Postingan

Mau Selamat? Ikuti Petunjuk Al-Qur’an dan Sunnah Nabi

Mau Selamat? Ikuti Petunjuk Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Jika kita ingin selamat di dunia dan akhirat, ikuti petunjuk Al-Qur’an dan Sunnah Nabi  shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mengikuti Al-Qur’an dan As-Sunnah Allah  Ta’ala  berfirman, وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى ٱللَّهُ وَرَسُولُهُۥٓ أَمْرًا أَن يَكُونَ لَهُمُ ٱلْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ ۗ وَمَن يَعْصِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَٰلًا مُّبِينًا “ Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.”  (QS. Al-Ahzab: 36) Nabi Muhammad  shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda, تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا : كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّةَ رَسُوْلِهِ “ Aku telah tinggalkan kepada ...

Sebuah Pesan Untukmu Yang Mengaku Cinta Nabi

Sebuah Pesan Untukmu Yang Mengaku Cinta Nabi Syaikh Prof. Dr. Abdurrahman As-Sudais hafizhahullahu ta'ala (imam & khotib Masjidil Haram Makkah Al-Mukarramah) Allah ta'ala berfirman, قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ “Katakanlah: Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, maka ikutilah (sunnah/petunjuk)ku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu, Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Ali ‘Imran: 31) Imam Ibnu Katsir, ketika menafsirkan ayat ini berkata, “Ayat yang mulia ini merupakan hakim (pemutus perkara) bagi setiap orang yang mengaku mencintai Allah, akan tetapi dia tidak mengikuti jalan (sunnah) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka dia adalah orang yang berdusta dalam pengakuan tersebut dalam masalah ini, sampai dia mau mengikuti syariat dan agama (yang dibawa oleh) Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam semua ucapan, perbuatan dan ke...

Popularitas Bukan Tanda Kesuksesan

Popularitas Bukan Tanda Kesuksesan Syaikh Prof. Dr. Yasser Al-Dosary (imam & khotib Masjidil Haram Makkah Al-Mukarramah) Popularitas di zaman ini seolah menjadi hal yang sangat didambakan oleh manusia. Terlebih dengan kemajuan teknologi yang membuat banyak orang berlomba-lomba dalam meraih ketenaran agar mendapatkan tempat di tengah-tengah manusia. Media-media yang ada pun ikut berperan dalam hal ini. Bahkan popularitas telah dijadikan sebagai tolok ukur kesuksesan oleh sebagian orang. Padahal Nabi ﷺ memerintahkan kita untuk menjauhi ketenaran dan pujian-pujian karena hal itu adalah fitnah. Beliau bersabda: “Jauhilah sifat suka dipuji, karena dengan dipuji-puji itu seakan-akan engkau disembelih.” (HR. Ahmad no. 16460, di-shahih-kan al-Albani dalam Shahih al-Jami’ no. 2674) Abu Ayyub as-Sikhtiyani mengatakan: “Seorang hamba sama sekali tidaklah jujur jika keinginannya hanya ingin mencari ketenaran.” (Ta’thiru al-Anfas, hlm. 276) كل النجاح لا يؤدي بك إلى الفلاح الأخروي فهو نجاح مزيف ...

TIGA ULAMA MUSUH BESAR AHLUL BID'AH

Sumber video :  https://www.facebook.com/ TIGA ULAMA MUSUH BESAR AHLUL BID'AH   Tiga ulama besar ahlussunnah wal jamaah, yakni Ibnu Taimiyyah, Syekh Muhammad Bin Abdul Wahhab dan Syekh Al Albani rahimahumullah adalah tiga ulama yang sangat dibenci ahlul bid'ah dan kelompok-kelompok menyimpang lainnya. Coba perhatikan dan lihat, di zaman beliau bertiga, mereka difitnah, dituduh dan dibuat hoax yang macam-macam. Namun segala tuduhan dan fitnahan tidak terbukti sampai sekarang. Mereka telah menjawabnya dalam kitab-kitab mereka. Mereka telah menulis tentang akidah dan manhaj mereka dalam kitab-kitab mereka. Dan kitab-kitabnya masih ada dan terus dicetak sampai sekarang.  Para pengekor musuh-musuh dakwah mereka bertiga dizaman sekarang ini hanya mendaur ulang tuduhan dan fitnahan orang-orang terdahulu di zaman ketiga ulama tersebut. Kenapa ahlul bid'ah dan kelompok-kelompok menyimpang sangat memusuhi, membenci, memfitnah dan menuduh ketiga ulama tersebut? Karena ketiga ulama t...

Peran bundo kanduang dalam mendidik anak di Minangkabau

Simak video ilustrasi berikut : “Kato"..., pusako, "Kieh"..., kato Sampai Peran bundo kanduang dalam mendidik anak  Minangkabau adalah wilayah sastra. Generasi Minangkabau terkenal kuat, karena “kato”. Kata adalah sesuatu kekuatan budaya yang dominan di dalam pergaulan bertata kerama di Minangkabau. Bila seseorang tidak mengerti dengan kiasan dan ujung kata yang ditujukan kepadanya, maka ia dipandang sebagai orang “kurang” atau orang yang rendah pikir, sehingga digambarkan dengan ungkapan berikut: “tak tahu di rundiang kato putuih tak tahu di kieh kato sampai” Hancurnya moral lebih banyak disebabkan kehancuran penegak moral itu. Bila kita melihat salah satu bimbingan syarak, maka moralitas satu kaum atau bangsa dipegang utamanya oleh kaum ibu. Di Minangkabau kaum ibu disebut bundo kanduang. Pesan Agama menjelaskan bahwa “kaum perempuan adalah tiang sebuah negeri, bila dia baik akan baik pula negeri itu dan bila mereka telah rusak, akan binasalah negeri itu”. Mak...

Apakah Kegiatan Suluk Tarekat Naqsabandiyah sama dengan I’tikaf atau Amalan Bid’ah?

Ustaz Prof. H.  Abdul Somad Batubara , Lc., D.E.S.A., Ph.D., Datuk Seri Ulama Setia Negara, atau lebih dikenal sebagai  Ustaz Abdul Somad  atau singkatannya,  UAS  menjelaskan hukum dalil kegiatan suluk tarekat Naqsabandiyah. Menurut beliau sumber hukumnya adalah guru, wali dan atau mursyid simak video berikut : Sumber video :  https://youtu.be/ NIPBT Baca artikel terkait ( klik disini ) Apakah Kegiatan Suluk Tarekat Naqsabandiyah sama dengan I’tikaf atau Amalan Bid’ah? Pengertian dan Hakikat Bid’ah Kata “bid’ah” berasal dari bahasa Arab  bada’a  yang berarti penciptaan suatu karya kreatif dan orisinal tanpa adanya contoh sebelumnya. Dalam al-Qur’an surah al-Baqarah ayat 117 dan al-An’am ayat 101, Allah swt berfirman: ”Badi’us samawati wal-ardh” , yang berarti bahwa Allah adalah  pencipta langit dan bumi dengan tiada contoh terlebih dahulu. Pengertian harfiah dari kata bid’ah ini sangat erat hubungannya dengan pengertian ter...

Biografi Asy Syaikh Al Muhaddits Muhammad Nashiruddin Al Albani

Dr. H. Arrazy Hasyim, Lc, S.Fil.I., MA.Hum, atau yang kerap disebut Buya Arrazy  adalah mubaligh dan ulama Indonesia. Ia merupakan pendiri dan pengasuh Ribath Nouraniyah Hasyimiyah, berkomentar tentang  Syaikh Al Albani, simak video berikut : Biografi Asy Syaikh Al Muhaddits Muhammad Nashiruddin Al Albani Beliau adalah  Ustadzul Muhaqiqin wal ‘Ulama, Nashirussunnah, Qaami’ul bid’ah, Muhadditsul ‘Ashr, Al Faqih, Al Imam Al Mujaddid  [1. Ini semua adalah  laqb  (julukan) yang diberikan orang-orang kepada Syaikh Al Albani], Abu Abdirrahman Muhammad Nashiruddin bin Nuh Najati bin Adam Al Albani. Beliau dilahirkan pada tahun 1332 H bertepatan dengan 1914 M di kota Ashqadar yang merupakan ibu kota Albania di masa lalu. Beliau tumbuh dalam keluarga yang miskin namun agamis, karena ayah beliau merupakan lulusan dari beberapa pondok pesantren di kesultanan Ustmaniyah (Astanah) [2. sekarang Istanbul] kemudian beliau kembali ke negerinya dan menjadi rujukan ba...