Postingan

Menampilkan postingan dari 2025

SEMUA MUSIBAH TERJADI ATAS IZIN ALLAH

Gambar
SEMUA MUSIBAH TERJADI ATAS IZIN ALLAH. Allah Subhanallahu wa ta'ala berfirman: مَآ أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ ٱللَّهِ ۗ وَمَن يُؤْمِنۢ بِٱللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُۥ ۚ وَٱللَّهُ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. At-Taghabun: 11) Syeikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah mengatakan: "Orang yang menganggap bahwa gempa, tanah longsor, banjir, angin kencang dan sejenisnya hanyalah bencana alam semata dan tidak menggugah imannya, maka itu menunjukkan kerasnya hati bahkan matinya hati. Sewajibnya bagi manusia untuk mengambil pelajaran dari tanda-tanda kekuasaan Allah, jangan menganggap seperti angin berlalu saja". (Tafsir Surat Yasin hlm. 164) Semoga setiap musibah yang terjadi, kita semua dapat menjadikan pelajaran yang bermakna serta sarana menjadi lebih ...

Madinah itu hulunya Islam

Madinah itu hulunya Islam Perjalanan sejarah umat Islam ibarat sebuah aliran sungai, di hulunya masih suci dan bersih, namun dalam perjalanan menuju hilir hingga ke muaranya, ada orang-orang yang membuang kotoran di sepanjang alirannya, makin jauh dari hulunya makin banyak kotoran yang akan ikut mengalir. Demikian pula ajaran Islam, di sepanjang sejarah umat Islam, ada orang-orang yang mengotorinya dengan berbagai ajaran-ajaran yang menyimpang, maka tidak ada jalan selamat kecuali mengikuti yang masih murni, ajaran Islam yang pertama kali, sebelum dikotori oleh berbagai kesesatan. Saudaraku, inilah satu jalan hijrahmu, hanya ada satu jalan selamat, yaitu jalan generasi pertama umat Islam, generasi Rasulullah shallallaahu'alaihi wa sallam dan para sahabat radhiyallahu'anhum. Merekalah yang disebut generasi Salaf, pengikutnya disebut Salafi, disebut juga Ahlus Sunnah wal Jama'ah, karena mereka mengikuti sunnah Rasulullah ﷺ dan bersatu di atas sunnah tersebut. Rasulullah ﷺ ber...

Saudara NU kita menyuruh bermadzhab dengan salah satu dari madzhab yang empat.

Saudara NU kita menyuruh bermadzhab dengan salah satu dari madzhab yang empat. Kita menjawabnya dengan; 👇 Kami bermadzhab "dengan apa yang" para Imam Madzhab bermadzhab.. Malikiyah menyeru kita bermadzhab kepada madzhab maliki, lalu imam Malik bermadzhab apa??? Karena Maliki adalah madzhab yang dinisbatkan kepada nama Imam Malik sendiri.. Yang kita baca, Imam Malik ternyata bermadzhab Alqur'an dan sunnah shahihah dengan pemahaman salafus shaleh dan sangat benci bid'a atau mengada-ada dalam urusan Agama.. Syafiiyyah menyeru kita bermadzhab dengan madzhab Syafi'i, lalu Imam Syafi'i bermadzhab apa??? Karena Syafi'i adalah madzhab yang dinisbatkan kepada Imam Syafi'i.. Ternyata setelah kita telusuri, Imam syafi'i bermadzhab dengan Alqur'an dan sunnah shahihah dengan pemahaman salafus shaleh dan sangat benci Bid'ah.. Demikian juga Imam Hanafi dan Imam Ahmad, mereka bermadzhab dengan Alqur'an dan sunnah shahihah dengan pemahaman salafus sha...

DOA KETIKA HUJAN DERAS

Gambar
DOA KETIKA HUJAN DERAS Ada doa yang bisa diamalkan ketika hujan deras. Dan perlu dipahami bisa saja hujan deras atau lebat tersebut adalah musibah dengan banjir besar atau banjir bandang. Akhirnya, itu jadi teguran dari Allah. Cerita Turunnya Hujan Lebat di Masa Nabi Dari Anas bin Malik, beliau menceritakan: Ada seorang laki-laki memasuki masjid pada hari Jum’at melalui arah Darul Qodho’. Kemudian ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berdiri dan berkhutbah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian menghadap kiblat sambil berdiri. Kemudian laki-laki tadi pun berkata, “Wahai Rasulullah, ternak kami telah banyak yang mati dan kami pun sulit melakukan perjalanan (karena tidak ada pakan untuk unta, pen). Mohonlah pada Allah agar menurunkan hujan pada kami”. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengangkat kedua tangannya, lalu beliau pun berdo’a, اللَّهُمَّ أَغِثْنَا ، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا ، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا “Ya Allah, turunkanlah hujan pada kami. Ya Alla...

UNTUK PASANGAN SUAMI-ISTRI: PERMINTAAN MAAF DAPAT MEROBOHKAN TEMBOK PENYEKAT

Gambar
UNTUK PASANGAN SUAMI-ISTRI: PERMINTAAN MAAF DAPAT MEROBOHKAN TEMBOK PENYEKAT Oleh: Sahr Fuad Ahmad سحر فؤاد أحمد كثيراً ما يأخذنا الكبرياء والغرور ولا نملك القدرة على أن نرى أنفسنا مخطئين، اعتقادا منا أن الاعتراف بالخطأ والاعتذار عنه دليل ضعف مما يباعد بيننا وبين الآخرين وقد تتجمد العلاقات وتنقطع جسور التواصل معهم لأننا لم نبادر بكلمة صادقة للاعتذار. Sering kali kita terbawa oleh perasaan sombong dan angkuh, dan kita tidak punya kemampuan untuk melihat diri kita bersalah, dengan keyakinan bahwa mengakui kesalahan dan memohon maaf atas kesalahan itu merupakan tanda kelemahan. Padahal ini menjadi salah satu hal yang memperjauh jarak antara kita dengan orang lain, bahkan bisa jadi hubungan menjadi dingin dan terputusnya jembatan penghubung dengan mereka, karena kita tidak segera mengerahkan ucapan yang tulus untuk meminta maaf. إن جملة “أنا آسف” غالباً ما تصفي الأجواء وتفتح الأبواب أمام التسامح والتواصل، وتمنح فرصة للبدء من جديد، كما أنها تجلب الثقة والأمانة والتواضع وهذه من أجمل الصفات ا...

KONTRIBUSI WAHABI TERHADAP KEKUATAN ARAB SAUDI

Gambar
KONTRIBUSI WAHABI TERHADAP KEKUATAN ARAB SAUDI Oleh : Dr. Slamet Muliono *) Menarik untuk mengulas hasil diskusi yang digagas oleh Pusat Kajian Islam dan Peradaban (PUSKIP) Surabaya. Acara yang digelar pada hari Kamis, 9 Juni 2016 itu menghadirkan narasumber Prof. Dr. Ali Mufrodi, MA. Pakar Sejarah Islam dari Fakultas Adab UIN Sunan Ampel Surabaya dan Dr. Ainul Haris, M.Ag., penulis disertasi dengan tema Pemikiran Muhammad Bin Abdul Wahhab tentang Kenabian. Dalam diskusi itu banyak mengulas tentang akar dan genealogi pemikiran Muhammad bin Abdul Wahhab, sehingga tergambar dengan jelas bagaimana latar belakang dan sejarah perjuangan dakwah beliau hingga munculnya perlawanan atas dakwahnya. Muhammad bin Abdul Wahhab, yang lahir tahun 1703 Masehi di Uyainah itu dan  memiliki seorang ayah yang ahli dan menguasai fiqih madzhab Hambali (Ahmad bin Hanbal), sehingga basis pengetahuan tentang madzhab Hambali sangat kuat. Bahkan dia memperdalam agamanya dengan belajar langsung ke Mekkah dan...

𝙆𝘼𝙍𝙀𝙉𝘼 𝙄𝙇𝙈𝙐

Gambar
𝙆𝘼𝙍𝙀𝙉𝘼 𝙄𝙇𝙈𝙐 Orang yang mempelajari dan mengamalkan Al-Qur'an serta hadits Rasulullah ﷺ dengan pemahaman yang benar sebagaimana Nabi ﷺ dan para sahabatnya, maka itulah orang-orang yg dianggap telah berilmu. Asy-Syaikh ‘Abdurrahmaan bin Naashir As-Sa’diy rahimahullah berkata: Semakin seorang berilmu tentang Allah maka semakin besar rasa takutnya kepada Allah. Rasa takutnya kepada Allah membuatnya meninggalkan perbuatan maksiat, dan mempersiapkan diri untuk bertemu dengan Dzat yang dia takuti. Ayat ini dalil tentang keutamaan Ilmu karena ilmu akan menumbuhkan rasa takut kepada Allah. [Taisiir al-Karimir Rahman hal 656] Kemudian rasa takut kepada Allah menumbuhkan rasa malu kepada-Nya, yaitu kesadaran bahwasanya Allah selalu melihat setiap tindakan yang ia lakukan. Kesadaran inilah yg membuat seseorang merasa malu untuk berbuat dosa disaat sendiri, maupun di hadapan orang lain, karena dia mengetahui tidak ada yang tersembunyi dari Allah Ta'ala. Imam Ibnul Qayyim رحمه الله...

Tadabbur : Al-Qiyamah, ayat 1-15

Simak video berikut : " Dosa Tangan " Oleh : MUZAMMIL HASBALLAH  (Lulusan Arsitektur ITB 2015) Tadabbur Al-Qur'an : Al-Qiyamah, ayat 1-15 لَا أُقْسِمُ بِيَوْمِ الْقِيَامَةِ (1) وَلَا أُقْسِمُ بِالنَّفْسِ اللَّوَّامَةِ (2) أَيَحْسَبُ الْإِنْسَانُ أَلَّنْ نَجْمَعَ عِظَامَهُ (3) بَلَى قَادِرِينَ عَلَى أَنْ نُسَوِّيَ بَنَانَهُ (4) بَلْ يُرِيدُ الْإِنْسَانُ لِيَفْجُرَ أَمَامَهُ (5) يَسْأَلُ أَيَّانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ (6) فَإِذَا بَرِقَ الْبَصَرُ (7) وَخَسَفَ الْقَمَرُ (8) وَجُمِعَ الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ (9) يَقُولُ الْإِنْسَانُ يَوْمَئِذٍ أَيْنَ الْمَفَرُّ (10) كَلَّا لَا وَزَرَ (11) إِلَى رَبِّكَ يَوْمَئِذٍ الْمُسْتَقَرُّ (12) يُنَبَّأُ الْإِنْسَانُ يَوْمَئِذٍ بِمَا قَدَّمَ وَأَخَّرَ (13) بَلِ الْإِنْسَانُ عَلَى نَفْسِهِ بَصِيرَةٌ (14) وَلَوْ أَلْقَى مَعَاذِيرَهُ (15) Aku bersumpah dengan hari kiamat, dan Aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri). Apakah manusia mengira bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya? Bukan demikian, seb...

MENJADI UWAIS AL-QARNI DI ZAMAN MODERN

MENJADI UWAIS AL-QARNI DI ZAMAN MODERN Di antara sekian banyak tokoh teladan dalam sejarah Islam, ada satu nama yang mungkin tidak setenar Abu Bakar, Umar, atau Ali, namun harum di langit karena keikhlasan dan bakti kepada orang tuanya yang luar biasa. Dialah Uwais Al-Qarni, seorang tabi’in yang tak pernah bertemu langsung dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, tetapi disebut secara khusus oleh beliau karena baktinya yang luar biasa kepada ibunya. Uwais hidup di Yaman. Ia bukan orang kaya, bukan pejabat, bukan ulama besar yang dikenal banyak orang. Ia hanyalah lelaki sederhana yang seluruh hidupnya diabdikan untuk merawat ibunya yang sakit. Ketika keinginannya untuk menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam begitu besar, sang ibu yang sudah tua renta dan sakit menahannya untuk tidak pergi jauh. Uwais pun memilih tinggal dan berbakti. Ia tahu, keridaan Allah ada pada keridaan seorang ibu. Dari pilihan itulah lahir kemuliaan yang menggetarkan hati. Rasulullah shallallahu...

Larangan mengharapkan kematian karena musibah yang menimpa

Gambar
Larangan mengharapkan kematian karena musibah yang menimpa  Diriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,  لاَ يَتَمَنَّيَنَّ أَحَدٌ مِنْكُمُ المَوْتَ لِضُرٍّ نَزَلَ بِهِ، فَإِنْ كَانَ لاَ بُدَّ مُتَمَنِّيًا لِلْمَوْتِ فَلْيَقُلْ: اللَّهُمَّ أَحْيِنِي مَا كَانَتِ الحَيَاةُ خَيْرًا لِي، وَتَوَفَّنِي إِذَا كَانَتِ الوَفَاةُ خَيْرًا لِي  “Janganlah salah seorang di antara kalian berangan-angan untuk mati karena musibah yang menimpanya. Kalau memang harus berangan-angan, hendaknya dia mengatakan, “Ya Allah, hidupkanlah aku jika kehidupan itu baik untukku. Dan matikanlah aku jika kematian itu baik bagiku.” (HR. Bukhari no. 6351, 5671 dan Muslim no. 2680)  Dalam hadits di atas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang seseorang berangan-angan agar mati. Dalam riwayat dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu disebutkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,  لَا يَتَمَنَّى ...

Deepfake dan AI Voice Cloning: Inovasi Teknologi atau Jalan Baru Terjadinya Fitnah Menurut Islam?

sumber video :  https://youtu.be/IJZOthtd Deepfake dan AI Voice Cloning: Inovasi Teknologi atau Jalan Baru Terjadinya Fitnah Menurut Islam? Deepfake dan AI voice cloning kini menjadi viral: inovasi canggih yang membuka peluang, sekaligus ancaman fitnah digital. Artikel ini mengulas manfaat dan bahayanya, lengkap dengan pandangan Islam, dalil Al-Qur’an dan hadits, serta penjelasan ulama tentang hukum penggunaannya. Wajib dibaca untuk memahami etika teknologi di era AI. Perkembangan kecerdasan buatan (AI) kini melahirkan dua teknologi yang semakin populer sekaligus kontroversial: deepfake (manipulasi video tingkat tinggi) dan AI voice cloning (peniruan suara yang hampir sama persis dengan aslinya). Di satu sisi, teknologi ini membuka peluang inovasi baru di bidang hiburan, pendidikan, dan aksesibilitas. Namun, di sisi lain, keduanya mengancam keamanan privasi, memudahkan penyebaran hoaks, bahkan membuka pintu fitnah yang sangat besar. Dalam perspektif Islam, isu ini bukan sekadar tek...

BELAJAR MEMPERBAIKI DIRI

BELAJAR MEMPERBAIKI DIRI Bismillah. Salah satu asas kehidupan yang mesti dimengerti oleh setiap muslim ialah kebaikan akan diberikan oleh Allah dengan jalan ilmu agama. Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِى الدِّينِ “Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan padanya, niscaya Allah pahamkan dalam agama.” (HR. Bukhari dan Muslim) Hadis yang agung ini merupakan kaidah penting untuk memperbaiki diri dan masyarakat. Bahwa pemahaman dalam agama ini merupakan pintu gerbang kebaikan. Dengan ilmu inilah seorang hamba akan bisa mewujudkan tujuan hidupnya di alam dunia. Allah Ta’ala berfirman, وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ “Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. adz-Dzariyat: 56) Bagaimana mungkin seorang manusia bisa mengenali hakikat dan tata-cara beribadah kepada Allah tanpa ilmu?! Oleh sebab itu, Allah memerintahkan manusia untuk berilmu dan memahami tauhid ya...