ORANG MATI BISA MENDOAKAN ORANG YANG MASIH HIDUP?
ORANG MATI BISA MENDOAKAN ORANG YANG MASIH HIDUP?
Ada sebagian orang mengatakan bahwa orang yang sudah meninggal dunia bisa mendoakan orang yang masih hidup. Sehingga menjadikan alasan bolehnya meminta didoakan kepada orang yang di dalam kubur. Mereka pun menyebutkan dalil-dalilnya dengan beberapa hadits. Padahal hadits-hadits tersebut adalah hadits dhoif. Diantaranya :
عن أنس قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم إن أعمالكم تعرض على أقاربكم وعشايركم من الأموات فإن كان خيرا استبشروا وإن كان غير ذلك قالوا اللهم لا تمتهم حتى تهديهم كما هديتنا. رواه أحمد
Dari Anas bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Sungguh amal kalian disampaikan kepada kerabat dan kawan yang telah mati. Jika amal baik, maka mereka bahagia. Jika tidak baik, maka mereka berdoa: Ya Allah jangan matikan mereka sebelum Engkau beri hidayah kepada mereka seperti Engkau memberi hidayah kepada kami. (HR Ahmad). Hadits Dhoif
وإن أعمالكم تعرض على أقاربكم وعشائركم فإن كان خيراً فرحوا واستبشروا وقالوا اللهم هذا اللهم ألهمه عملا صالحا ترضى به عنه وتقربه إليك. رواه الطبراني
Sungguh amal kalian disampaikan pada keluarga dan kawan. Jika amal baik, maka mereka bahagia. Kata mereka: Ya Allah beri ilham padanya amal shalih yang Engkau ridhai. (HR Thabrani). Hadits Dhoif
Kemudian mereka pun menyebutkan hadits dari Ibnu Mubarak rahimahullah dan mengutip penilaian Syekh Al Albani rahimahullah yang menshahihkan isnadnya.
فيعرض عليهم أعمالهم ، فإذا رأوا حسنا فرحوا و استبشروا ، و قالوا : هذه نعمتك على عبدك فأتمها ، و إن رأوا سوءا قالوا : اللهم راجع بعبدك " . أخرجه عبد الله بن المبارك في " الزهد "
Lalu amal mereka diberi tahukan (kepada ahli kubur). Jika dilihat amal baik, maka mereka bahagia dan berkata: Ini adalah nikmat Mu untuk hamba-Mu, maka sempurnakanlah.. Jika amal buruk mereka berkata: YA ALLAH KEMBALIKAN HAMBA-MU. (HR Ibnu al-Mubarak dalam Az-Zuhd). Isnadnya Shahih. (https://islamqa.info/amp/ar/answers/277471).
Tetapi hadits ini bukan dalil orang yang mati mendoakan orang yang masih hidup. Tetapi harapan orang yang mati bisa dikembalikan ke dunia untuk bisa beramal shaleh. Ini sesuai dengan dalil-dalil dalam alquran, namun harapan itu yang tidak mungkin tergapai.
Allah Ta'ala berfirman :
وَتَرَى الظَّالِمِينَ لَمَّا رَأَوُا الْعَذَابَ يَقُولُونَ هَلْ إِلَىٰ مَرَدٍّ مِنْ سَبِيلٍ
Dan kamu akan melihat orang-orang yang zhalim ketika mereka melihat adzab berkata, “Adakah kiranya jalan untuk kembali ke dunia?” (QS. asy-Syûrâ : 44).
Dan Allah Ta'ala berfirman :
وَأَنْذِرِ النَّاسَ يَوْمَ يَأْتِيهِمُ الْعَذَابُ فَيَقُولُ الَّذِينَ ظَلَمُوا رَبَّنَا أَخِّرْنَا إِلَىٰ أَجَلٍ قَرِيبٍ نُجِبْ دَعْوَتَكَ وَنَتَّبِعِ الرُّسُلَ
Dan berikanlah peringatan kepada manusia terhadap hari (yang pada waktu itu) adzab datang kepada mereka, maka berkatalah orang-orang yang zhalim, “Ya Rabb kami, kembalikanlah kami meskipun dalam waktu yang sedikit, niscaya kami akan mematuhi seruan-Mu dan mengikuti rasul-rasul”. (QS. Ibrâhîm : 44).
Dan Allah Ta'ala berfirman :
وَهُمْ يَصْطَرِخُونَ فِيهَا رَبَّنَا أَخْرِجْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا غَيْرَ الَّذِي كُنَّا نَعْمَلُ
Dan mereka berteriak didalam neraka itu, “Ya Rabb kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan melakukan amal saleh berbeda dengan yang telah kami kerjakan” (QS. Fâthir : 37).
Dan Allah Ta'ala berfirman :
وَلَوْ تَرَىٰ إِذِ الْمُجْرِمُونَ نَاكِسُو رُءُوسِهِمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ رَبَّنَا أَبْصَرْنَا وَسَمِعْنَا فَارْجِعْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا إِنَّا مُوقِنُونَ
Dan (alangkah ngerinya), jika sekiranya kamu melihat ketika orang-orang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Rabbnya, (mereka berkata), “Wahai Rabb kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami ke dunia. Kami akan mengerjakan amal shaleh. Sesungguhnya kami adalah orang-orang yakin (QS. As-Sajdah : 12).
Intinya, dalil-dalil hadits dhoif di atas juga bertentangan dengan dalil alquran yang menyebutkan orang yang di dalam kubur tidak bisa mendengar. Sekalipun bisa mendengar, tidak akan mengabulkan permohonan orang yang masih hidup.
Allah Ta’ala berfirman :
إِنَّكَ لَا تُسْمِعُ الْمَوْتَى
"Sesungguhnya kamu tidak dapat menjadikan orang-orang yang mati mendengar” (QS. An Naml: 80)
Dan Allah Ta’ala berfirman:
فَإِنَّكَ لَا تُسْمِعُ الْمَوْتَى
“Sesungguhnya kamu tidak akan sanggup menjadikan orang-orang yang mati itu dapat mendengar” (QS. Ar Ruum: 52)
Dan Allah Ta'ala berfirman :
وَمَا أَنتَ بِمُسْمِعٍ مَّن فِي الْقُبُورِ
“Dan kamu sekali-kali tiada sanggup menjadikan orang yang didalam kubur dapat mendengar” (QS. Fathir: 22).
Dan Allah Ta’ala berfirman :
وَالَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ مَا يَمْلِكُونَ مِنْ قِطْمِيرٍ. إِنْ تَدْعُوهُمْ لَا يَسْمَعُوا دُعَاءَكُمْ وَلَوْ سَمِعُوا مَا اسْتَجَابُوا لَكُمْ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكْفُرُونَ بِشِرْكِكُمْ وَلَا يُنَبِّئُكَ مِثْلُ خَبِيرٍ.
Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari. Jika kamu menyeru mereka, mereka tiada MENDENGAR SERUANMU; dan seandainya mereka mendengar, mereka tidak dapat MEMPERKENANKAN PERMINTAANMU. Dan di hari kiamat mereka akan mengingkari KEMUSYRIKANMU dan tidak ada yang dapat memberikan keterangan kepadamu sebagai yang diberikan oleh Yang Maha Mengetahui. (QS.Fathir ayat 13-14).
Kesimpulannya, orang-orang yang mati sudah tidak bisa lagi beramal shaleh, akhirat adalah tempat pembalasan, bukan tempat beramal sholeh, sedangkan doa termasuk amal sholeh. Orang-orang mati memerlukan doa-doa orang-orang yang masih hidup, bukan sebaliknya.
Berkata Imam Ahmad Bin Hambal Rahimahullah Ta’ala:
الدنيا دار عمَل ، والآخرة دار جزاء ، فمن لم يعمل هُنا ، نَدِم هناك . [ الزهد للبيهقي | 282 ]
Dunia adalah tempat beramal, akhirat adalah tempat pembalasan, barangsiapa yang tidak beramal di sini, niscaya dia akan menyesal di sana.”. (Kitab Zuhud, Imam Baihaqi:282)
Sumber : https://www.facebook.com
Komentar
Posting Komentar