Buku : "Bantahan/Koreksi/Catatan dari Buku "(37 MASALAH POPULER) KARANGAN Ustz. ABDUL SOMAD"


Ini dia Bantahan/Koreksi/Catatan dari Buku "(37 MASALAH POPULER)
KARANGAN Ustz. ABDUL SOMAD"


Buku ini sudah di koreksi oleh Ulama Salaf, ternyata buku ini banyak takwil-takwil yang menyimpang dan tuduhan-tuduhan keji terhadap al-Qur'an dan as-Sunnah.

---
---
Beli bukunya (klik disini)
---

Berikut beberapa Catatan Buku 37 Masalah Populer, Karya H. Abdul Somad, Lc. MA.

Oleh Al Ustadz
Abu Uba'idah Yusuf as Sidawi

Sebagi'an sa'udara kami bertanya tentang buku tersebut dan mengirimkannya kepada kami. Setelah kami baca, ada beberapa catatan yang perlu kami goreskan sebaga'i bentuk nasehat kepada umat agar mereka tidak terjerumus dalam kesalahan belia'u.

Muhammad ibn Bundar pernah berkata kepada al-Imam Ahmad :

“Waha'i Abu Abdillah, sesungguhnya saya merasa berat hati untuk mengatakan ‘si fulan pendusta!!’.”

Ahmad menjawab :
“Seanda'inya kamu di'am dan saya juga di'am, lantas kapan orang yang jahil mengetahu'i mana yang benar dan mana yang salah?!!

(Al-Kifayah fi Ilmi Riwayah al-Baghdadi hlm. 63 , al-Abathil wal Manakir al-Ja'uzaqani 1/133, al-Maudhu’at Ibnul Jauzi 1/43, Syarh ’Ilal Tirmidzi Ibnu Rajab hlm. 88).


Bangkitlah waha'i jiwa untuk membela agama Allah ﷻ, wala'u akan banyak komen negatif yang akan ka'u hadapi.

Pernah ada seorang berkata kepada Yahya bin Ma'in: 

"Apakah engkau tidak khawatir bila orang-orang yang engkau kritik tersebut kelak menjadi musuhmu di hari kiamat?"

Belia'u menjawab: 

“Bila mereka yang menjadi musuhku jauh lebih kusenangi daripada Nabi ﷺ yang menjadi musuhku, tatkala belia'u bertanya padaku: Mengapa kamu tidak membela sunnahku dari kedusta'an?!!! (Al-Kifayah fi Ilmi Riwayah, al-Khathib al-Baghdadi hal. 6)

Kami di sini bukan untuk membantah secara deta'il, karena itu butuh berjilid jilid buku, karena seti'ap permasalahan yang belia'u utarakan sangat layak dibantah dengan satu judul buku khusus, tapi ini hanyalah catatan ringan beberapa ketergelinciran penulis buku -semoga Allah ﷻ memberinya hidayah-:

A. Masalah Aqidah

1. Aqidah Asma wa Shifat
Dalam ta'uhid asma wa shifat, penulis mengikuti metode tafwidh dan tawil. (hal. 126) Du'a metode yang diingkari oleh para ulama salaf shalih. (Lihat buku kami Membela Sya'ikhul Islam Ibnu Ta'imiyyah)

2. Mengingkari Ketinggi'an Allah ﷻ di atas langit
Penulis tidak mengimani ketinggi'an Allah ﷻ di atas langit (hal. 151)
Aqidah ini jelas bertentangan dengan al-Qur'an, hadits, ijma, fithrah dan akal. (Lihat buku kami Di Mana Allah ﷻ?)

3. Membolehkan Sholat Di Masjid Yang Ada Kuburnya. (hal. 258)
Pemahaman ini tidak benar, para ulama bersepakat bahwa hal itu juga termasuk dilarang juga. (Lihat kitab Tahdzir Sajid karya al Albani)

4. Menyebarkan Kedusta'an Tentang Salafi Wahabi dg fitnah² keji dengan menyebut mereka Khawarij, suka membunuh dll dengan menukil ucapan as Showi dan Za'ini Dahlan. (hal. 389, 396)
Sungguh ini adalah tuduhan yang sangat keji, sebagaimana kami jabarkan dalam buku kami "Meluruskan Sejarah Wahhabi".

B. Masalah Hadits

1. Mengingkari hadits Jariyah tentang Allah ﷻ di atas langit, dan menila'inya sebaga'i hadits yang mudhthorib (hal. 147)
Padahal para ulama ahli hadits telah sepakat menshohihkan hadits ini dan membelanya dari rongrongan ahli bid'ah yang mengingkarinya karena tidak sesua'i dengan aqidah mereka. (Lihat buku kami Membela Hadits Nabi ﷺ)

2. Mengingkari hadits tentang orang tu'a Nabi ﷺ di neraka dengan mengatakan hadits ini mesti ditakwilkan karena dianggap bertentangan dengan nash al-Qur'an. (hal. 363)
Padahal hadits tersebut shohih dengan kesepakatan ulama. Dan mereka membantah ketegelinciran as Suyuthi dalam hadits tersebut. (Lihat buku kami Membela Hadits Nabi ﷺ)

3. Masalah Fiqh :
Membolehkan cukur jenggot dan tidak wajib memelihara jenggot dengan alasan bahwa itu hanya masalah tradisi (174, 175)
Pendapat ini salah fatal, karena para ulama telah sepakat mewajibkan memelihara jenggot dan mengharamkan mencukurnya, bukan sekedar makruh menurut istilah fiqh belakangan. (Lihat buku kami Bangga Dengan Jenggot)

2. Membolehkan isbal asal tidak sombong. (hal. 167)
Ini adalah pendapat yang lemah, sebagaimana dibantah secara panjang oleh Sya'ikhunaa Walid bin Sa'if Alu Nashr dalam bukunya al Isbal Li Ghoiril Khuyala.

3. Membolehkan peraya'an ma'ulid Nabi ﷺ dan mengkla'im bahwa Ibnu Ta'imiyyah membolehkannya. (hal. 353)
Ini adalah pendapat yang lemah dan kla'im dusta terhadap Sya'ikhul Islam Ibnu Ta'imiyyah. (Lihat buku kami Polemik Peraya'an Ma'ulid Nabi ﷺ)

Inilah sedikit catatan tentang buku yang penulisnya lagi viral sa'at ini.
Sebenarnya masih banyak lagi la'innya, semoga dimudahkan pada kesempatan la'innya.
Dan telah sampa'i kabar padaku bahwa salah se'orang ustadz sunnah telah mengkritisi buku tersebut dalam bantahan secara khusus. Semoga Allah ﷻ memudahkannya.

Ya Allah, saksikanlah bahwa kami telah menyampa'ikan dan menuna'ikan kewajiban kami. Selanjutnya, kepada-Mu kami berdo'a agar menampakkan kebenaran kepada kami dan memudahkan kami untuk mengikutinya.

Ditulis oleh hamba yang faqir ila maghfiroti Robbihi

Abu Uba'idah Yusuf as Sidawi

Komentar

Kajian Populer

Adi Hidayat : "Dubesnya NU di Muhammadiyah"

Makkah Royal Clock Tower adalah "Tanduk Setan" di kota Nejd...?

Di Masa Kelam, Masjidil Haram mempunyai 4 Mihrab