Kecerdasan Imam Ahmad Menjawab Tuduhan Al-Quran Sebagai Makhluk


Kecerdasan Imam Ahmad Menjawab Tuduhan Al-Quran Sebagai Makhluk

Imam Ahmad bin Hanbal hidup di Zaman yang pada saat itu kelompok Mu’tazilah sedang gencar-gencarnya menyuarakan bahwa al-Quran disebut Kalamullah adalah Makhluk. Sedangkan makhluk bersifat Hadits (baru) bukan Qadim.
-----
Kaum Muktazilah mendapat angin segar dan dimanja oleh Khalifah Al-Makmun hingga menjadikannya mazhab resmi negara, dan memaksa lawan ideologisnya untuk mengakui “Al-Qur’an sebagai makhluk”.

Imam Ahmad bin Hanbal mengasingkan diri dari semua perdebatan di masanya, dan memilih hidup seperti salaf, meniru gaya hidup mereka. Sehingga kalangan salafi yang ada saat ini mengaku bahwa dia pengikut Imam Ahmad namun fakta mengatakan sebaliknya.

Orang pertama yang mengatakan Al-Quran makhluk adalah Al-Ja’ad bin Dirham. Di masa Harun Ar Rasyid (193 H) belum ada kegairahan untuk mengadopsi pemikiran ini. Baru pada masa Al-Makmun (218 H) pemikiran ini diadopsi karena dia belajar pada Abu Huzail Al-Allaf (seorang tokoh penting Muktazilah). Imam Ahmad termasuk korbannya. Pemaksaan ideologi ini berlangsung hingga masa Al-Muktashim kemudian Al-Watsiq.

Imam Ahmad tidak sendiri. Ada Al-Qawariri, Sajjadah dan Muhammad bin Nuh. Namun di hari kedua, Sajjadah Ishaq menyatakan beriman dengan ideologi Muktazilah kemudian dilepas. Di hari selanjutnya Al-Qawariri mengakui dan dilepas. Kemudian Ahmad dan Muhammad bin Nuh dibawa menghadap Al-Makmun; di tengah jalan Muhammad bin Nuh mengakui dan dilepas. Maka hanya tinggal Ahmad bin Hanbal yang harus menanggung penyiksaan dan penjara selama 15 tahun.

Akibat keteguhannya pada prinsip, Imam Ahmad disiksa semenjak masa Al-Makmun, kemudian lebih keras lagi di masa Al-Mu’tashim (227 H). Dan baru di masa Al-Watsiq penyiksaan mengendur sebab Al-Watsiq tahu bahwa siksaan hanya semakin membuat Ahmad bin Hanbal semakin populer. Beliau hanya dilarang berkumpul dengan orang lain dan mengadakan majlis taklim selama hampir 5 tahun sampai kemudian Al-Watsiq mati 232 H.

Dalam interogasinya, Imam Ahmad ditanya, “Menurutmu apa itu Al-Qur’an?”

Beliau menjawab, “Kalamullah.”

“Makhluk atau bukan?”

Imam Ahmad menjawab, “Kalamullah. Saya tak akan menambahkan komentar apa pun.”

Lelucon Al-Qur’an Makhluk

Ujian ini sejatinya tidak hanya menimpa Imam Ahmad. Ada Al-Buwaithi (murid Imam Asy-Syafi’i) yang juga menerimanya hingga wafat, ada Nuaim bin Hammad yang juga wafat di penjara Al-Watsiq.
-----
Terdapat sebuah kisah yang dialami oleh Imam Ahmad bin Hanbal dalam kitab Ibnul Hanbal Hayatuhu wa ‘Ashruhu Arauhu wa Fiqhuhu karya al-Imam Ahmad Abu Zahrah. Dikisahkan, suatu ketika Imam Ahmad bin Hanbal dihadapkan kepada Khalifah al-Mutashim. Kemudian, sang khalifah bertanya, “Wahai Imam Ahmad bin Hanbal, apakah bukti al-Quran bukanlah Makhluk,”.

Kemudian beliau membaca surat ar-Rahman ayat pertama dan kedua:

الرَّحْمَٰنُ عَلَّمَ الْقُرْآنَ

“(Tuhan) Yang Maha Pemurah, Yang telah mengajarkan al Quran.” (QS. Ar-Rahman: 1-2)

Dan beliau berargumen bahwa Allah yang Maha Pengasih, Yang telah mengajarkan al-Quran. Bukankah dalam ayat ini ditegaskan bahwa Allah mengajarkan al-Quran bukan menciptakan al-Quran.

Sang Khalifah pun murka dan memerintahkan algojo untuk menyeret Imam Ahmad bin Hanbal kembali ke dalam penjara lagi.

Keesokan harinya, Sang Khalifah ingin mengujinya kembali. Ia bertanya, “Bagaimana tidurmu tadi malam,”

“Alhamdulillah baik, tetapi aku menemukan hal yang sangat luar biasa,” jawab Imam Ahmad.

Karena penasaran, Khalifah bertanya kembali, “Apa yang terjadi tadi malam?”

“Aku bangun di tengah malam lantas aku mengambil wudhu dan menjalankan shalat sunnah. Hingga ketika aku berada dalam suatu rakaat aku tak mampu membaca surat al-Ikhlas sedikit pun. Kemudian, aku membaca surat yang lain aku pun tak mampu membaca. Aku pun menengok ke sela-sela penjara dan aku melihat jenazah Al-Qur’an. Maka, aku mandikan jenazah Al-Qur’an tersebut dan aku shalati serta aku makamkan,”.

Sang Khalifah marah, “Celakahlah kau wahai Ahmad, apakah al-Quran itu engkau anggap telah mati?”

Imam Ahmad pun menjawab, “Wahai khalifah, bukankah tadinya engkau mengatakan al-Quran adalah makhluk? Dan setiap makhluk pasti akan mati, ya sudah pasti al-Quran yang engkau anggap sebagai makhluk pasti mati.” Kaget dengan jawaban Sang Imam, Khalifah menyuruh algojo untuk mencambuk Imam Ahmad bin Hanbal dengan cambukan yang lebih keras dan banyak dari sebelumnya.

Itulah kisah kecerdasan sang Imam dalam menjawab dan menjaga aqidahnya serta aqidah umat Islam dari kesesatan Mu’tazilah yang menganggap bahwa al-Quran adalah Makhluk.

Referensi :

https://aktual.com/kecerdasan-imam-ahmad-menjawab-tuduhan-al-quran-sebagai-makhluk/

https://sanadmedia.com/post/imam-ahmad-tragedi-mihnah-dan-lelucon-al-quran-makhluk

Komentar

Kajian Populer

Rekam jejak sikap oknum dan PBNU selama sekitar 100 tahun terakhir terhadap Muslimiin yang bukan NU

Adi Hidayat : "Dubesnya NU di Muhammadiyah"

Makkah Royal Clock Tower adalah "Tanduk Setan" di kota Nejd...?