Nasehat diri : Segala Perbuatanmu Akan Kembali Pada Dirimu Sendiri


Segala Perbuatanmu Akan Kembali Pada Dirimu Sendiri

Berkaitan dengan perbuatanmu yang akan kembali kepada dirimu sendiri, ada sebuah kisah menarik. Di suatu sore, Sayyidina Ali. sedang bercengkerama dengan para sahabatnya. Kemudian, Sayyidina Ali berkata, “Aku tidak pernah berbuat baik kepada siapapun dan tidak ada seorang pun yang pernah berbuat buruk kepadaku.”

Mendengar perkataan ini, para sahabat terheran dan bertanya, “Bukankah engkau telah banyak berbuat baik kepada umat, dan tidak sedikit juga orang yang membenci dan berbuat buruk padamu, lalu apa maksud perkataan ini?”

Kemudian, Sayyidina Ali menjawab, “Tidakkah kalian membaca Al-Qur’an?” Lalu beliau membaca surat Al-Isra’ ayat 7 :

إِنْ أَحْسَنتُمْ أَحْسَنتُمْ لِأَنفُسِكُمْ ۖ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا ۚ 

Jika kalian berbuat baik maka kalian berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kalian berbuat buruk maka itu juga untuk diri kalian sendiri.” 

Kemudian para sahabat memahami maksud dari perkataan ini.

Melalui kisah ini, kita dapat mengetahui bahwa segala perbuatan kita akan kembali kepada diri kita sendiri. Betapapun perbuatan kita juga memberi pengaruh kepada orang lain, akan tetapi perbuatan kita adalah cerminan dari diri kita.

Jika kita sering berbuat baik, maka perbuatan baik itu selain bermanfaat bagi orang lain, ia juga untuk kita sendiri. Begitu pula sebaliknya. Jika perbuatan buruk yang kita lakukan, maka sesungguhnya itu akan kembali kepada diri kita sendiri. Sebagaimana jelas ditegaskan oleh ayat Al-Qur’an tersebut di atas.

Tiga Perbuatan Yang Kembali Kepada Pelakunya

Terdapat tiga ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang perbuatan-perbuatan yang akan kembali kepada pelakunya. Pertama, melanggar janji. Kedua, rencana jahat dan yang terakhir adalah perbuatan zalim.

Ketiga perbuatan ini adalah perbuatan jahat. Perbuatan jahat yang akan kembali kepada pelakunya. Boleh jadi, seolah, ketiga perbuatan ini akan merugikan orang lain. Akan tetapi, pada hakikatnya, akibat dari perbuatan-perbuatan ini pertama kali akan menimpa pelakunya.

Untuk menjelaskan hal ini, mari kita merujuk pada ayat-ayat Al-Qur’an sebagai berikut:

Melanggar Janji

Melanggar janji adalah satu dari tanda orang munafik. Perbuatan ini jelas merugikan diri sendiri dan orang lain. Perbuatan ini sekilas nampak hanya merugikan orang yang dilanggar janjinya.

Akan tetapi, Al-Qur’an menjelaskan satu kenyataan penting, bahwa orang yang melanggar janji sesungguhnya ia melanggar janjinya sendiri. Ayat yang menjelaskan hal ini terdapat dalam surat Al-Fath ayat 10.

إِنَّ ٱلَّذِينَ يُبَايِعُونَكَ إِنَّمَا يُبَايِعُونَ ٱللَّهَ يَدُ ٱللَّهِ فَوْقَ أَيْدِيهِمْ ۚ فَمَن نَّكَثَ فَإِنَّمَا يَنكُثُ عَلَىٰ نَفْسِهِۦ ۖ وَمَنْ أَوْفَىٰ بِمَا عَٰهَدَ عَلَيْهُ ٱللَّهَ فَسَيُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا

"Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka, maka barangsiapa yang melanggar janjinya niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri dan barangsiapa menepati janjinya kepada Allah maka Allah akan memberinya pahala yang besar"

Rencana Jahat

Perbuatan selanjutnya adalah rencana jahat. Rencana jahat biasanya dilakukan untuk merugikan orang lain demi mendapat keuntungan diri sendiri. Apapun motifnya, rencana jahat adalah perbuatan yang buruk.

Banyak rencana jahat dilakukan karena rasa iri dan dengki. Selain itu, rencana jahat dilakukan untuk kepentingan-kepentingan rendah dan sering “menghalalkan cara”.

Rencana jahat ini juga akan berakibat buruk pada orang lain. Akan tetapi, faktanya, rencana ini tidak lain hanya kembali pada diri seorang yang berencana buruk. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an, dalam surat Al-Fathir ayat 43.

ٱسْتِكْبَارًا فِى ٱلْأَرْضِ وَمَكْرَ ٱلسَّيِّئِ ۚ وَلَا يَحِيقُ ٱلْمَكْرُ ٱلسَّيِّئُ إِلَّا بِأَهْلِهِۦ ۚ فَهَلْ يَنظُرُونَ إِلَّا سُنَّتَ ٱلْأَوَّلِينَ ۚ فَلَن تَجِدَ لِسُنَّتِ ٱللَّهِ تَبْدِيلًا ۖ وَلَن تَجِدَ لِسُنَّتِ ٱللَّهِ تَحْوِيلًا

"Karena kesombongan (mereka) di muka bumi dan karena rencana (mereka) yang jahat. Rencana yang jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya sendiri. Tiadalah yang mereka nanti-nantikan melainkan (berlakunya) sunnah (Allah yang telah berlaku) kepada orang-orang yang terdahulu. Maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat penggantian bagi sunnah Allah, dan sekali-kali tidak (pula) akan menemui penyimpangan bagi sunnah Allah itu"

Perbuatan Zalim

Yang terakhir adalah perbuatan zalim. Kezaliman adalah perbuatan buruk yang sering menimpa kita. Perbuatan zalim adalah lawan dari kebijaksanaan. Saat kita tidak menempatkan atau memperlakukan sesuatu sebagaimana mestinya boleh jadi kita telah berbuat zalim.

Dalam beragam sisi, kezaliman bisa menimpa orang lain dan diri sendiri. Kezaliman yang pada tingkat tertinggi adalah Ketika yang berbuat zalim tidak menyadari bahwa ia sedang berbuat zalim.

Namun, tetap saja, kezaliman kepada siapapun dan dalam level apapun adalah perbuatan buruk. Dan kezaliman itu hanya kembali kepada pelakunya. Hal ini senada dengan surat Yunus ayat 23.

فَلَمَّآ أَنجَىٰهُمْ إِذَا هُمْ يَبْغُونَ فِى ٱلْأَرْضِ بِغَيْرِ ٱلْحَقِّ ۗ يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّمَا بَغْيُكُمْ عَلَىٰٓ أَنفُسِكُم ۖ مَّتَٰعَ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا ۖ ثُمَّ إِلَيْنَا مَرْجِعُكُمْ فَنُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

"Maka tatkala Allah menyelamatkan mereka, tiba-tiba mereka membuat kezaliman di muka bumi tanpa (alasan) yang benar. Hai manusia, sesungguhnya (bencana) kezalimanmu akan menimpa dirimu sendiri; (hasil kezalimanmu) itu hanyalah kenikmatan hidup duniawi, kemudian kepada Kami-lah kembalimu, lalu Kami kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan"

Alhasil, melalui kisah dan beragam ayat ini kita perlu merenungkan sejenak segala perbuatan kita. Tetap berhati-hati dan waspada atas segala apa yang kita pikirkan dan perbuatn. Oleh karena itu, mari terus berpikir dahulu sebelum berbuat. Karena segala yang kita perbuat hanya akan kembali kepada diri kita sendiri.

Wallahu’alam bishawab.

Sumber : https://tanwir.id

Komentar

Kajian Populer

Rekam jejak sikap oknum dan PBNU selama sekitar 100 tahun terakhir terhadap Muslimiin yang bukan NU

Adi Hidayat : "Dubesnya NU di Muhammadiyah"

Makkah Royal Clock Tower adalah "Tanduk Setan" di kota Nejd...?