Kisah Buya Hamka Pergi Haji Pesawat Dimasuki dan Dicari-cari Orang Arab

Kisah Buya Hamka Pergi Haji, Usai Mendarat Pintu Pesawat Tak Kunjung Dibuka yang Terjadi Kemudian di Luar Dugaan

----

Sosok Buya Hamka sudah tidak asing lagi bagi sebagian masyarakat Indonesia. Terutama kisah saat Buya Hamka pergi haji, namun pintu pesawat tidak kunjung dibuka.

Pesawat yang ditumpangi Buya Hamka sampai dimasuki tiga orang Arab yang mencari-cari sosoknya. Azizah Hamka, putri Buya Hamka yang saat itu turut serta dalam rombongan, pun menjelaskan alasannya.

Anak ke lima Buya Hamka ini mengungkapkan, kehadiran tiga orang Arab tersebut ternyata untuk menjemput ayahnya yang menjadi tamu Raja Arab.

Anak Buya Hamka Ikut Naik Haji

Buya Hamka mengajak Azizah menunaikan ibadah haji karena saat itu putrinya masih terpukul atas kepergian sang ibu. " Syok setelah umi meninggal," kata anak Buya Hamka.

Azizah mengaku dua kali masuk rumah sakit setelah sang ibu wafat. Kala itu, datanglah Jenderal Herman Sarens Soediro bilang datang ke rumahnya. Sang jenderal mengajak Buya Hamka naik haji.

Jenderal Herman bahkan sudah mengurus semua surat. Mereka tinggal terbang ke Tanah Suci. Namun, Buya Hamka menolak ajakan itu karena Azizah sakit.

Mendengar alasan itu, Jenderal Herman berkata kepada Buya Hamka untuk mengajak sekalian Azizah. "Oh kita bawa saja," kata Azizah menirukan Jenderal Herman.

Jadi Tamu Raja

Beberapa pejabat juga ikut dalam rombongan, di antaranya Menteri Dalam Negeri, Gubernur Sumatera Utara, Gubernur Sumatera Selatan. Ketika pesawat sudah mendarat di Jeddah, Arab Saudi, pintu tak kunjung dibuka.

"Lalu sudah mendarat pesawat di Jeddah, itu enggak dibuka-buka pintu pesawat. Jadi di sana orang kok enggak dibuka-buka, ada apa?" ungkap Azizah Hamka.

Ketika pintu sudah dibuka, datanglah tiga orang Arab yang mencari Buya Hamka. Ayah Azizah pun berdiri dan memperkenalkan diti.

"Lalu katanya, 'Silakan Tuan, Tuan jadi tamu Raja'," tambahnya.

"Tamu Raja sana. Dijemput di pesawat," kata cucu Buya Hamka.

Sangat Dihormati

Merespons jawaban dari Azizah, Denny Sumargo menyimpulkan bahwa sosok Buya Hamka dahulu sangat dihormati.

"Itu berarti sangat dihormati. Berarti dikenal gitu," kata Denny.

Buya Hamka menghadiri undangan tersebut dengan mengajak rombongannya, dia tak mau datang sendirian.

"Iya. Jadi ayah berdiri, ayah tunjuk tuh pejabat yang tiga 'Ini rombongan saya'. Enggak mau dia sendiri. Ya turunlah kita, disiapkan mobil. Jadi yang disiapkan itu cuma mobil dengan sopir dan penginapan," papar Azizah Hamka.

Baca juga : Abdul Karim Amrullah Tokoh Pembaruan Islam di Minangkabau

Sumber: Merdeka.com

Baca juga artikel terkait : "HAMKA Wahabi?"

Baca Artikel Terkait lainnya : 

Komentar

Kajian Populer

Rekam jejak sikap oknum dan PBNU selama sekitar 100 tahun terakhir terhadap Muslimiin yang bukan NU

Adi Hidayat : "Dubesnya NU di Muhammadiyah"

Makkah Royal Clock Tower adalah "Tanduk Setan" di kota Nejd...?