Tidak ada gunanya sombong
NDAK BERGUNA, SOMBONG LAGI..?
Apa yang telah anda lakukan untuk orang lain, terlebih bagi sesama ummat Islam?
● adakah orang lapar yang anda beri makan?
● atau adakah orang sakit yang telah anda jenguk?
● adakah kebaikan yang telah anda ajarkan kepada orang lain?
● adakah kejelekan yang berhasil anda cegah?
● atau adakah duri yang telah anda singkirkan dari jalan?
● atau adakah saudaramu yang telah engkau sertakan dalam doa-doa baikmu?
Kalau anda berkilah, aaah saya mau bekerja dulu dan kelak kalau sudah jadi orang kaya, atau telah menjadi penguasa barulah saya akan membantu dan menyantuni?
Sobat, ketahuilah bahwa bila saat ini saja tangan anda tak kuasa menyingkirkan duri dari pinggir jalan, Lisan anda tidak mampu mengajak orang lain untuk meramaikan masjid, dan saudara anda yang sakitpun tak sempat engkau jenguk, maka mana mungkin besok setelah anda kaya raya atau menjadi penguasa anda kuasa melakukannya?
Berandai-andai dan terus hanyut dalam khayalan itu memang indah, namun lebih indah bila anda mampu merubah khayalan menjadi kenyataan. Membayangkan diri anda mampu bersedekah dengan uang seribu trilyun itu begitu indah, namun percayalah bahwa uang seribu yang benar benar anda berikan kepada orang miskin saat ini terbukti lebih manis rasanya?
Bermimpi mampu membangun negeri ini menjadi makmur, sejahtera, adil dan maju memang terdengar begitu indah, namun percayakah anda bahwa satu duri yang berhasil anda singkirkan saat ini terbukti lebih nyata rasanya?
Sadarilah bahwa nilai diri anda di hadapan Allah ialah tercermin dari seberapa banyak amal kebaikan yang telah berhasil anda wujudkan bukan dari seberapa besar mimpi yang berhasil anda bualkan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
خير الناس أنفعهم للناس
“Sebaik baik manusia adalah orang yang paling berguna bagi orang lain.” (HR. Ahmad dan lainnya)
Sobat! sampai kapan anda terbuai dalam mengagumi indahnya mimpi ? Akan lebih bijak bila saat ini anda benar-benar mewujudkan mimpi-mimpi indah anda menjadi kenyataan. Jangan sampai ajal menjemput anda sedangkan anda masih hanyut di alam mimpi dan belum berhasil mewujudkan sedikitpun dari mimpi besar anda di alam nyata.
Selamat berkarya demi ummat anda, semoga Allah menerimanya sebagai amal kebaikan di sisi-Nya. Amiin.
Oleh : Ustadz DR. Muhammad Arifin Badri, MA حفظه الله تعالى
Sumber :
● adakah orang lapar yang anda beri makan?
● atau adakah orang sakit yang telah anda jenguk?
● adakah kebaikan yang telah anda ajarkan kepada orang lain?
● adakah kejelekan yang berhasil anda cegah?
● atau adakah duri yang telah anda singkirkan dari jalan?
● atau adakah saudaramu yang telah engkau sertakan dalam doa-doa baikmu?
Kalau anda berkilah, aaah saya mau bekerja dulu dan kelak kalau sudah jadi orang kaya, atau telah menjadi penguasa barulah saya akan membantu dan menyantuni?
Sobat, ketahuilah bahwa bila saat ini saja tangan anda tak kuasa menyingkirkan duri dari pinggir jalan, Lisan anda tidak mampu mengajak orang lain untuk meramaikan masjid, dan saudara anda yang sakitpun tak sempat engkau jenguk, maka mana mungkin besok setelah anda kaya raya atau menjadi penguasa anda kuasa melakukannya?
Berandai-andai dan terus hanyut dalam khayalan itu memang indah, namun lebih indah bila anda mampu merubah khayalan menjadi kenyataan. Membayangkan diri anda mampu bersedekah dengan uang seribu trilyun itu begitu indah, namun percayalah bahwa uang seribu yang benar benar anda berikan kepada orang miskin saat ini terbukti lebih manis rasanya?
Bermimpi mampu membangun negeri ini menjadi makmur, sejahtera, adil dan maju memang terdengar begitu indah, namun percayakah anda bahwa satu duri yang berhasil anda singkirkan saat ini terbukti lebih nyata rasanya?
Sadarilah bahwa nilai diri anda di hadapan Allah ialah tercermin dari seberapa banyak amal kebaikan yang telah berhasil anda wujudkan bukan dari seberapa besar mimpi yang berhasil anda bualkan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
خير الناس أنفعهم للناس
“Sebaik baik manusia adalah orang yang paling berguna bagi orang lain.” (HR. Ahmad dan lainnya)
Sobat! sampai kapan anda terbuai dalam mengagumi indahnya mimpi ? Akan lebih bijak bila saat ini anda benar-benar mewujudkan mimpi-mimpi indah anda menjadi kenyataan. Jangan sampai ajal menjemput anda sedangkan anda masih hanyut di alam mimpi dan belum berhasil mewujudkan sedikitpun dari mimpi besar anda di alam nyata.
Selamat berkarya demi ummat anda, semoga Allah menerimanya sebagai amal kebaikan di sisi-Nya. Amiin.
Oleh : Ustadz DR. Muhammad Arifin Badri, MA حفظه الله تعالى
Sumber :
Komentar
Posting Komentar