Curhat dan Doa di Facebook Menurut Islam


Dalam Surat Al A'raaf ayat 55, Allah menjelaskan tentang berdoa. 

“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas”.
---
Menurut Islam, curhat dan doa itu hanya untuk dan kepada Allah. Jika dilakukan di Facebook, maka berpotensi jadi "syirik kecil", riya', ingin diperhatikan dan dipuji orang lain, jadinya "menduakan Allah".

"Alhamdulillah Ya Rabb!", "Ya Allah....!," "Ya Tuhanku...! " Demikian penggalan status Facebooker yang biasa muncul di status update. Mereka curhat dan berdoa kepada Allah Swt, tapi di Facebook, bukan di atas sajadah, di masjid, atau di kamar pribadinya di kala sunyi.

Bagaimana Fenomena Curhat dan Doa di Facebook dalam Perspektif Islam? Tidak ada larangan secara tegas, karena zaman Rasulullah Saw belum ada Facebook. Namun, sebagai agama universal, berlaku bagi seluruh umat manusia dan sepanjang masa, Islam sudah memprediksi Fenomena Curhat dan Doa di Facebook itu. Salah satunya hadits ini:

"Hendaklah di antara kalian mengadukan segala urusannya hanya kepada Allah saja, walaupun hanya tali sandal yang putus." (HR. Tirmidzi).

Ini panduan sekaligus peringatan Nabi Saw bagi kaum Muslim. Sendal yang putus adalah contoh masalah kecil. Facebooker biasanya demikian. Sandal putus saja jadi status.

Menurut Islam, doa itu hanya untuk dan kepada Allah. Mengadu dan curhat itu hanya kepada Allah. Jika dilakukan di Facebook, maka berpotensi jadi "syirik kecil", riya', ingin diperhatikan dan dipuji orang lain, jadinya "menduakan Allah", makanya disebut syirik, meskipun syirkul asghar.

Jika doa seorang Muslim di Facebook itu disertai niat ingin diperhatikan orang lain atau ingin menarik perhatian, maka jelas hal itu bertentangan dengan aturan doa dalam Islam.

Dalam Islam, doa harus ikhlas hanya kepada Allah SWT. Jika kita doa berdoa, tapi disertai rasa ingin diperhatikan, apalagi ingin dipuji orang lain, maka itu dilarang oleh Islam. Karena, ajaran Islam menegaskan doa harus ikhlas, semata-mata karena Allah saja, tidak disertai niat lain-lain (riya’).

Sumber video: 

Komentar

Kajian Populer

Adi Hidayat : "Dubesnya NU di Muhammadiyah"

Makkah Royal Clock Tower adalah "Tanduk Setan" di kota Nejd...?

Di Masa Kelam, Masjidil Haram mempunyai 4 Mihrab