Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2025

Islam melarang jual beli dengan system IJON

Islam melarang jual beli dengan system IJON Segala puji bagi Allah Tabarakallah wa Ta'ala, Rabb yang berhak disembah. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, keluarga dan para sahabat beliau Dari sahabat Anas bin Malik radhiyalahu ‘anhu, ia berkata, أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه و سلم نَهَى عَنْ بَيْعِ الثَّمَرَةِ حَتَّى تُزْهِىَ قَالُوا وَمَا تُزْهِىَ قَالَ تَحْمَرُّ. فَقَالَ إِذَا مَنَعَ اللَّهُ الثَّمَرَةَ فَبِمَ تَسْتَحِلُّ مَالَ أَخِيكَ؟. متفق عليه “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang penjualan buah-buahan (hasil tanaman) hingga menua?” Para sahabat bertanya, “Apa maksudnya telah menua?” Beliau menjawab, “Bila telah berwarna merah.” Kemudian beliau bersabda, “Bila Allah menghalangi masa penen buah-buahan tersebut (gagal panen), maka dengan sebab apa engkau memakan harta saudaramu (uang pembeli)?” (HR. Bukhari no. 2198 dan Muslim no. 1555). Dan pada riwayat lain sahabat Anas bin Malik juga meriwayatkan, أَنَّ النَّبِىَ...

Dari Mana Tanah yang Digunakan untuk Menciptakan Nabi Adam?

Video  Refleksi : "Sesungguhnya Allah menciptakan Adam dari gumpalan tanah yang diambil dari seluruh tempat yang ada di bumi".  Allah berfirman : قَالَ يَٰٓإِبْلِيسُ مَا مَنَعَكَ أَن تَسْجُدَ لِمَا خَلَقْتُ بِيَدَىَّ ۖ أَسْتَكْبَرْتَ أَمْ كُنتَ مِنَ ٱلْعَالِينَ  "Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?". (Surat Shad Ayat 75) Dari Mana Tanah yang Digunakan untuk Menciptakan Nabi Adam?  Nabi Adam merupakan manusia pertama yang diciptakan oleh Allah SWT, di mata seluruh umat Islam. Kita ketahui bersama bahwa Nabi Adam tercipta dari tanah liat. Lalu dari mana tanah yang digunakan untuk menciptakan Nabi Adam?  Dalil penciptaan Nabi Adam didasarkan dari firman Allah dalam surah Sad ayat 71 :  إِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي خَالِقٌ بَشَرًا مِنْ طِينٍ   "(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada ...

Hukum menyebarkan berita bohong dalam Islam

Gambar
Simak video berikut : Ust. Abdul Somad menyebarkan berita hoaks Hukum menyebarkan berita bohong dalam Islam Menyebarkan berita bohong menurut pandangan Islam, salah satu hal yang menyesatkan dan merugikan.  Menyebarkan berita bohong sudah ada sejak dulu, awalnya disebarkan secara lisan dari mulut ke mulut. Kini, semakin merajalela penyebarannya melalui media sosial.  Kemudahan dalam mengakses media sosial kerap kali disalahgunakan oleh beberapa orang yang tidak bertanggung jawab.  Bukannya untuk menjalin komunikasi, media sosial justru digunakan sebagai alat untuk menyebarkan berita bohong yang meresahkan masyarakat dan menimbulkan berbagai masalah seperti permusuhan bahkan perpecahan.  Lantas, apa hukum menyebarkan berita bohong dalam Islam?  Memproduksi atau menyebarkan berita bohong haram hukumnya bagi seorang muslim.  Hal ini tertuang dalam Fatwa Majelis Ulama Indonesia atau MUI Nomor 24 Tahun 2017 tentang Pedoman Bermuamalah di Media Sosial. ( Baca, kl...

KELIRU BESAR menjadikan dalil perkataan Saydina Umar

Gambar
Baca : Seputar amalan bid'ah yang di mabukkan oleh Ust. Abdul Somad KELIRU BESAR menjadikan dalil perkataan Saydina Umar : "sekiranya ini bidah, maka sebaik baik bidah adalah ini". Untuk membuat ribuan bidah.  Shalat tarawih berjamaah pernah dikerjakan nabi dan para sahabat, namun nabi tinggalkan karena khawatir diwajibkan. Dan shalat sunnah tarawih berjamaah juga sunnah (tuntunan) khulafaur rasyidin, jadi bukan bidah dan bukan dalil untuk membuat bidah (amalan yang tidak ada contoh dan tuntunanya dari nabi dan para sahabat). Rasulullah shsllaAllahu alaihi wasallam bersabda : "Sesungguhnya siapa diantara kalian masih hidup niscaya bakal menyaksikan banyak perselisihan. Karena itu berpegang teguhlah kepada sunnahku dan sunnah Khulafaur Rasyidin yang lurus (mendapat petunjuk) dan gigitlah dengan gigi geraham kalian. Dan jauhilah olehmu hal-hal baru karena sesungguhnya semua bid’ah itu sesat.” [HR. Abu Daud dan At Tirmidzi, Hadits Hasan Shahih] Sedangkan nabi mengatakan...

Penaklukan Konstantinopel

PENAKLUKAN KONSTANTINOPEL Dan di antara tanda-tanda Kiamat adalah penaklukan kota Konstantinopel -sebelum keluarnya Dajjal- di tangan kaum muslimin. Yang dapat difahami dari berbagai hadits bahwa penaklukan ini terjadi setelah peperangan mereka dengan bangsa Romawi pada sebuah peperangan yang sangat besar dan kemenangan kaum muslimin atas mereka. Waktu itu kaum muslimin pergi menuju Konstantinopel, lalu Allah menaklukkannya untuk kaum muslimin tanpa ada peperangan. Senjata mereka hanyalah takbir dan tahlil (ucapan Laa ilaaha illallaah).  Dijelaskan dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:  سَمِعْتُمْ بِمَدِينَةٍ جَانِبٌ مِنْهَا فِـي الْبَرِّ وَجَانِبٌ مِنْهَا فِي الْبَحْرِ؟ قَالُوا: نَعَمْ يَا رَسُولَ اللهِ. قَالَ: لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَغْزُوَهَا سَبْعُونَ أَلْفًا مِنْ بَنِي إِسْحَاقَ، فَإِذَا جَاءُوهَا نَزَلُوا، فَلَمْ يُقَاتِلُوا بِسِلاَحٍ وَلَمْ يَرْمُوا بِسَهْمٍ، قَالُوا: لاَ إِلهَ إِلاَّ الل...

Menyingkap Runtuhnya Kekhalifahan Utsmaniyah: Melampaui Mitos “Pengkhianatan” Arab

Gambar
Menyingkap Runtuhnya Kekhalifahan Utsmaniyah: Melampaui Mitos “Pengkhianatan” Arab  Siapa yang sebenarnya bertanggung jawab atas runtuhnya Kekhalifahan Utsmaniyah? Apakah benar bahwa “pengkhianatan” bangsa Arab – atau perbuatan satu tokoh seperti Syarif Hussain atau Mustafa Kemal Atatürk – menjadi penyebab tunggal hancurnya imperium yang berjaya berabad-abad lamanya itu?  Narasi populer semacam itu terlalu menyederhanakan kenyataan. Sebuah kekaisaran seluas dan sekuat Utsmaniyah tidak runtuh hanya karena satu pengkhianatan atau satu peristiwa. Keruntuhan Kesultanan Utsmaniyah memuncak dari kemerosotan panjang; deretan kekalahan militer, krisis ekonomi, intrik politik internal, gelombang nasionalisme etnis, serta intervensi dan ambisi kekuatan imperialis asing mendorong kemerosotan itu hingga titik nadir.  Kisah jatuhnya “Orang Sakit Eropa” ini jauh lebih kompleks daripada sekadar legenda khianat di padang pasir. Artikel ini akan menelusuri secara mendalam faktor-faktor ut...

Akar Sekulerisasi Turki Utsmani

Gambar
Akar Sekulerisasi Turki Utsmani  • Kesultanan Ottoman menyetujui undang-undang yang mengizinkan praktik homoseksualitas 30 tahun sebelum Inggris dan 146 tahun sebelum Amerika.  • Pada masa pemerintahan Sultan Selim III, abad ke-18, Kesultanan Utsmaniyah mulai bergerak ke arah sekularisme.  • Pada masa pemerintahan Sultan Mahmud II, abad ke-19, agama dipisahkan dari politik kenegaraan.  • Gay di era Erdogan, menerima pemberdayaan paling besar dalam sejarah Turki.  Sekularisme yang diadopsi oleh Mustafa Kemal Ataturk setelah Perang Dunia Pertama, bukanlah yang pertama mengawali sekularisasi dalam sejarah Turki.  Karena sebelumnya telah menjalani fase sekuler yang berlangsung beberapa dekade selama pemerintahan Sultan Daulah Utsmaniyah (Ottoman).  Awal fase sekularisasi terjadi di paruh pertama abad ke-18, dengan tujuan mengembangkan lembaga negara dan masyarakat modern menurut model Eropa.  Setelah berakhirnya masa pemerintahan Sultan Sulaiman Al-Qo...

Allah Subhanahu wa Ta'ala bersumpah dengan kota Makkah

  Al-Balad, ayat 1-10 تَفْسِيرُ سُورَةِ الْبَلَدِ ( Negeri ) Makkiyyah, 20 ayat turun sesudah Surat Qaf بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ Dengan nama Allah Yang Maha Peimirah lagi Maha Penyayang لَا أُقْسِمُ بِهَذَا الْبَلَدِ (1) وَأَنْتَ حِلٌّ بِهَذَا الْبَلَدِ (2) وَوَالِدٍ وَمَا وَلَدَ (3) لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي كَبَدٍ (4) أَيَحْسَبُ أَنْ لَنْ يَقْدِرَ عَلَيْهِ أَحَدٌ (5) يَقُولُ أَهْلَكْتُ مَالًا لُبَدًا (6) أَيَحْسَبُ أَنْ لَمْ يَرَهُ أَحَدٌ (7) أَلَمْ نَجْعَلْ لَهُ عَيْنَيْنِ (8) وَلِسَانًا وَشَفَتَيْنِ (9) وَهَدَيْنَاهُ النَّجْدَيْنِ (10) Aku benar-benar bersumpah dengan kota ini (Mekah), dan kamu (Muhammad) bertempat di kota Mekah ini, dan demi bapak dan anaknya. Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah. Apakah manusia itu menyangka bahwa sekali-kali tiada seorang pun yang berkuasa atasnya? Dia mengatakan.”Aku telah menghabiskan harta yang banyak.” Apakah dia menyangka bahwa tiada seorang pun yang melihatnya? Bukankah Kami telah me...