalah perkara yang sangat penting dan salah satu bekal yang harus ada pada setiap muslim yang menghendaki kebenaran sehingga dalam perjalanannya di muka bumi ia berada di atas pijakan yang benar dan jalan yang lurus dalam menyembah Allah sesuai dengan tuntunan syariat yang hakiki yang dibawa oleh Rasulullah empat belas abad yang lalu. Pengenalan akan siapa sebenarnya Ahlus Sunnah Wal Jama’ah telah ditekankan sejak jauh-jauh hari oleh Rasulullah kepada para sahabatnya ketika beliau berkata kepada mereka : افْتَرَقَتِ الْيَهُوْدُ عَلَى إِحْدَى وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً وَافْتَرَقَتِ النَّصَارَى عَلَى ثِنْتَيْن...

Mengapa Kyai ‘Aswaja’ NU Begitu Takut dengan Wahabi?

Gambar
Mengapa Kyai ‘Aswaja’ NU Begitu Takut dengan Wahabi? Dinamika dakwah Islam di tanah air dalam tiga dekade terakhir diwarnai dengan fenomena pesatnya perkembangan dakwah salafiyah yang bertujuan mengembalikan  pemahaman umat Islam kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah berdasarkan manhaj salafus saleh. Fakta demikian ternyata mengundang pobia luar biasa dari kalangan tradisionalis atau yang menyebut diri sebagai aswaja, di mana praktek-praktek keislaman mereka yang sarat pencampuradukan dengan budaya lokal mendapatkan koreksi dari kalangan salafi. Perlu ditegaskan, makna aswaja dalam term kaum tradisionalis bukanlah satu pengamalan beragama yang meneladani Rasulullah  Shallahu’alaihi Wasallam  dan para sahabatnya dalam akidah maupun ibadah sebagaimana definisi Ahlus Sunnah wal Jama’ah sebenarnya, melainkan satu model baru keislaman yang memadukan berbagai unsur semisal mazhab ilmu kalam Asya’irah, tasawuf, dan ritual-ritual amaliah yang berasal dari warisan kultur Hindu-Budha. M...

Buku : "Bantahan/Koreksi/Catatan dari Buku "(37 MASALAH POPULER) KARANGAN Ustz. ABDUL SOMAD"

Ini dia Bantahan/Koreksi/Catatan dari Buku  "(37 MASALAH POPULER) KARANGAN Ustz. ABDUL SOMAD" Buku ini sudah di koreksi oleh Ulama Salaf, ternyata buku ini banyak takwil-takwil yang menyimpang dan tuduhan-tuduhan keji terhadap al-Qur'an dan as-Sunnah. --- Baca e-book/online klik : https://online.fliphtml5.com/ptdca/pigy/index.html --- Beli bukunya ( klik disini) --- Berikut beberapa Catatan Buku 37 Masalah Populer, Karya H. Abdul Somad, Lc. MA. Oleh Al Ustadz Abu Uba'idah Yusuf as Sidawi Sebagi'an sa'udara kami bertanya tentang buku tersebut dan mengirimkannya kepada kami. Setelah kami baca, ada beberapa catatan yang perlu kami goreskan sebaga'i bentuk nasehat kepada umat agar mereka tidak terjerumus dalam kesalahan belia'u. Muhammad ibn Bundar pernah berkata kepada al-Imam Ahmad : “Waha'i Abu Abdillah, sesungguhnya saya merasa berat hati untuk mengatakan ‘si fulan pendusta!!’.” Ahmad menjawab : “Seanda'inya kamu di'am dan saya juga...

Benarkah Al Bukhari telah mentakwil sifat wajah dengan kerajaan, dan sifat tertawa dengan rahmat?

Benarkah Al Bukhari telah mentakwil sifat wajah dengan kerajaan, dan sifat tertawa dengan rahmat? Pertama ; Sifat tertawa : Terkait sifat tertawa; Tidak diketahui satu pun nas/redaksi yang bisa dipertanggung jawabkan bahwa Al Bukhari telah mentakwil sifat ini (tertawa) dengan rahmat. Namun beberapa ulama menisbatkan takwilan ini kepada Al Bukhari, seperti; 1- Al Khattabi dalam  “A’laamul Hadits fi Syarhi Shahih Al Bukhari”  (3/1921). Ia berkata; “ Ad-Dhahk  (tertawa) artinya rahmat,” selesai. 2- Al Baihaqi dalam  “Al Asma’ was-Shifaat”  (2/72). Ia berkata; “Al Firabri meriwayatkan dari Muhammad bin Ismail Al Bukhari  rahimahullah,  ia berkata;  “Ad-Dhahk  (tertawa) disini artinya rahmat.” selesai. Dan Al Baihaqi sepertinya mengambil riwayat ini dari Al Khattabi, karena seperti biasanya Al Baihaqi menukil darinya. Tapi penisbatan ini kepada Al Bukhari diragukan. Karena Al Hafidz Ibnu Hajar  rahimahullah  yang dikenal memiliki pene...

HUKUM SHALAT DI KUBURAN

WAHABI kok SHALAT DI KUBURAN emang boleh ? Banyak orang awam heran lihat orang-orang yang dicap sebagai orang-orang wahabi shalat di kuburan seseorang yang baru dimakamkan, dan karena ketidak tahuannya ini mereka menyebarkan fitnah dikalangan orang awam juga bahwa orang-orang wahabi berbuat bid'ah, namanya saja orang awam mereka tidak tau bahwa yang demikian ada juga Sunnahnya. HUKUM SHALAT DI KUBURAN Shalat menghadap kuburan atau shalat di kuburan, terlarang dalam syariat islam. Berdasarkan dalil-dalil yang begitu banyak. Diantaranya, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, لَا تَجْلِسُوا عَلَى الْقُبُورِ وَلَا تُصَلُّوا إِلَيْهَا Janganlah duduk di atas kuburan dan jangan shalat menghadapnya. (Riwayat Muslim). Dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, الأرضُ كلُّها مسجدٌ إلا الحمامَ والمقبرةَ Bumi seluruhnya adalah masjid (tempat untuk shalat), kecuali kamar mandi dan kuburan. (Riwayat Abu Dawud. Hadits Shahih) Berkata Ibnu Umar radhiallahu anhu, b...

Menjelaskan Bid'ah Bukan Berarti Memvonis Neraka

Menjelaskan Bid'ah Bukan Berarti Memvonis Neraka Ketika pada da’i menasehati dan melarang amalan-amalan bid’ah maka sama sekali bukan berarti memvonis pelakunya penghuni neraka. Ini adalah kesalah-pahaman yang menjalar di tengah masyarakat. Yang kesalah-pahaman ini juga dijadikan senjata untuk menentang dakwah sunnah dan melarang orang membahas masalah bid’ah. Oleh karena ini mari kita luruskan duduk perkaranya. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam Teladan Dalam Mengingkari Bid’ah Orang yang mencontohkan dan memberi kita teladan untuk menjauhi bid’ah serta melarang bid’ah adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau bersabda, مَنْ أَحْدَثَ فِى أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ “Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam urusan kami ini (urusan agama) yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak” (HR. Bukhari no. 2697 dan Muslim no. 1718) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda, مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُ...