Penyebab Terjadinya Bencana Alam Menurut Al-Quran

Penyebab Terjadinya Bencana Alam Menurut Al-Quran

Apa yang kamu tabur, itu yang kamu tuai. Peribahasa ini menerangkan bahwa apa pun yang dikerjakan seseorang hari ini, akan membawa dampak pada dirinya di masa depan, entah itu perbuatan baik maupun buruk. Sejalan dengan hal tersebut, bencana alam yang terjadi hari ini juga pasti ada sebab yang mendahuluinya, entah itu faktor alam yang menua atau juga perbuatan manusia di masa lalu.

Sebagai pedoman hidup umat Islam, Al-Quran pun telah mencatat peristiwa-peristiwa masa lalu terkait bencana alam, agar menjadi pelajaran bagi manusia. Lewat Al-Quran, Allah Swt menjelaskan berbagai faktor penyebab terjadinya bencana alam di zaman nabi-nabi terdahulu. Berikut empat hal yang menjadi penyebab terjadinya bencana alam menurut Al-Quran:

Perbuatan Manusia

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. Ar-Rum: 41)

Sesuai ayat di atas, Allah menjelaskan bahwa penyebab terjadinya bencana alam adalah karena perbuatan manusia sendiri. Bahkan, di masa ini hal-hal itu dapat dibuktikan secara ilmiah. Hutan yang digunduli, pembakaran bahan bakar fosil yang berlebihan, berkurangnya daerah resapan air, itu semua adalah perbuatan manusia yang menyebabkan terjadinya bencana alam.

Perbuatan manusia yang demikian itu tentu tidak mengindahkan perintah Allah Swt yang menganjurkan untuk tidak berlebih-lebihan dan tidak melampaui batas, sehingga alam pun kehilangan fungsinya.

Hal ini juga termasuk ke dalam perbuatan maksiat dan zalim. Di mana segelintir orang berbuat melampaui batas agar bisa hidup bermewah-mewahan dari hasil mengeksploitasi alam. Mereka menghancurkan Bumi demi kekayaan diri sendiri, dan tidak memikirkan orang lain yang akan terimbas bencana.

Banyaknya Dosa

Penggalan Al-Quran surah Al-An’am ayat 6 yang berbunyi “..dan Kami binasakan mereka karena dosa mereka sendiri..” menunjukkan bahwa bencana yang terjadi pada suatu kaum disebabkan oleh menumpuknya dosa-dosa yang dilakukan oleh manusia

Seperti diketahui, di masa sekarang ini sudah sangat banyak pewajaran bagi dosa-dosa yang dilakukan oleh manusia, terlebih pada generasi muda. Istilah One Night Stand atau Friends With Benefit (FWB) yang kini menjamur di kalangan generasi muda menunjukkan adanya pewajaran terhadap dosa-dosa zina. Bahkan, di masa ini mereka yang melakukan hal tersebut tidak merasa malu, justru segelintir di antaranya merasa bangga.

Tak hanya itu, minum minuman haram juga telah menjadi gaya hidup di zaman ini. Padahal, perbuatan tersebut termasuk ke dalam dosa, karena melanggar larangan Allah Swt untuk tidak meminum minuman yang memabukkan. Namun, di masa sekarang hal tersebut cenderung diwajarkan dengan alasan mencari hiburan saat penat. Selama perbuatan-perbuatan itu terus terjadi dalam masyarakat, lambat laun pun Allah akan menurunkan bencana kepada manusia seperti yang tertera dalam ayat di atas.

Mendustakan Agama Allah

“Kemudian Kami berfirman kepada keduanya: “Pergilah kamu berdua kepada kaum yang mendustakan ayat-ayat Kami”. Maka Kami membinasakan mereka sehancur-hancurnya. Dan (telah Kami binasakan) kaum Nuh tatkala mereka mendustakan rasul-rasul. Kami tenggelamkan mereka dan kami jadikan (cerita) mereka itu pelajaran bagi manusia. Dan Kami telah menyediakan bagi orang-orang zalim azab yang pedih.” (QS. Al-Furqan: 36-37)

Ayat di atas menunjukkan bahwa Allah Swt akan menjatuhkan bencana, bisa dalam bentuk apa pun, kepada umat manusia yang mengingkari agama beserta utusan-Nya. Dalam ayat tersebut, Allah mencontohkan kaum Nabi Nuh yang tidak memedulikan ajaran Nabi Nuh, bahkan mereka secara terang-terangan menolak ajaran sang nabi dan menantangnya untuk mendatangkan azab.

Meski itu sudah terjadi jauh di masa para nabi, namun pendustaan terhadap agama Allah juga masih dilakukan hingga sekarang. Pendustaan tersebut dilakukan dalam banyak bentuk, seperti perbuatan melampaui batas, korupsi, pewajaran zina dan maksiat, pembunuhan dan sebagainya. Itu semua termasuk dalam perbuatan mendustakan agama Allah, karena telah jelas dalam Al-Quran bahwa hal-hal tersebut dilarang.

Kasih Sayang Allah

Tak sedikit orang yang mengartikan bahwa bencana alam yang terjadi adalah bentuk dari kemurkaan Allah atas perbuatan buruk manusia. Padahal sebaliknya, hal ini adalah bentuk kasih sayang Allah kepada umat-Nya. Bencana termasuk juga musibah, dan ini juga merupakan peringatan dari Allah agar manusia kembali ke jalan-Nya. Dengan adanya musibah, Allah menghadirkan kesadaran kita bahwa kuasa-Nya melebihi apa pun, sehingga manusia perlu kembali kepada-Nya. Kebaikan dari peristiwa bencana yang didatangkan Allah dapat sahabat simak dalam Al-Quran surah Al-Baqaraha ayat 155-157.

Alih-alih murka, bencana merupakan bentuk kasih sayang Allah kepada manusia. Dia menciptakan, memurkai, dan menghukum manusia berdasarkan sifat kasih dan sayang-Nya, sifat tersebut dapat mengalahkan murka-Nya.

Dari beberapa uraian ayat-ayat Al-Quran di atas, dapat disimpulkan bahwa bencana alam tidak sepenuhnya sebuah fenomena alam. Apabila kita introspeksi diri secara arif, kita perlu mengakui bahwa bencana-bencana yang menimpa kita sebenarnya kita sendiri yang mengundang. Oleh sebab itu, marilah kita bermuhasabah dan berdoa kepada-Nya agar kita diberi kemudahan dan kekuatan dalam menghadapi musibah yang menimpa kita.

Sumber : https://www.dompetdhuafa.org/

Komentar

Kajian Populer

Seputar amalan bid'ah yang di mabukkan oleh Ust. Abdul Somad

Inikah penyebab dendam tak berkesudahan NU pada Wahabi...?

Kedustaan Terhadap Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahhab Rahimahullah