Nasehat diri : Setiap pilihan kembali kepada diri kita sendiri


Sejatinya Kita Ini Saling Bersabar, Karena Setiap Kita Bisa Menjadi Ujian Bagi Orang Lain :

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman;

 وَجَعَلْنَا بَعْضَكُمْ لِبَعْضٍ فِتْنَةً أَتَصْبِرُونَ وَكَانَ رَبُّكَ بَصِيرًا 

“Dan kami jadikan sebahagian kamu cobaan bagi sebahagian yang lain. Maukah kamu bersabar? Dan adalah Rabb-mu Maha Melihat.” (QS. Al-Furqan: 20).

Sebagian manusia sebagai fitnah (ujian) terhadap sebagian yang lainnya. Yang miskin merupakan ujian bagi yang kaya dan sebaliknya, yang kaya adalah ujian bagi yang miskin. 

Anak dengan orang tuanya, pejabat diuji dengan rakyatnya, orang baik diuji dengan keberadaan orang jahat dan begitu seterusnya. Oleh sebab itu, maukah anda bersabar menjalaninya?

----

Maka...,

Jangan biarkan hati terus menerus terkekang dengan keinginan yang menyebabkan kita bergantung dan berharap besar dari kedatangan dan pemberiaan seseorang. Karena hati, bila dilepas dan tidak dapat dikendalikan, suatu saat bila ia tidak memberikan sesuatu atau lupa bisa jadi hati kita akan marah kepadanya.

Jika hati bisa kita kendalikan untuk tidak berharap banyak dengannya, maka jika dia memberi tidak ada salahnya menerimanya untuk menyenangkan hatinya dan membalas hadiahnya dengan sesuatu yang bisa kita lakukan, sebagaimana dalam hadits disebutkan,

“Siapa yang memberi kebaikan untuk kalian, maka balaslah. Jika engkau tidak mampu membalasnya, doakanlah ia sampai-sampai engkau yakin telah benar-benar membalasnya.” (HR. Abu Daud no. 1672 dan An-Nasa'i no. 2568.).

Dan juga dari Usamah bin Zaid, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah berlibur,

“Siapa yang memberikan kebaikan, lalu katakan kepada orang yang memberikan kebaikan tersebut, “Jazakallah khairan (semoga Allah membalas dengan kebaikan)”, seperti itu sudah sangat baik dalam memuji.

(HR. Tirmidzi, no. 2035 dan An-Nasa'i dalam Al-Kubro, no. 10008, juga dalam 'Amal Al-Yaum wa Al-Lailah, no. 180. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan ).

Dengan saling memberi, tidak banyak berharap untuk diberi, mencoba untuk membalas kebaikannya, atau menolaknya bila kita melihat saudara kita terlalu memaksakan diri untuk memberi padahal dia tidak mampu maka insyaallah akan bisa menjaga hati dan diri kita dari sifat dan mental meminta minta serta tergantung dari manusia.

Semoga Allah memberi kepada kita semua dan keluarga kita sifat untuk saling berbagi dan memberi serta berusaha menyenangkan orang sekitar kita dengan apa yang bisa kita beri atau kita lakukan.

Wallahu a`lam.

Komentar

Kajian Populer

Rekam jejak sikap oknum dan PBNU selama sekitar 100 tahun terakhir terhadap Muslimiin yang bukan NU

Adi Hidayat : "Dubesnya NU di Muhammadiyah"

Makkah Royal Clock Tower adalah "Tanduk Setan" di kota Nejd...?