KRITIK TERHADAP PERKATAAN : "KALAU NGGAK KETEMU SAYA DI SURGA TOLONG CARI DAN TANYAKAN SAYA KEPADA ALLAH
KRITIK TERHADAP PERKATAAN : "KALAU NGGAK KETEMU SAYA DI SURGA TOLONG CARI DAN TANYAKAN SAYA KEPADA ALLAH
Inti perkataan ini adalah ingin menekankan pentingnya mencari teman yang shalih. Namun apakah perkataan demikian dibenarkan?
Al Ustadz Abu Salma -hafizhahullah- bertanya:
فضيلة الشيخ احسن الله إليك
السلام عليكم
ما حكم قول أحد المسلم لأخيه : إن لم تجدني في الجنة فابحث عني واسأل الله عني كأن يطلب من أخيه الحي أن يشفع له في الآخرة إما بدخول الجنة أو الخروج من النار...
كما فعلوا بعض الاخوة واستدلوا بقول ابن الجوزي رحمه الله : إن لم تجدوني في الجنة بينكم فاسألوا عني فقولوا : يا ربنا عبدك فلان كان يذكرنا بك
ثم بكى رحمه الله رحمة واسعة...
جزاكم الله خير.
Fadhilatu Asy Syaikh, semoga Allah memberi anda kebaikan. Assalamu'alaikum.
Apa hukum seorang Muslim mengatakan kepada saudaranya: "Jika engkau tidak menemukan aku di surga, maka cari aku dan tanyakan kepada Allah tentang aku". Seolah yang mengatakan meminta syafa'at di akhirat kepada orang lain yang masih hidup, untuk masuk ke dalam surga atau untuk keluar dari neraka.
Sebagaimana hal ini dilakukan sebagian ikhwah, berdalil dengan perkataan Ibnul Jauzi rahimahullah: "Jika kalian tidak menjumpaiku di surga ada di antara kalian, maka tanyakanlah tentang aku, dan katakanlah: Wahai Rabb kami, hamba-Mu Fulan dahulu mengingatkan kami kepada-Mu". Lalu Ibnul Jauzi menangis..
Semoga Allah membalas anda dengan kebaikan.
Syaikh Walid bin Saifun Nashr -hafizhahullah- menjawab:
هذا من البدع
لم يفعله السلف
ولكن الوعاظ والقصاص تخرج منهم مثل هذه الأمور
وهي ليست في الكتاب ولا السنة
وأما المؤمنون فإنهم يشفعون لإخوانهم
ولا يحتاج أن يقول المسلم هذا الكلام
Ini adalah kebid'ahan. Tidak pernah dilakukan oleh para Salaf. Namun para wa'izh (orang yang sering berceramah tentang tazkiyatun nafs) dan para tukang cerita sering menyampaikan hal-hal semacam ini. Padahal ini tidak ada dalam Al Qur'an dan As Sunnah.
Adapun kaum Mu'minin (secara umum) memang mereka bisa memberi syafa'at kepada saudara mereka, namun tidak perlu mengatakan perkataan yang seperti ini.
Sumber : [Dari grup WA Nashaih Fadhilatisy Syaikh Walid, yang diasuh oleh Syaikh]
Beliau adalah ulama muhaddits dari Bahrain, murid Syaikh Al Albani
Diterjemahkan oleh Ust Yulian Purnama
Komentar
Posting Komentar