SEKILAS TENTANG AL-LAUH AL-MAHFUZH (LEMBARAN YANG TERJAGA)

SEKILAS TENTANG AL-LAUH AL-MAHFUZH (LEMBARAN YANG TERJAGA)

Oleh : Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah

Rasulullah ﷺ bersabda :

أن الله لما خلق القلم، قال له: «اكْتُبْ، قَالَ رَبُّ. وَمَاذَا أَكْتُبُ؟ قَالَ: اكْتُبْ مَا هُوَ كَائِنٌ، فَجَرَى فِي تِلْكَ السَّاعَةِ بِمَا هُوَ كَائِنٌ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ

“Sesungguhnya Allah Ta’ala tatkala menciptakan pena, Dia berfirman : Tulislah. Pena menjawab : Apa yang harus aku tulis wahai Rabb?

Allah berfirman : Tulislah segala apa yang akan terjadi.

Maka di waktu yang singkat tersebut, tercatatlah segala apa yang akan terjadi hingga hari kiamat.” [HR. Abu Dawud di shahihkan Al-Albani]

Kesimpulannya

Sesungguhnya Allah memerintahkan kepada pena untuk menulis, dan pena pun menurutinya, tetapi ia belum tahu, apa yang harus ditulis. Allah berfirman : “Tulislah segala apa yang akan terjadi hingga Hari Kiamat.”

Pada waktu yang sebentar tersebut, tercatatlah segala apa yang akan terjadi hingga Hari Kiamat tiba.

Subhanallah, Tidak ada yang mampu menjangkau segala peristiwa dan kejadian di dunia ini semuanya kecuali hanya Allah Ta’ala.

Dan Al-Lauh Al-Mahfuzh (Lembaran  yang Terjaga) ini memuat peristiwa tersebut semuanya.

Kita tidak tahu terbuat dari apa Al-Lauh Al-Mahfuzh (lembaran yang terjaga) itu; apakah itu terbuat dari kayu atau besi? Kita tidak tahu ukuran Lembaran tersebut atau luasnya, Allah Yang Lebih Tahu akan hal itu.

Dan kita harus beriman bahwa di sana ada Al-Lauh Al-Mahfuzh (lembaran yang terjaga) yang di dalamnya Allah telah tuliskan takdir segala sesuatu, dan kita tidak berhak membahas lebih jauh dari itu.

Di zaman ini, telah muncul apa yang disebut hard disc. Satu piringan kecil ini dapat menampung banyak kitab-kitab. Disc ini adalah buatan manusia. Saya mengatakan ini untuk pendekatan saja, bukan untuk menyerupakan.

Karena Al-Lauh Al-Mahfuzh (lembaran yang terjaga) itu lebih agung lagi untuk kita bisa menjangkaunya.

Sumber : Syarh Al-Arba’iin An-Nawawiyah 46