Postingan

Inilah Hukum Shalat Memandang Ka’bah bagi yang Berada di Masjidil Haram

Inilah Hukum Shalat Memandang Ka’bah bagi yang Berada di Masjidil Haram  Ketika seorang muslim shalat, ia diperintahkan untuk melihat tempat sujud.  Tetapi, hal itu berbeda jika muslim shalat di Masjidil Haram dan bisa melihat Ka’bah secara langsung.  Sebab, saat seseorang shalat di Masjidil Haram dan memungkinkan melihat Ka’bah, ia diperintahkan untuk shalat dengan melihat Ka’bah.  Hal itu bisa disimak dari firman Allah SWT di Surat Al Baqarah ayat 149,  وَمِنْ حَيْثُ خَرَجْتَ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۖ وَإِنَّهُ لَلْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ ۗ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ  Dan dari manapun engkau (Muhammad) keluar, hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram, sesungguhnya itu benar-benar ketentuan dari Tuhanmu. Allah tidak lengah terhadap apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al Baqarah: 149) Dan firman Allah SWT di Surat Al Baqarah ayat 144,  قَدْ نَرَىٰ تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ ۖ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا ۚ...

Fatwa MUI: Salam Lintas Agama Bukanlah Makna Toleransi

Gambar
Fatwa MUI: Salam Lintas Agama Bukanlah Makna Toleransi  Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa mengenai panduan hubungan antarumat beragama, termasuk hukum salam lintas agama. Fatwa itu merupakan hasil Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia VIII.  Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia secara resmi ditutup. Salah satu hasilnya adalah panduan hubungan antarumat beragama, ujar Ketua MUI Bidang Fatwa MUI Asrorun Niam Sholeh, Jumat (31/5/2024). Terkait fikih salam lintas agama, MUI tidak membenarkan pengucapan salam berbagai agama dengan alasan toleransi. Hal tersebut bukanlah makna toleransi. Selengkapnya simak video diatas atau baca infografis berikut : Sumber :  https://infografis.sindonews.com/

MEMBEDAH DZIKIR PALING AFDHAL MENURUT GOLONGAN SUFI

Gambar
MEMBEDAH DZIKIR PALING AFDHAL MENURUT GOLONGAN SUFI Termasuk bagian ideologi tarekat Sufi, komitmen mereka dengan dzikir-dzikir dan wirid-wirid yang telah diciptakan dan ditetapkan oleh para pemimpin mereka. Selanjutnya para jamaah golongan ini terikat untuk membaca dan mengamalkan ketentuan internal tersebut yang –sayangnya- tidak pernah dibawa oleh Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam . DZIKIR PALING AFDHAL MENURUT GOLONGAN SUFI Dalam kamus ajaran Sufi, terdapat pengklasifikasian dzikir menjadi tiga jenis; yaitu dzikir ‘âmmah (dzikir orang umum), dzikir khâsh (dzikir orang khusus), dzikir khâshsshatil khâshshah (dzikir orang-orang paling utama). Anehnya dzikir yang diajarkan oleh Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam justru mereka kategorikan dalam jenis dzikir pertama (dzikir âmmah) yang merupakan tingkatan dzikir paling rendah dalam pandangan mereka. Dzikir yang dimaksud ialah ucapan lâ ilâha illallâh. Level dzikir kedua, berdzikir dengan isim mufrad (nama tunggal) yaitu den...

Mengenal Empat Madzhab dalam Islam

Mengenal Empat Madzhab dalam Islam, dari Hanafiyah hingga Syafi'iyah  Umat ​​Islam mengenal empat aliran yang secara umum membahas ketentuan-ketentuan masalah Islam dari sudut pandang yurisprudensi . Mazhab ini terdiri dari Hanafiyah, Malikiyah, Syafi'iyah, dan Hambaliyah.  Aliran-aliran dalam Islam terbentuk dari pemikiran para ulama yang sangat berpengaruh dalam menjalankan hukum-hukum Allah dan Rasul-Nya. Mereka adalah Imam Malik Bin Anas, Imam Syafi'i, Imam Abu Hanafi, dan Imam Ahmad bin Hanbal.  Para imam mempunyai pandangan yang berbeda-beda dalam memberikan hukum terhadap suatu hal. Banyak faktor yang menjadi penyebabnya, salah satunya adalah perbedaan tempat dan situasi serta kondisi masing-masing imam.  Agar lebih memahaminya, berikut penjelasan empat aliran dalam Islam lengkap dengan sumber ajaran yang digunakannya.  Empat Madhzab dalam Islam  Mengutip Ensiklopedia Tematik Dunia Islam karya Prof Said Aqil Husain al-Munawar, madzhab berarti mazhab ...

POLIGAMI DALAM TAFSIR MINANGKABAU: STUDI KOMPARASI PEMIKIRAN SULAIMAN AR-RASULI DAN BUYA HAMKA

Gambar
Sumber foto baca biografi:  https://id.m.wikipedia.org/ Banyak orang tidak tahu bahwa Syekh Haji SULAIMAN AR-RASULI yang terkenal dengan panggilan Inyiak Canduang ulama tarekat sufi Naqsabandiyah mempunyai isteri 17 orang, anak 19 orang dan cucu 19  Ummi Shafiyyah adalah istri pertamanya, dan mereka memiliki empat anak bersama. Ar-Rasuli adalah sosok yang penyayang keluarga dan romantis. Ditunjukkan bahwa dia menulis kepada Ummi Shafiyyah Religious-Love Agreement (perjanjian berdasarkan cinta dan agama) sesaat sebelum berangkat ke Makkah:  “Adinda berapa lama nanti adinda kakanda tinggalkan selama di Mekkah, tentu adinda separo tersiksa, selain sabar adinda yang kakanda harap sebab perjalanan kakanda demi untuk kebahagiaan rumah tangga  kita dimasa depan. Nanti bila kakanda telah kembali pulang, kalau kiranya kakanda dijemput orang jadi mantu (sebagaimana tradisi bagi haji-haji baru apalagi ulama pula). Maka kakanda berjanji di muka tuhan akan menolak/bertahan selama...

WALI ALLAH VS WALI SYETAN

WALI ALLAH VS WALI SYETAN  Ikhwah fillah..sebagaimana yg kita ketahui bersama, bahwa Allah memiliki wali dan syetan juga memiliki wali. Oleh karenanya, wajib bagi kita utk bisa membedakannya. Allah memberikan pertolonganNya kepada para waliNya. Begitu juga dengan syetan. Dan wali² syetan adalah setiap orang yg berpaling dari al Quran dan as Sunnah serta pengamalan salafush sholih. Allah berfirman:  وَمَن یَعۡشُ عَن ذِكۡرِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ نُقَیِّضۡ لَهُۥ شَیۡطَـٰنࣰا فَهُوَ لَهُۥ قَرِینࣱ  "Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Quran), kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya." (Qs. Az Zukhruf : 36)  Dalam tafsir al Muyassar di jelaskan (yg artinya) :  "Dan barang siapa yang berpaling dari mengingat Allah yang maha pengasih yaitu al-qur’an, sehingga tidak takut hukumanNya dan tidak mengambil petunjukNya, maka Kami mengirimkan setan kepadanya di dunia yang menyesatka...

Hukum Mahallul-Qiyam dalam Shalawat

Simak penjelasan atau pendapat dari  Ust. Abdul Somad di video berikut dan baca atau bandingankan dengan artikel di bawah ini : Hukum Mahallul-Qiyam dalam Shalawat  Apakah hukumnya mahallul-qiyam, ketika membaca shalawat Nabi Muhammad saw. dalam suatu acara seperti walimahan?  Wassalamu ‘alaikum wr.wb.  Muafana Afifa (Disidangkan pada Jum’at, 24 Jumadilawal 1442 H/8 Januari 2021 M)  Jawaban:  Wa ‘alaikumus-salam wr.wb.  Terima kasih atas pertanyaan yang saudari ajukan. Sebelum menjawab pertanyaan saudari, terlebih dahulu akan kami paparkan tentang shalawat. Sebagaimana yang telah dikemukakan dalam rubrik Tanya Jawab Agama Majalah Suara Muhammadiyah Nomor 15 Tahun 2003, bahwa shalawat itu berarti doa, memberi berkah dan ibadah. Shalawat Allah kepada hambanya dibagi dua, khusus dan umum. Shalawat khusus ialah shalawat Allah kepada para Rasul atau Nabi-Nya, teristimewa shalawat Allah kepada Nabi Muhammad saw. Shalawat umum, ialah shalawat Allah kepada ham...