Apakah Yasinan termasuk ngaji ?
Lihat vedeo berikut :
(Acara pembacaan surat yasin dan Tahlil merupakan kegiatan rutin dari jamaah, Acara ini diadakan secara bergilir di masing-masing asal tempat tinggal dari jamaah tersebut. Itulah Kegiatan yang berada di Kelurahan Limbukan).
Sumber video : https://youtu.be
Sumber video : https://youtu.be/
Apakah Yasinan termasuk ngaji ?
Kadang ada orang bilang begini "ikut ane yok, ke pengajian yasinan"
Ana langsung mengkerutkan kening..
Yasinan disebut mengaji..?
Ana tanya balik...
1. Anda baca yasin selama belasan tahun, apa yang dikaji..?
2. Apa yang Anda dapet selain pahala dari acara yasinan?
3 Udah belasan tahun yasinan, ana tanya lagi surat Yasin, surat Makkiyah atau Madaniyyah..?
4. Apa perbedaan pokok pembahasan surah Makkiyah dan Madaniyyah, apa perbedaannya ?
5. Setau ana kata mengaji itu berasal dari kaji merupakan kata yang memiliki makna mengkaji sesuatu, melakukan penelitian, memepelajari sebab , ada bahan yang di teliti lalu ada kesimpulan dan ilmu yang didapat. Nah Ente udah belasan tahun baca yasin, apa ilmu yang telah ente dapet dari pengajian yasinan..?
Banyak dari mereka yang udah belasan tahun bahkan puluhan tahun yasinan gak bisa menjawab 5 soal diatas. Apa sebabnya ?
Karena yang mereka lakukan bukanlah mengaji (mengkaji), melainkan Iqro (membaca) Surah Yasin. Itupun membacanya gak beradab dan serampangan.
Loh kok gak beradab dan serampangan..?
Ana jawab...
1. Al Qur'an punya adab, adabnya adalah Apabila Dibacakan al Qur'an makan hendaklah kamu diam, dan mendengarkan agar kamu mendapat rahmat
Maka ketahuilah Allah berfirman:
وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Dan apabila dibacakan Al Qur-aan, maka DENGARKANLAH IA (BAIK-BAIK), dan PERHATIKANLAH DENGAN TENANG… agar kamu mendapat rahmat.
(Al-A’raaf: 204)
Al-Imam At-Thabariy rahimahullah berkata:
“Allah Ta’ala berfirman disebutkan untuk orang-orang mukmin, yang membenarkan kitabNya, yang menjadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk dan rahmat
إِذَا قُرِئَ’
Dan apabila dibacakan Al Qur-aan …
“kepada anda semua wahai orang-orang mukmin!!”
فَاسْتَمِعُوا لَهُ
maka dengarkanlah (dengan baik-baik)
(yaitu) maka pasang telinga anda semua, untuk memahami ayatNya, dan mengambil ibrah dari nasehatNya…
وَأَنصِتُوا
dan perhatikanlah (dengan tenang)
…kepadanya agar memikirkan dan mentadaburiNya, jangan lalai dan jangan terlena…
لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
agar Rabb kamu semua, memberikan rahmat dari kesadaran anda dengan nasehat-Nya, mengambil ibroh dari ibrohNya. Dan anda lakukan terhadap apa yang dijelaskan Rabbmu kepadamu dari kewajibanNya di ayatNya.’
[Tafsir At-Tobari]
Coba liat diacara yasinan, yang ada semua balapan membaca al quran. tidak ada yang mendengarkan. Dan menyimak
2. Berantakan dari hal Makhraj, tajwid dan tahsinul Qur'an. Karena sibuk membaca balapan agar cepet makan hidangan semua baca yasin nya berantakan ditambah tak ada yang menyimak dan mengkoreksi kesalahan.
padahal ada satu dua dari mereka yang kepeleset lidahnya membaca Al Qur'an
Jadi menurut saya Yasinan bukan termasuk mengaji melainkan hanya sebatas iqro tak beradab dan dilakukan serampangan.
Motivasinya satu cuma demi urusan perut alais makan besek nasi kebuli dan sejenisnya.
Dan lagi yasinan ini termasuk bid'ah tidak dilakulan oleh Nabi shalallahu'alaihiwasallam dan sahabatnya Radhiyallahuanhum ajma'in.
Sudah serampangan.... bid'ah pula.
Jadi maaf ana menolak kalau diajak yasinan.
Karena itu bukan pengajian....
AYOK KITA NGAJI YANG BENER..TERNYATA HADIST2 TENTANG KEUTAMAAN SURAT YASIN TIDAK ADA SATUPUN YANG SHAHIH ALIAS DHAIF...SILAHKAN DISIMAK YAA
Sumber video : https://youtu.be/5DObCGqr
HADITS DHA’IF DAN MAUDHU’ TENTANG FADHILAH SURAT YASIN
Adapun hadits-hadits yang semuanya dha’if (lemah) dan atau maudhu’ (palsu) yang dijadikan dasar tentang fadhilah surat Yasin diantaranya adalah sebagai berikut :
Hadist 1
Artinya: “Siapa yang membaca surat Yasin dalam suatu malam, maka ketika ia bangun pagi hari diampuni dosanya dan siapa yang membaca surat Ad-Dukhan pada malam Jum’at maka ketika ia bangun pagi hari diampuni dosanya.” (Ibnul Jauzi, Al-Maudhu’at, 1/247).
Keterangan: Hadits ini Palsu.
Ibnul Jauzi mengatakan, hadits ini dari semua jalannya adalah batil, tidak ada asalnya. Imam Daruquthni berkata: Muhammad bin Zakaria yang ada dalam sanad hadits ini adalah tukang memalsukan hadits. (Periksa: Al-Maudhu’at, Ibnul Jauzi, I/246-247, Mizanul I’tidal III/549, Lisanul Mizan V/168, Al-Fawaidul Majmua’ah hal. 268 No. 944).
Hadits 2
Artinya: “Siapa yang membaca surat Yasin pada malam hari karena mencari keridhaan Allah, niscaya Allah mengampuni dosanya.”
Keterangan: Hadits ini Lemah.
Diriwayatkan oleh Thabrani dalam kitabnya Mu’jamul Ausath dan As-Shaghir dari Abu Hurairah, tetapi dalam sanadnya ada rawi Aghlab bin Tamim. Kata Imam Bukhari, ia munkarul hadits. Kata Ibnu Ma’in, ia tidak ada apa-apanya (tidak kuat). (Periksa: Mizanul I’tidal I:273-274 dan Lisanul Mizan I : 464-465).
Hadits 3
Artinya: “Siapa yang terus menerus membaca surat Yasin pada setiap malam, kemudian ia mati maka ia mati syahid.”
Keterangan: Hadits ini Palsu.
Hadits ini diriwayatkan oleh Thabrani dalam Mu’jam Shaghir dari Anas, tetapi dalam sanadnya ada Sa’id bin Musa Al-Azdy, ia seorang pendusta dan dituduh oleh Ibnu Hibban sering memalsukan hadits. (Periksa: Tuhfatudz Dzakirin, hal. 340, Mizanul I’tidal II : 159-160, Lisanul Mizan III : 44-45).
Hadits 4
Artinya: “Siapa yang membaca surat Yasin pada permulaan siang (pagi hari) maka akan diluluskan semua hajatnya.”
Keterangan: Hadits ini Lemah.
Ia diriwayatkan oleh Ad-Darimi dari jalur Al-Walid bin Syuja’. Atha’ bin Abi Rabah, pembawa hadits ini tidak pernah bertemu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebab ia lahir sekitar tahun 24H dan wafat tahun 114H.
(Periksa: Sunan Ad-Darimi 2:457, Misykatul Mashabih, takhrij No. 2177, Mizanul I’tidal III:70 dan Taqribut Tahdzib II:22).
Hadits 5
Artinya: “Siapa yang membaca surat Yasin satu kali, seolah-olah ia membaca Al-Qur’an dua kali.” (Hadits Riwayat Baihaqi dalam Syu’abul Iman).
Keterangan: Hadits ini Palsu.
(Lihat Dha’if Jamiush Shaghir, No. 5801 oleh Syaikh Al-Albani).
Hadits 6
Artinya: “Siapa yang membaca surat Yasin satu kali, seolah-olah ia membaca Al-Qur’an sepuluh kali.” (Hadits Riwayat Baihaqi dalam Syu’abul Iman).
Keterangan: Hadits ini Palsu.
(Lihat Dha’if Jami’ush Shagir, No. 5798 oleh Syaikh Al-Albani).
Hadits 7
Artinya: “Sesungguhnya tiap-tiap sesuatu mempunyai hati dan hati (inti) Al-Qur’an itu ialah surat Yasin. Siapa yang membacanya maka Allah akan memberikan pahala bagi bacaannya itu seperti pahala membaca Al-Qur’an sepuluh kali.”
Keterangan: Hadits ini Palsu.
Hadits ini diriwayatkan oleh At-Tirmidzi (No. 304 dan Ad-Darimi 2:456. Di dalamnya terdapat Muqatil bin Sulaiman. Ayah Ibnu Abi Hatim berkata: Aku mendapati hadits ini di awal kitab yang di susun oleh Muqatil bin Sulaiman. Dan ini adalah hadits batil, tidak ada asalnya. (Periksa: Silsilah Hadits Dha’if no. 169, hal. 202-203). Imam Waqi’ berkata: Ia adalah tukang dusta. Kata Imam Nasa’i: Muqatil bin Sulaiman sering dusta.
(Periksa: Mizanul I’tidal IV:173).
Hadits 8
Artinya: “Siapa yang membaca surat Yasin di pagi hari maka akan dimudahkan (untuknya) urusan hari itu sampai sore. Dan siapa yang membacanya di awal malam (sore hari) maka akan dimudahkan urusannya malam itu sampai pagi.”
Keterangan: Hadits ini Lemah.
Hadits ini diriwayatkan Ad-Darimi 2:457 dari jalur Amr bin Zararah. Dalam sanad hadits ini terdapat Syahr bin Hausyab. Kata Ibnu Hajar: Ia banyak memursalkan hadits dan banyak keliru. (Periksa: Taqrib I:355, Mizanul I’tidal II:283).
Hadits 9
Artinya: “Bacakanlah surat Yasin kepada orang yang akan mati di antara kamu.”
Keterangan: Hadits ini Lemah.
Diantara yang meriwayatkan hadits ini adalah Ibnu Abi Syaibah (4:74 cet. India), Abu Daud No. 3121. Hadits ini lemah karena Abu Utsman, di antara perawi hadits ini adalah seorang yang majhul (tidak diketahui), demikian pula dengan ayahnya. Hadits ini juga mudtharib (goncang sanadnya/tidak jelas).
Hadits 10
Artinya: “Tidak seorang pun akan mati, lalu dibacakan Yasin di sisinya (maksudnya sedang naza’) melainkan Allah akan memudahkan (kematian itu) atasnya.”
Keterangan: Hadits ini Palsu.
Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dalam kitab Akhbaru Ashbahan I :188. Dalam sanad hadits ini terdapat Marwan bin Salim Al Jazari. Imam Ahmad dan Nasa’i berkata, ia tidak bisa dipercaya. Imam Bukhari, Muslim dan Abu Hatim berkata, ia munkarul hadits. Kata Abu ‘Arubah Al Harrani, ia sering memalsukan hadits. (Periksa: Mizanul I’tidal IV : 90-91).
PENJELASAN
Abdullah bin Mubarak berkata: Aku berat sangka bahwa orang-orang zindiq (yang pura-pura Islam) itulah yang telah membuat riwayat-riwayat itu (hadits-hadits tentang fadhilah surat-surat tertentu). Dan Ibnu Qayyim Al-Jauziyah berkata: Semua hadits yang mengatakan, barangsiapa membaca surat ini akan diberikan ganjaran begini dan begitu SEMUA HADITS TENTANG ITU ADALAH PALSU. Sesungguhnya orang-orang yang memalsukan hadits-hadits itu telah mengakuinya sendiri. Mereka berkata, tujuan kami membuat hadits-hadits palsu adalah agar manusia sibuk dengan (membaca surat-surat tertentu dari Al-Qur’an) dan menjauhkan mereka dari isi Al-Qur’an yang lain, juga kitab-kitab selain Al-Qur’an. (Periksa: Al-Manarul Munffish Shahih Wadh-Dha’if, hal. 113-115).
Video ilustrasi :
Trending Netizen Desak Petinggi NU Fatwakan Tahlil Tak Wajib, Ini Respons PBNU
KESIMPULAN
Dengan demikian jelaslah bahwa hadit-hadits tentang fadhilah dan keutamaan surat Yasin, semuanya LEMAH dan PALSU. Oleh karena itu, hadits-hadits tersebut tidak dapat dijadikan hujjah untuk menyatakan keutamaan surat ini dari surat-surat yang lain, dan tidak bisa pula untuk menetapkan ganjaran atau penghapusan dosa bagi mereka yang membaca surat ini. Memang ada hadits-hadits shahih tentang keutamaan surat Al-Qur’an selain surat Yasin, tetapi tidak menyebut soal pahala... Wallahu A’lam Bisshawab..
Semoga manfaat dan menambah wawasan ilmu agar tak salah dalam beramal ibadah.
Komentar
Posting Komentar