Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2025

BELAJAR MEMPERBAIKI DIRI

BELAJAR MEMPERBAIKI DIRI Bismillah. Salah satu asas kehidupan yang mesti dimengerti oleh setiap muslim ialah kebaikan akan diberikan oleh Allah dengan jalan ilmu agama. Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِى الدِّينِ “Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan padanya, niscaya Allah pahamkan dalam agama.” (HR. Bukhari dan Muslim) Hadis yang agung ini merupakan kaidah penting untuk memperbaiki diri dan masyarakat. Bahwa pemahaman dalam agama ini merupakan pintu gerbang kebaikan. Dengan ilmu inilah seorang hamba akan bisa mewujudkan tujuan hidupnya di alam dunia. Allah Ta’ala berfirman, وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ “Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. adz-Dzariyat: 56) Bagaimana mungkin seorang manusia bisa mengenali hakikat dan tata-cara beribadah kepada Allah tanpa ilmu?! Oleh sebab itu, Allah memerintahkan manusia untuk berilmu dan memahami tauhid ya...

BENARKAH Muhammad Alwi Al Maliki (SEORANG MUHADDITSUL HARAMAIN) ?

Simak video dibawah ini : Dr. H. Arrazy Hasyim, Lc, S.Fil.I., MA.Hum, atau yang kerap disebut Buya Arrazy  adalah mubaligh dan ulama Indonesia. Ia merupakan pendiri dan pengasuh Ribath Nouraniyah Hasyimiyah, mencela  Prof. Dr. Asy-Syaikh Abdurrahman bin Abdul Aziz bin Muhammad as-Sudais   (Imam Masjidil Haram) :  Sumber video :  https://youtu.be/LIohNB Sumber video :  https://youtu.be/Eau ---oOo--- BENARKAH Muhammad Alwi Al Maliki (SEORANG MUHADDITSUL HARAMAIN) ?  Kami tidak memiliki kitab yang disarankan tersebut. Sejauh ini kami belum mengetahui ada yang menggelari Muhammad Alwi Al Maliki dengan Muhadditsul Haramain kecuali orang-orang yang fanatik kepadanya atau semadzab. Simak perkataan Syaikh Abdul Aziz bin Baz, Mufti Arab Saudi terdahulu ketika memberi muqoddimah kitab hiwar ma’a Maliki fi Raddi Mungkaraatihi (Dialog dengan Al Maliki, Bantahan Kemungkaran dan kesesatannya) karya Syaikh Abdullah bin Mani’, anggota Kibar Ulama Saudi, kata beliau: “...

Latah "wahabi sesat", Dimana sesatnya Wahabi ?

Silahkan baca salalah satu Kitab "Tauhid" karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab (at Tamimi)  [ Klik Disini ] Nah kitab yang bermasalah atau sesat itu adalah kitab "37 MASALAH POPULER" Karya H. Abdul Shomad Lc., MA,  Silahkan baca koreksi', bantahan dan atau Catatan terhadap buku "37 MASALAH POPULER" Karya H. Abdul Shomad Lc., MA., tsb. [ Klik Disini ] Baca artikel terkait berikut : Salah Paham Tentang Penisbatan Wahab Istilah Wahabi saat ini membuat fobia masyarakat, Siapa Sebenarnya yang Dimaksud Wahabi? Manhaj Fikih Syeikh Muhammad ibn ‘Abd al-Wahhab Apakah Keluarnya Syekh Muhammad bin Abdul Wahab Dari Khilafah Utsmaniyah, Merupakan Sebab Keruntuhannya? Apa itu Wahabi? Syekh Dr. Atiyyah Saqqar; "Siapa Wahabi" Mengapa Syi'ah dan Sufi Sangat Membenci Arab Saudi dan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab.....??? Mengenal Hempher Dan Fitnahnya Terhadap Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab Sisi Gelap Ahmad bin Zaini Dahlan Buya Hamka Dituduh Wahabi C...

Semua manusia di dampingi jin Qorin

Gambar
وَمَنْ يَعْشُ عَنْ ذِكْرِ الرَّحْمَٰنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَانًا فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ Barangsiapa yang berpaling dari  pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Quran), kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.” ( QS. Az-Zuhruf : 36 ) Dari Ibnu Mas’ud radhiallahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap orang di antara kalian telah diutus untuknya seorang qorin pendamping) dari golongan jin.” Para sahabat bertanya, “Termasuk Anda, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, وَإِيَّايَ إِلاَّ أَنَّ اللَّه أَعَانَنِي عَلَيْهِ فَأَسْلَمَ فَلا يَأْمُرنِي إِلاَّ بِخَيْرٍ Termasuk saya, hanya saja Allah membantuku untuk menundukkannya, sehingga dia masuk Islam. Karen itu, dia tidak memerintahkan kepadaku kecuali yang baik.” (HR. Muslim) Dari Abdullah ibnu mas'ud Radhiallahu anhu berkata bahwa Rasulullah Sallallahualaihiwas salam bersabda : "Tidaklah seorangpun di antara kamu kecuali disertakan padanya qarîn...

Hukum mendengarkan musik

Video berikut hanya ilustrasi, diambil dari cuplikan film dan video Raja Dangdut Roma Irama (Abaikan musiknya, ambil nasehatnya) : Baca artikel : 1. Bid’ah itu lebih disukai Iblis dibandingkan dengan maksiat 2.  Perbedaan antara Bid’ah dan Maksiat Mendengarkan Musik Haram Apapun Bentuknya Dan Penjelasan Kerusakannya  Pertanyaan :   Apa hukum mendengarkan K-pop. Saya semenjak mengetahuinya terpengaruh dengannya. Sehingga sulit saya berhenti kecuali ketika saya mendengar tentang masuniyah, maka saya sangat takut. Akan tetapi pada saat yang sama saya senang orang-orang korea. Ketika saya berusaha menasehati temanku saya khawatir dituduh ‘Fanatik’ dan membuat permasalah semakin rumit. Apa yang harus saya lakukan? Terkadang saya mengatakan, “Bahwa nyanyian tentang cinta murni tidak mengapa.”  Teks Jawaban  : Segala puji hanya milik Allah, shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah, wa ba'du:  Pertama :  Musik haram apapun namanya. Nabi s...

BERDOA KEPADA ALLAH

Gambar
BERDOA KEPADA ALLAH Renungan dari dalil-dalil Al-Quran dan As-Sunah Allah Ta’ala berfirman, وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ “ Apabila hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka sesungguhnya Aku Mahadekat. Aku akan mengabulkan doa orang yang meminta ketika dia menyeru/berdoa kepada-Ku. Oleh sebab itu, hendaklah mereka memenuhi seruan-Ku dan beriman kepada-Ku, mudah-mudahan mereka mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah: 186) Dari Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallahu ’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, إنَّكُمْ ليسَ تَدْعُونَ أَصَمَّ وَلَا غَائِبًا، إنَّكُمْ تَدْعُونَ سَمِيعًا قَرِيبًا، وَهو معكُمْ “Sesungguhnya kalian tidaklah menyeru/berdoa kepada Zat yang tuli ataupun tidak hadir (tidak melihat). Sesungguhnya yang kalian seru adalah Yang Maha Mendengar lagi Mahadekat, sementara Dia (Allah) senantiasa bersama kalian.” (HR. Bukhari dan Muslim) Syekh Abdulla...

Istri Bingung Harus Menaati Suami atau Orang Tua, Bagaimana Tuntunan Syariat?

Perbedaan taat dan bakti :  Perbedaan utama antara taat dan bakti adalah taat lebih berfokus pada kepatuhan terhadap aturan, perintah, atau norma, sementara bakti adalah bentuk kepatuhan yang lebih mendalam, mencakup ketaatan, perbuatan baik, dan pengabdian, terutama kepada orang tua. Dengan kata lain, ketaatan adalah tindakan mematuhi, sedangkan bakti mencakup ketaatan dan tindakan aktif seperti berbuat baik dan mengabdi.   Makna Bakti kepada Orang Tua  Bakti kepada orang tua, atau sering disebut “berbakti kepada ibu dan bapak,” adalah bentuk penghargaan, rasa hormat, dan kasih sayang yang diwujudkan oleh anak-anak kepada kedua orang tuanya. Orang tua adalah sosok yang paling berjasa dalam kehidupan anak. Mereka tidak hanya melahirkan, membesarkan, dan mendidik, tetapi juga memberikan kasih sayang tanpa syarat. Hal ini juga ada dalam al qur’an yaitu dalam surat An Nisa : 36     وَٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا۟ بِهِۦ شَيْـًٔا ۖ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ...

Luas Pintu Surga, Ini 5 Gambarannya dalam Hadis

Gambar
Dalam Al-Qur'an disebutkan ada 8 tingkatan atau nama surga. Salah satu gambaran lebar pintu surga untuk " umatnya tanpa hisab " seperti sabda Nabi Muhammad ﷺ berikut : "Demi Dzat yang jiwaku berada ditangan-Nya! Sungguh jarak antara dua pintu dari pintu-pintu syurga seperti antara Makkah dengan Hajar, atau seperti antara Makkah dengan Busra" (HR. Muslim no. 287). Lihat peta google-earth berikut : Luas Pintu Surga, Ini 5 Gambarannya dalam Hadis  PINTU surga, seberapa besar?  Pernahkah Anda memikirkannya? Ibnu Qayim Al Jauziyah dalam buku Surga yang Allah Janjikan, membahas hal itu. Pada bab ‘Luas  Pintu Surga,’ kita pun dapat mengetahui sekelumit gambaran tentangnya.  Berikut penjelasan tentang  pintu surga yang disebutkan dalam beberapa riwayat hadis berdasarkan apa yang diungkap Ibnu Qayyim dalam buku tersebut:  1. Jarak dua sisi pintu surga itu seperti jarak Mekah dan Hajar   Abu Hurairah berkata, “ Sepotong roti dan sekerat daging diletakkan di hada...

Benarkah Ada Hari, Bulan dan Angka Sial?

Gambar
Benarkah Ada Hari, Bulan dan Angka Sial?  Oleh : Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. (dosen di Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi'i / STDIIS, Jember). Meskipun kita hidup di era yang sangat maju, dengan teknologi canggih, kecerdasan buatan, dan penemuan ilmiah yang terus berkembang, nyatanya, masih banyak di antara kita yang mempercayai hal-hal yang tidak memiliki dasar ilmiah maupun dalil agama. Kepercayaan terhadap zodiak, angka sial, bulan apes, hari buruk, hingga suara burung pembawa pertanda, masih ada dan lestari di tengah masyarakat.  Zodiak, misalnya, masih banyak dibaca hingga hari ini. Di berbagai belahan dunia, baik di Barat seperti Amerika dan Eropa, maupun di Timur seperti Cina, India, bahkan Indonesia, kepercayaan akan hal tersebut tetap ada. Tak jarang kita mendengar kalimat seperti, “Orang yang lahir antara bulan Juli dan Agustus biasanya suka utang.” Anehnya, ada saja yang langsung percaya dan mengaitkannya dengan diri sendiri, “Wah, aku lahir di ...

Tokoh Pendidikan Nasional: Kenapa Bukan Kiai Dahlan?

Sumber video :  https://www.facebook.com/ Tokoh Pendidikan Nasional: Kenapa Bukan Kiai Dahlan?  Pada masa KH. Ahmad Dahlan, ada dua sistem pendidikan yang berkembang di Nusantara: satu berakar pada tradisi pesantren, satu lagi hasil impor dari Barat melalui kolonialisme Belanda. Pendidikan pesantren berpusat pada kajian kitab kuning, dengan fokus mutlak pada ilmu-ilmu keislaman. Tidak dikenal sistem ijazah, tidak pula rapor, apalagi kurikulum dalam pengertian formal modern. Santri menimba ilmu secara personal kepada kiai. Mereka menerima baik buruk hanya dari kiai, dengan sikap alergi terhadap apa pun yang datang dari luar tembok pesantren. Problem mendasar dari sistem ini ialah penolakan terhadap fasilitas modern, enggan beradaptasi dengan perkembangan zaman, dan eksklusivitas yang menyempitkan wawasan.  Sebaliknya, pendidikan ala Barat, produk penjajah Belanda menawarkan wajah yang sepenuhnya berbeda. Sistem ini mengajarkan ilmu-ilmu sekuler, murni berorientasi pada ras...