Postingan

Menampilkan postingan dari 2025

Mengenal Qaul Jadid dan Qaul Qadim dari Imam Syafi’i

Gambar
Mengenal Qaul Jadid dan Qaul Qadim dari Imam Syafi’i  Ulama membagi pendapat Imam Syafi’i menjadi dua, yaitu Qaul Qadim dan Qaul Jadid. Qaul Qadim adalah pendapat imam Syafi’i yang dikemukakan dan ditulis di Irak. Sedangkan Qaul Jadid adalah pendapat imam Syafi’i yang dikemukakan dan ditulis di Mesir. Di Irak, beliau belajar kepada ulama Irak dan banyak mengambil pendapat ulama Irak yang termasuk ahl al-ra’y. Di antara ulama Irak yang banyak mengambil pendapat Imam Syafi’i dan berhasil dipengaruhinya adalah Ahmad bin Hanbal, al-Karabisi, al-Za’farani, dan Abu Tsaur.  Setelah tinggal di Irak, Imam Syafi’i melakukan perjalanan ke Mesir kemudian tinggal di sana. Di Mesir, dia bertemu dengan (dan berguru kepada) ulama Mesir yang pada umumnya sahabat Imam Malik. Imam Malik adalah penerus fikih Madinah yang dikenal sebagai ahl al-hadits. Karena perjalanan intelektualnya itu, Imam Syafi’i mengubah beberapa pendapatnya yang kemudian disebut Qaul Jadid. Dengan demikian, Qaul Qadim adal...

Fitnah Terhadap Arab Saudi Sesungguhnya Adalah Fitnah Untuk SELURUH UMAT ISLAM!

Fitnah Terhadap Arab Saudi Sesungguhnya Adalah Fitnah Untuk SELURUH UMAT ISLAM!  (Siasat Licik Syiah Rafidhah untuk Memecah Umat Islam) Salah satu strategi paling berbahaya yang digunakan oleh Syiah Rafidhah dalam sejarah perpecahan umat Islam adalah memainkan narasi dan opini negatif terhadap negara-negara Ahlussunnah, khususnya Arab Saudi. Negara yang menjadi pusat dunia Islam, tempat berdirinya dua tanah suci—Haramain—telah lama menjadi sasaran utama kebencian kelompok Syiah. Kebencian Syiah Rafidhah terhadap Arab Saudi bukan sekadar soal geopolitik atau persaingan kekuasaan, melainkan bersumber dari kebencian ideologis yang mendalam terhadap Ahlussunnah wal Jamaah. Karena itu, segala cara digunakan untuk melemahkan kredibilitas Saudi di mata dunia Islam, termasuk lewat fitnah, tuduhan palsu, dan penggiringan opini. Mereka menyebarkan narasi yang mendiskreditkan Saudi sebagai antek Barat, pengkhianat umat, hingga menyematkan label "Wahabi" secara peyoratif kepada siapa pun...

Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah dan Amalan yang Disyariatkan

KEUTAMAAN 10 HARI PERTAMA BULAN DZULHIJJAH DAN AMALAN YANG DISYARIATKAN  Oleh Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin  Segala puji bagi Allah semata, shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah, Nabi kita Muhammad, kepada keluarga dan segenap sahabatnya.  روى البخاري رحمه الله عن ابن عباس رضي الله عنهما أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : ما من أيام العمل الصالح فيها أحب إلى الله من هذه الأيام – يعني أيام العشر – قالوا : يا رسول الله ولا الجهاد في سبيل الله ؟ قال ولا الجهاد في سبيل الله إلا رجل خرج بنفسه وماله ثم لم يرجع من ذلك بشيء  Diriwayatkan oleh Al-Bukhari, rahimahullah, dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhuma bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Tidak ada hari dimana amal shalih pada saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu : Sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah. Mereka bertanya : Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi sabilillah?. Beliau menjawab : Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad) den...

Perbanyak Takbir, Tahmid, dan Tahlil di Bulan Zulhijah

وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ وَأَبُو هُرَيْرَةَ يَخْرُجَانِ إِلَى السُّوقِ فِى أَيَّامِ الْعَشْرِ يُكَبِّرَانِ ، وَيُكَبِّرُ النَّاسُ بِتَكْبِيرِهِمَا  “Dulu Ibnu Umar dan Abu Hurairah pergi ke pasar pada tanggal 1-10 Dzulhijjah. Mereka berdua mengucapkan kalimat takbir kemudian orang-orang pun bertakbir disebabkan karena mendengar takbir mereka berdua.” (HR. Bukhari) Perbanyak Takbir, Tahmid, dan Tahlil di Bulan Zulhijah  Bulan Zulhijah selalu identik dengan ibadah haji dan umrah, Iduladha, dan puasa Arafah. Sayangnya, amalan memperbanyak takbir, tahmid, dan tahlil di bulan Zulhijah kurang begitu populer di kalangan umat Islam. Padahal amalan ini memliki landasan yang kuat di dalam QS. Al-Hajj ayat 28.  “Al-ayyam al-ma’lumat” dalam QS. Al-Hajj ayat 28 adalah sepuluh hari pertama bulan Zulhijah. Hal tersebut sebagaimana yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, “al-ayyam al-ma’lumat adalah hari-hari  yang sepuluh”. Karenanya, para ulama menganjurkan agar umat Islam memperbanyak ...

Metode Berdakwah Kepada Non-Muslim

Simak video ilutrasi berikut : Ust. Adi Hidayat menghafal dan meriset Injil : Akibatnya terjebak "pemancing dilarikan ikan" dengan menyimpulkan sbb : ---oOo--- Koreksi untuk Ust. Adi Hiyat, simak video berikut : Metode Berdakwah Kepada Non-Muslim  Dakwah adalah Jalan para Rasul, para Sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan para Imam Kaum Muslimin  Allah Ta’ala telah mengutus para rasul ‘alaihimush shalatu was salamu sebagai da’i yang mengajak hamba-hamba-Nya untuk beribadah kepada Allah semata dengan meniti jalan yang lurus.  Para rasul ‘alaihimush shalatu was salamu telah menjelaskan agama yang Allah turunkan dengan sempurna, mereka telah menegakkan hujjah, memberi peringatan, membawa kabar gembira serta menghilangkan syubhat sehingga tidak ada alasan untuk menyatakan tidak mengetahui agama Islam dan tidak ada alasan untuk tidak menerima agama Islam. Allah Ta’ala berfirman,  … لِيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْ بَيِّنَةٍ وَيَحْيَىٰ مَنْ حَيَّ عَنْ بَيِّنَةٍ ۗ...

Sifat Istiwa’ Allah di Atas ‘Arsy

Sifat Istiwa’ Allah di Atas ‘Arsy  Dalil Sifat Istiwa’  Sifat istiwa’ adalah salah satu sifat Allah yang telah Allah Ta’ala tetapkan untuk diriNya dalam tujuh ayat Al-Quran, yaitu Surat Al-A’raf: 54, Yunus: 3, Ar-Ra’d: 2, Al-Furqan: 59, As-Sajdah: 4 dan Al-Hadid: 4, semuanya dengan lafazh:  ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ  Artinya:  “Kemudian Dia berada di atas ‘Arsy (singgasana).”  Dan dalam Surat Thaha: 5 dengan lafazh:  الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى  Artinya:  “Yang Maha Penyayang di atas ‘Arsy (singgasana) berada.”  Rasulullah shollallahu’alaihiwasallam juga telah menetapkan sifat ini untuk Allah dalam beberapa hadits, diantaranya:  1. Hadits Abu Hurairah rodiallahu’anhu, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah bersabda:  لَمَّا قَضَى اللَّهُ الْخَلْقَ كَتَبَ فِي كِتَابِهِ -فَهُوَ عِنْدَهُ فَوْقَ الْعَرْشِ- إِنَّ رَحْمَتِي غَلَبَتْ غَضَبِي  “Ketika Allah menciptakan makhluk (maksudnya menciptakan jenis makhluk), Dia...

Hukum Membaca Kitab Suci Selain Al-Qur’an

Hukum Membaca Kitab Suci Selain Al-Qur’an  Apa hukum membaca kitab suci selain Al-Qur’an? Kitab suci yang diturunkan Allah ada 4, Yaitu Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa As, Kitab Zabur kepada Nabi Daud As, Injil kepada Nabi Isa As, dan Al-Qur’an Al-Karim kepada Baginda Rasulullah saw.   Di samping itu, Allah juga menurunkan kitab suci, namun versi lembaran. Model ini sering disebut dengan nomenklatur Suhuf, sebagaimana yang terdokumentasi dalam Firman-Nya pada surat Al-A’la akhir ayat, yaitu Suhuf untuk Nabi Ibrahim As dan Nabi Musa As.   Lalu berpahalakah ketika kita membaca kitab suci lain? Atau apa hukum membaca kitab suci selain Al-Qur’an?  Hukum Membaca Kitab Suci Selain Al-Qur’an  Dalam persoalan ini, ulama terbagi dalam dua pendapat. Pertama, ulama mengatakan bahwa membaca kitab suci agama lain tidak berpahala, karena kitab suci lain sudah banyak perubahan yang justru berlawanan dengan nilai asalnya. Bahkan beberapa Ulama tidak suka jika ...

Apa Hukum Mempelajari Injil dan Taurat ?

Simak vidio berikut : Ust. Adi Hidayat vs Dondy Tan : 》Ust. Adi Hidayat lagakkan atau memotivasi flowernya hafal Injil ? 》Dody Tan : "Tak setuju/perlu karena isi kitab Injil sekarang bukanlah wahyu" ! Ringkasan telusuran AI : Tidak ada kewajiban muslim baca dan hafal Injil : APA HUKUM MEMPELAJARI INJIL DAN TAURAT?  “Setiap Muslim harus beriman bahwa kitab-kitab tersebut; Taurat, Injil dan Zabur, berasal dari Allah. Dia harus beriman bahwa Allah telah menurunkan kitab-kitabnya kepada para nabi dan menurunkan shuhuf yang di dalamnya terdapat perintah dan larangan, nasehat dan pengingat dan berita tentang perkara yang lalu, serta berita tentang surga dan neraka dan semacamnya. Akan tetapi, dia tidak boleh menggunakannya, karena kitab-kitab tersebut telah mengalami perubahan dan pergantian.  Tidak dibenarkan baginya untuk menyimpan Taurat, Injil atau Zabur dan membacanya, karena hal tersebut berbahaya karena mungkin saja ada kebenaran yang didustakan atau kebatilan yang dibenarka...

Puasa Arafah, Haruskah Bertepatan Dengan Wukuf?

Puasa Arafah, Haruskah Bertepatan Dengan Wukuf?  Puasa Arafah pada tanggal 9 Zulhijah disunahkan bagi orang yang tidak sedang melaksanakan ibadah Haji (tidak sedang wukuf di Arafah). Hal ini sesuai dengan beberapa hadis Nabi saw, antara lain sebagai berikut,  عَنْ أَبِى قَتَادَةَ الأَنْصَارِىِّ رَضِىَ الله عنه أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ … صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ …  [رواه الجماعة إلا البخارى والترمذى].  Dari Abū Qatādah (diriwayatkan) bahwa Rasulullah saw ditanya … tentang puasa hari Arafah, lalu beliau menjawab: (Puasa hari Arafah itu) menghapus dosa-dosa satu tahun lalu dan satu tahun yang akan datang… [HR jemaah ahli hadis kecuali al-Bukhārī dan at-Tirmiżī].   عَنْ عِكْرِمَةَ قَالَ دَخَلْتُ عَلَى أَبِى هُرَيْرَةَ فِى بَيْتِهِ فَسَأَلْتُهُ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ بِعَرَفَاتٍ فَقَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ صَ...

Hukum Pamer Kemesraan di Medsos

Hukum Pamer Kemesraan di Medsos  Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,  Bermesraan setelah menikah memang sesuatu yang dihalalkan. Tapi kita perlu ingat, tidak semua yang halal boleh ditampakkan dan dipamerkan di depan banyak orang.  Ada beberapa pertimbangan yang akan membuat anda tidak lagi menyebarkan foto kemesraan di Medsos,  Pertama, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan agar umatnya memiliki sifat malu. Bahkan beliau sebut, itu bagian dari konsekuensi iman.  Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,  الإِيمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُونَ شُعْبَةً وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنَ الإِيمَانِ  Iman itu ada tujuh puluh sekian cabang. Dan rasa malu salah satu cabang dari iman. (HR. Ahmad 9361, Muslim 161, dan yang lainnya) .  Dan bagian dari rasa malu adalah tidak menampakkan perbuatan yang tidak selayaknya dilakukan di depan umum.  Kedua, islam juga mengajarkan agar seorang muslim m...

Suami Dayyuts (Tidak Punya Cemburu) yang Rugi Dunia-akhirat

Suami Dayyuts (Tidak Punya Cemburu) yang Rugi Dunia-akhirat  Wahai para suami, hendaknya jangan sampai menjadi suami yang dayyuts, yaitu suami yang tidak memiliki ghirah (cemburu) terhadap istri dan keluarganya. Suami yang dayyuts membiarkan keluarganya bermaksiat dan tidak pernah melarang atau menegur sama sekali. Dia tidak cemburu apabila istrinya tidak menutup aurat, di mana kecantikan bahkan bagian tubuh istrinya dinikmati oleh mata lelaki lainnya.  Suami dayyuts akan rugi dunia akhirat. Misalnya, seorang suami yang lelah bekerja siang-malam mencari nafkah. Namun istrinya di rumah dibiarkan berdandan dan berpakaian yang mengundang syahwat laki-laki. Kemudian istrinya foto selfie, posting di internet, dan menjadi hasrat bagi laki-laki lain di ruang publik ataupun sosial media. Suami ini rugi di dunia, karena kecantikan dan kemolekan tubuh istrinya juga dinikmati oleh orang lain. Bisa jadi setelah dia pulang di rumah, istrinya sudah tidak berdandan lagi. Suami dayyuts juga a...

Saat Hidayah Menyapa

Saat Hidayah Menyapa  Oleh : DR. Firanda Andirja, Lc. MA.  Allah ﷻ berfirman,  فَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهْدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ وَمَنْ يُرِدْ أَنْ يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ كَذَلِكَ يَجْعَلُ اللَّهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ  “Barangsiapa dikehendaki Allah akan mendapat hidayah (petunjuk), Dia akan membukakan dadanya untuk (menerima) Islam. Dan barangsiapa dikehendaki-Nya menjadi sesat, Dia jadikan dadanya sempit dan sesak, seakan-akan dia (sedang) mendaki ke langit. Demikianlah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.” (QS. Al-An’am : 125)  Dalam ayat ini Allah menggambarkan tentang orang-orang yang diberikan hidayah dan orang yang jauh dari hidayah. Orang yang jauh dari hidayah Allah jadikan dadanya sempit, hidupnya susah, meskipun hidupnya dipenuhi dengan kenikmatan duniawi. Mereka diibaratkan seperti orang yang naik ke puncak gunung, dimana orang...