Postingan

Menampilkan postingan dari 2025

Perkembangan Dakwah Salafiyah Di Indonesia

PERKEMBANGAN DAKWAH SALAFIYAH DI INDONESIA Oleh : Al-Ustadz Abdurrahman bin Abdul Karim At-Tamimi hafidhahullah Setelah memuji Allah dan bershalawat kepada nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau menyampaikan makalahnya sebagai berikut : Yang mulia, para Syaikh ….., Yang mulia Syaikh kami Asy-Syaikh Salim bin Id al-Hilali Direktur Markaz Al Imam Al-Albani dan para anggotanya yang aktif serta kepada saudara-saudaraku yang hadir dari kalangan para ulama yang mulia, dan saudara-saudaraku para penuntut ilmu. Saya mengucapkan penghormatan kepada anda sekalian dengan penghormatan Islami : Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhu. Sungguh sangat menggembirakan dan membahagiakan diri saya karena dapat berdiri di tempat yang mulia ini dan pertemuan yang diberkahi ini dengan izin Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan membawa salam dari saudara-saudara anda, salafiyyin di Indonesia, sebagaimana hal ini wajib bagi diri saya sebagai wakil dari Ma’had kami, Ma’had Al Irsyad Al Islami beserta seluru...

Perkataan Ulama Tentang Sufi

Gambar
Baca artikel terkait berikut : Betulkah Buya Hamka Pengikut Tarekat Qadiriah wa Naqsyabandiyah? Meluruskan Fitnah Terhadap Buya Hamka Soal Tahlilan dan Dibaiat Abah Ano Perkataan Ulama Tentang Sufi  Celaan Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullah terhadap shufiyah  Shufiyah bukanlah pengikut Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullah. Di antara buktinya adalah banyaknya celaan dari Al-Imam Asy-Syafi’i dan lainnya terhadap mereka.  Al-Imam Al-Baihaqi rahimahullah meriwayatkan dengan sanadnya sampai Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullah: “Jika seorang belajar tasawuf di pagi hari, sebelum datang waktu dhuhur engkau akan dapati dia menjadi orang dungu.”  Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullah juga mengatakan, “Aku tidak pernah melihat seorang shufi yang berakal. Seorang yang telah bersama kaum shufiyah selama 40 hari, tidak mungkin kembali akalnya.”  Beliau juga berkata, “Azas (dasar shufiyah) adalah malas.” (Lihat Mukhalafatush Shufiyah lil Imam Asy-Syafi’i rahimahullah hal. 13-15)  Beli...

MAU TAHU REZEKI YANG PALING BESAR?

MAU TAHU REZEKI YANG PALING BESAR? Sebagian kita menyangka bahwa rezeki hanyalah berputar pada harta dan makanan. Setiap meminta dalam do’a mungkin saja kita berpikiran seperti itu. Perlu kita ketahui bahwa rezeki yang paling besar yang Allah berikan pada hamba-Nya adalah surga (jannah). Inilah yang Allah janjikan pada hamba-hamba-Nya yang shalih. Surga adalah nikmat dan rezeki yang tidak pernah disaksikan oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak pernah tergambarkan dalam benak pikiran. Setiap rezeki yang Allah sebutkan bagi hamba-hamba-Nya, maka umumnya yang dimaksudkan adalah surga itu sendiri. Hal ini sebagaimana maksud dari firman Allah Ta’ala, لِيَجْزِيَ الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ “Supaya Allah memberi Balasan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh. mereka itu adalah orang-orang yang baginya ampunan dan rezeki yang mulia.” (QS. Saba’: 4) وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللهِ وَيَعْمَلْ صَالِحً...

Kisah fiktif : Syekh Abu Yazid Al-Busthomi berguru pada anjing

Gambar
Kisah fiktif : Syekh Abu Yazid Al-Busthomi berguru pada anjing Ada kisah yang viral dan yang lebih menarik, yakni kisah sufi moderat, Syekh Abu Yazid Al-Busthomi. Suatu ketika beliau berjalan sendiri di malam hari. Lalu beliau melihat seekor anjing berjalan lurus ke arahnya. Ketika anjing itu menghampiri beliau, Abu Yazid mengangkat jubahnya khawatir tersentuh anjing yang katanya najis itu. Anjing itupun berhenti dan memandangnya.     Entah bagaima Abu Yazid mendengar anjing itu berbicara kepadanya. ‘‘Tubuhku kering dan tidak akan menyebabkan najis kepadamu, kalaupun terkena najis, cukup dibilas tujuh kali dengan air dan tanah, maka najis ditubuhmu akan hilang. Tapi jika engkau mengangkat jubahmu karena menganggap dirimu lebih mulia, lalu menganggapku anjing yang hina, maka najis yang menempel di hatimu itu tidak akan bersih walaupun engkau membasuhnya dengan tujuh samudera lautan’’.     Mendengar itu, Abu Yazid tersentak dan meminta maaf kepada anjing ters...

MEMBACA SHALAWAT NARIYAH MENDATANGKAN KETENANGAN ?

MEMBACA SHALAWAT NARIYAH MENDATANGKAN KETENANGAN? Oleh : Ustadz Abdullah Taslim. MA Kebiasaan membaca shalawat Nariyah sudah sangat populer, tidak terkecuali masyarakat Muslim di tanah air. Hal ini tiada lain diantaranya disebabkan iming-iming janji keutamaan dan pahala besar yang disebutkan bagi orang yang membaca  shalawat tersebut. Bahkan banyak dari mereka yang meyakini bahwa membaca shalawat ini merupakan perwujudan cinta dan pengagungan besar kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam Di antara keterangan yang mereka sebutkan tentang shalawat ini, barangsiapa yang membaca shalawat ini sebanyak 4444 kali, dengan niat menghilangkan kesusahan atau memenuhi hajat (kebutuhan), maka semua itu akan terpenuhi [1] (??!!). Ada juga yang mengatakan bahwa dengan membaca shalawat ini hati menjadi tenang dan dada menjadi lapang (??!!). Benarkah semua itu dapat dicapai dengan membaca shalawat tersebut? SUMBER KETENANGAN DAN PENGHILANG KESUSAHAN YANG HAKIKI Setiap orang yang beriman k...

Lihat Beda 3 Kuburan Pendiri Saudi, Iran dan Turki

Gambar
Lihat Beda 3 Kuburan Pendiri Saudi, Iran dan Turki  Ada 3 tempat bersemayam; makam Raja Abdulaziz Al Saud, pendiri Arab Saudi, kuil Khomeini, pendiri negara Syiah Iran dan Ataturk, pendiri negara sekuler Turki.  Raja Abdulaziz mendirikan Arab Saudi dengan pedang kebenaran dan dakwah tauhid. Atas berkat karunia Allah, mampu menyatukan suku-suku di semenanjung Arab yang terpecah-pecah dan mengumpulkan mereka di bawah naungan bendera “Laa ilaha illaAllah Muhammad Rasulullah.”  Maka lahirlah entitas besar bernama “Saudi” yang menjaga al-Haramain asy-Syarifain, mencetak Al-Quran dan menyebarkan Sunnah, memuliakan ulama dan membangun Universitas Islam.  Dan tidak ada tempat suci yang dimanfaatkan untuk mengumpulkan uang, seperti lokasi makam yang sebagian besar sahabat dikuburkan di Al-Baqi’ atau kuburan pendiri Arab Saudi juga tidak lebih hanya setumpuk tanah.  Tetapi saksikan makam Khomeini, pendiri negara jahat Iran, yang membunuhi umat Islam, menyebarkan milisi di...

Kewajiban Mengikuti Pemahaman Salafush Shalih

KEWAJIBAN MENGIKUTI PEMAHAMAN SALAFUSH SHALIH Oleh : Ustadz Abu Ismail Muslim Al-Atsari Salaf, artinya adalah orang-orang terdahulu. Adapun yang dimaksud dengan Salafush Shalih, dalam istilah ulama adalah orang-orang terdahulu yang shalih, dari generasi sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, dari generasi tabi’in, tabi’ut tabi’in, dan para ulama Ahlus Sunnah Wal Jama’ah setelah mereka. Salafush Shalih adalah generasi terbaik umat Islam. Oleh karenanya, merupakan kewajiban bagi kita untuk mengikuti pemahaman mereka dalam beragama. Sehingga berbagai macam bid’ah, perpecahan dan kesesatan dapat dijauhi. Karena adanya berbagai macam bid’ah, perpecahan, dan kesesatan tersebut, berawal dari menyelisihi pemahaman Salafush Shalih. Menjadi keniscayaan, jika seluruh umat Islam, dari yayasan atau organisasi atau lembaga apapun, wajib mengikuti pemahaman Salafush Shalih dalam beragama. Banyak dalil-dalil dari Al Qur’an dan As Sunnah yang menunjukkan kewajiban mengikuti pemahama...

Fatwa Ulama : Metode Ruqyah Dengan Air Yang Dibacakan Doa

Fatwa Ulama : Metode Ruqyah Dengan Air Yang Dibacakan Doa  Fatwa Syaikh Abdul Aziz bin Baaz rahimahullah  Soal:  Apakah mungkin seorang Muslim mengobati dirinya sendiri dengan air yang dibacakan lalu ditiupkan padanya?  Jawab:  Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam jika merasakan sakit beliau meniupkan bacaan surat Al Ikhlas dan Mu’awwidzatain (Al Falaq dan An Naas) pada tangan beliau sebanyak 3 kali. Lalu mengusapkan kedua tangannya pada bagian tubuh yang mampu diusap sebelum tidur. Dimulai dari kepala, wajah, lalu ke dada. Sebagaimana hal ini dikabarkan oleh ‘Aisyah radhiallahu’anha dalam hadits yang shahih.  Selain itu, Jibril pernah meruqyah beliau Shallallahu’alaihi Wasallam ketika beliau sakit, dengan menggunakan air yang dibacakan:  أو عين حاسد الله يشفيك، بسم الله أرقيك  /bismillaah arqiika min kulli syai’in yu’dziika wa min syarri kulli nafsin aw ‘ainin hasidin allaahu yasyfiika bismillaahi arqiika/  “Dengan nama Allah aku meruqyahmu, dar...

ADA APA DENGAN BASAPA?

ADA APA DENGAN BASAPA? Ritual Yang Mengandung Kesyirikan Basapa diadakan setiap hari Rabu setelah 10 Safar ketika bulan mulai naik, puluhan ribu orang mengunjungi makam Syaikh Burhanuddin di Ulakan, Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar (di kenal dengan Syaikh Burhanuddin Ulakan). Pada awalnya mereka mengunjungi makam Syaikh tidak terkoordinir, bisa dilakukan di bulan apa saja. Untuk menyatukan penziarah maka ditetapkan ziarah diadakan pada bulan Safar karena diyakini Syaikh meninggal pada tanggal 10 Safar 1111 H atau 20 Juni 1704 M (sebagian menyatakan tahun 1104 H). Karena ziarah di bulan Safar ini munculnya istilah “BASAPA” (pergi Safar). BEBERAPA RITUAL YANG DILAKUKAN 1 . Dzikir, dsb Ritual Basapa dimulai ba’da Dzuhur dan mencapai puncaknya menjelang Maghrib, semakin malam suasana semain larut dan syahdu dengan berbagai ritual seperti: dzikir, tahlilan, shalawat, yasinan, ratib saman, barzanji dan do’a-do’a dilantunkan. Masing-masing jama’ah melantunkan dzikir yang berbeda, tergantung ...

JAUHILAH SIKAP SOMBONG

Gambar
JAUHILAH SIKAP SOMBONG Salah satu tujuan diutusnya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah untuk memperbaiki akhlak manusia. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ صَالِحَ الْأَخْلَاقِ “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq yang baik.” (HR. Ahmad 2/381. Syaikh Syu’aib Al Arnauth menyatakan bahwa hadits ini shahih) Islam adalah agama yang mengajarkan akhlak yang luhur dan mulia. Oleh karena itu, banyak dalil al Quran dan as Sunnah yang memerintahkan kita untuk memiliki akhlak yang mulia dan menjauhi akhlak yang tercela. Demikian pula banyak dalil yang menunjukkan pujian bagi pemilik akhlak baik dan celaan bagi pemilik akhlak yang buruk. Salah satu akhlak buruk yang harus dihindari oleh setiap muslim adalah sikap sombong. Sikap sombong adalah memandang dirinya berada di atas kebenaran dan merasa lebih di atas orang lain. Orang yang sombong merasa dirinya sempurna dan memandang dirinya berada di atas orang lain. (Bahjatun Nadzirin, ...