Konferensi Dhirar di Chechnya : Menyingkap Tabir Kebathilan Sekte Syi'ah Rafidhah
Berikut cuplikan videonya :
Yang katanya Arab Saudi tidak diundang, karena menurut mereka AhlusSunnah itu adalah ber-mazhab Asyairah dan Maturidiyyah, sedangkan Arab Saudi mengingkari pemahaman ini.
Muktamar Checnya Yang mengeluarkan Saudi dan Mujahidin Suriah dari AhluSunnah?
Setelah ditelusuri lebih jauh ternyata Yang hadir adalah Ulama Sufi yang pro syi'ah, Dan Chechnya merupakan negara Sufi boneka Russia dan pendukung Assad!
Waspada fitnah akhir jaman!
Konferensi Dhirar di Chechnya :
Menyingkap Tabir Kebathilan Sekte Syi'ah Rafidhah
Konferensi Dhirar ”Chechnya” Manifestasi Kedengkian Dan Kepanikan Terhadap “Ahlus Hadits (Atsariyah) Dan Kemenangan Mujahidin Suriah, Atas Pesanan Komunis Putin (Rusia). Takut dan tidak mengundang Ulama Bermanhaj Salafiyyah yang akan mengancam eksistensi peserta.
Konferensi Dhirar ”Chechnya” Manifestasi kelompok pendukung “Syiah” Bashar Assad (juga Houtsi Yaman) yang difasilitasi komunis Putin. Para peserta bagian dari sekte-sekte perusak Islam yang menyelisihi pemahaman shalafus shalih (manhaj tiga generasi terbaik) dan ancaman terhadap “privilege“ yang mereka nikmati selama ini.
Syaikh Al-Qordhowi sebagai ketua Persatuan Ulama Islam Internasional menolak dan mengecam bayaan khitaami Konferensi Chechnya. Hingga beliau pun cenderung setuju bahwa Konferensi Chechnya adalah Konferensi Dhiroor (diasosiasikan pada masjid dhiroor di zaman Nabi saw) yang bertujuan memecah belah kaum muslimin dan menjerumuskan mereka pada pertikaian.
Mendapat Kritikan Keras dari Syaikh ‘Alwi bin Abdul Qadir as-Saqqaf (Pembina Umum Mauqi’ ad-Durar as-Saniyah) dan pengasuh situs Ilmu Hadits, “Dorar.net”
Syaikh Al-Azhar Prof. Dr. Ahmad Ath-Thoyyib pun sepulang dari Konferensi Chechnya membuat pernyataan tak setujui dengan bayaan khitami Konferensi Chechnya. Beliau melalui laman Al-Azhar menegaskan bahwa ahlussunnah terdiri dari ahlul hadits (Atsariyah) dengan pimpinannya Imam Ahmad bi Hambal , Asya'irah dengan pimpinannya Abul Hasan al-Asy'ari, dan Maturidiyah dengan pimpinannya Abu Mansur al-Maturidi sebagaimana disebutkan
"Pusat Media Al-Azhar: Imam Besar menyatakan bahwa Sunni adalah Asy’aris, Maturidi, dan Ahli Hadits". (Baca selengkapnya, klik didini)
Konferensi Dhirar ”Chechnya” Manifestasi Kedengkian Dan Kepanikan Terhadap “Ahlus Hadits (Atsariyah) Dan Kemenangan Mujahidin Suriah, Atas Pesanan Komunis Putin (Rusia). Takut dan tidak mengundang Ulama Bermanhaj Salafiyyah yang akan mengancam eksistensi peserta.
Konferensi Dhirar ”Chechnya” Manifestasi kelompok pendukung “Syiah” Bashar Assad (juga Houtsi Yaman) yang difasilitasi komunis Putin. Para peserta bagian dari sekte-sekte perusak Islam yang menyelisihi pemahaman shalafus shalih (manhaj tiga generasi terbaik) dan ancaman terhadap “privilege“ yang mereka nikmati selama ini.
Syaikh Al-Qordhowi sebagai ketua Persatuan Ulama Islam Internasional menolak dan mengecam bayaan khitaami Konferensi Chechnya. Hingga beliau pun cenderung setuju bahwa Konferensi Chechnya adalah Konferensi Dhiroor (diasosiasikan pada masjid dhiroor di zaman Nabi saw) yang bertujuan memecah belah kaum muslimin dan menjerumuskan mereka pada pertikaian.
Mendapat Kritikan Keras dari Syaikh ‘Alwi bin Abdul Qadir as-Saqqaf (Pembina Umum Mauqi’ ad-Durar as-Saniyah) dan pengasuh situs Ilmu Hadits, “Dorar.net”
Syaikh Al-Azhar Prof. Dr. Ahmad Ath-Thoyyib pun sepulang dari Konferensi Chechnya membuat pernyataan tak setujui dengan bayaan khitami Konferensi Chechnya. Beliau melalui laman Al-Azhar menegaskan bahwa ahlussunnah terdiri dari ahlul hadits (Atsariyah) dengan pimpinannya Imam Ahmad bi Hambal , Asya'irah dengan pimpinannya Abul Hasan al-Asy'ari, dan Maturidiyah dengan pimpinannya Abu Mansur al-Maturidi sebagaimana disebutkan
"Pusat Media Al-Azhar: Imam Besar menyatakan bahwa Sunni adalah Asy’aris, Maturidi, dan Ahli Hadits". (Baca selengkapnya, klik didini)
Syaikh Kurayyim Rajih: Muktamar Chechnya, Kalian Budak Putin dan Syiah!
Muktamar Ahlussunah Wal Jamaah bertajuk “Siapakah Ahlussunnah Wal Jamaah? Penjelasan Manhaj Ahlussunnah Wal Jamaah; Akidah, Fikih dan Akhlak serta Dampak Penyimpangan darinya di Tataran Realitas” yang diselenggarakan hari Kamis (25/06/2016) di Chechnya, mendapat penolakan dan kecaman dari para ulama.
Ketua Persatuan Ulama Islam Internasional, Syeikh Yusuf Qaradhawi merasa aneh dengan hasil muktamar ahlus sunnah di Chechnya. Hal itu dikarenakan hasil dari muktamar tersebut telah 'mengeluarkan' ahlul hadis dan salafiyyin dari golongan ahlussunah wal jama'ah.
Syaikh Kurayyim Rajih, Syaikhul Qurraa' Syam (Suriah) dengan tegas menyebut peserta Muktamar Chechnya adalah budak Putin dan Syiah!
Sumber video : https://youtu.be/
Bantahan keraspun datang dari Syaikh Kurayyim Ar-Rajhi, beliau adalah seorang Ulama al-Quran Syria yang mendapat sanad ilmu al-Quran dan ilmu qiraat yang diakui oleh Para Ulama, dalam video yang dirilis melalui Islamic Union Association, Syaikh Kurayyim Ar-Rajhi menyampaikan bantahannya terhadap Muktamar Internasional di Chechnya yang dinilai telah menyudutkan perjuangan para Mujahidin di Suriah. (forum.viva.co.id)
Berikut Transkrip lengkap "Bantahan Keras atas Muktamar Chechnya dan terhadap Pesertanya" oleh Syaikh Kurayyim Rajih, Syaikhul Qurraa' Syam (Baca beritanya, klik disini)
Syaikh Kurayyim Rajih :
- Kalian anggap diri kalian bagian dari Ahlus Sunnah padahal kalian budak Putin dan Syiah!
- Sorban kalian menjadi simbol Islam palsu dan sesat sekaligus menjadi representasi Putin, Russia, Terorisme dan Syiah Alawiyyah.
- Kalian menganggap diri sebagai 'Ulama dan saya tidak melihat satupun seorang 'Alim diantara kalian! Demi Allah.
- Kalian menyerang Khulafa' (khalifah) yang empat, para pemimpin Islam, Ibnu Taimiyyah dan Ibnul Qayyim demi belas kasih Basyar dan Putin!
- Ahlus Sunnah berlepas diri dari Muktamar Chechnya dan siapapun yang terlibat karena tidak layak menjadi representasi Islam. Justru mereka menjadi representasi Putin dan Syaithon!
- Russia sangat memusuhi Khilafah dan Islam. Putin orang yang berpegang teguh pada identitas salibnya sementara kalian berlepas diri dari agama kalian!
- Kalian dukung Putin yang membunuhi rakyat Suriah, dimanakah Islam kalian?
- Saya harus berkata apa lagi tentang kalian? Dalam kaidah fiqih disebutkan siapapun yang mendukung kekafiran adalah kafir!
- Malaysia umumkan Syiah keluar dari Islam. Apakah mereka lebih bernyali dari kalian? Semoga Allah jaga Malaysia dan 'Ulamanya.
- Kalian telah menipu manusia dengan dua hal: Sorban dan Perbuatan kalian!
- Jika kalian inginkan ketenaran ketahuilah Iblis jauh lebih tenar dari kalian!
Baca Hasil dari Muktamarnya :
INILAH FAKTA MUKTAMAR INTERNASIONAL DI CHECHNYA
Penulis: Fadhilatusy Syaikh ‘Alwi bin ‘Abdil Qadir As-Saqqaf –hafizhahullahu- (Pembina Umum Yayasan Ad-Durar As-Saniyyah). (Baca teks asli, klik disini)
Senin, 26 Dzulqo’dah 1437 H
Segala puji bagi Allah, Maha Penolong hamba-hamba Nya yang beriman, bertauhid dan berdakwah kepada Allah Ta’ala diatas ilmu dan bimbingan dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam serta para sahabat terbaiknya, termasuk orang-orang yang meneladani mereka dengan baik hingga hari kiamat. Amma ba’du:
Di kota Grozny ibukota Chechnya telah berlangsung suatu muktamar dengan mengusung tema Siapakah Ahlus Sunnah wal Jama’ah – Pernyataan Yang Mendeskripsikan Metodologi Ahlus Sunnah wal Jama’ah Dalam Aspek Aqidah, Fiqh, Tingkah Laku Dan Pengaruh Penyimpangan Berdasarkan Fakta. Muktamar berakhir pada hari Sabtu, 24 Dzulqo’dah 1437 H bertepatan dengan tanggal 27 Agustus 2016 dengan mencetuskan suatu pernyataan yang memalukan yang disertai dengan beberapa pesan.
Sikap terhadap muktamar naas ini kutulis dalam rangka menerangkan kebenaran kepada manusia dan menelanjangi realita muktamar ini.
Pertama: Muktamar ini diselenggarakan di kota Grozny ibukota Chechnya yang menginduk kepada Federasi Rusia disaat ulama ahlus sunnah wal jama’ah dan para dai penyeru tauhid dihina oleh peserta muktamar, disaat rudal-rudal milik Rusia membombardir saudara-saudara kita di bumi Syam. Namun, tak ada pernyataan yang muncul tentang kebiadaban Rusia dalam muktamar tersebut.
Kedua: Penyelenggara muktamar adalah Presiden Chechnya Ramzan Kadirov yang dikenal memiliki loyalitas tinggi kepada Presiden Rusia Putin, bahkan ia merangkai baris tulisan dalam akun facebook miliknya yang berbunyi “Sejatinya ia merupakan salah satu prajurit Putin, ia dan pasukannya siap mengorbankan hidup mereka demi Putin”. Apakah peserta muktamar menyadari sifat asli orang ini?
Seandainya bukan karena rasa malu dan takut kepada Allah, pasti akan kusertakan salah satu link video yang menampilkan dirinya saat asyik menari bersama para wanita yang berpenampilan menor dalam perayaan ulang tahun Putin.
Ketiga: Ramzan Kadirov adalah seorang sufi yang mengimani khurafat (mitos), ia menyangka dirinya menyimpan sehelai rambut milik Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sampai-sampai ia menggelar perayaan di bandara Grozny untuk menyambut kedatangan sehelai rambut itu dari Uzbekistan. Ia juga menyangka dirinya menyimpan potongan kain sarung peninggalan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang panjangnya mencapai 50 cm.
Berikut ini beberapa potongan video di Youtube yang menerangkan rekam jejak Presiden Chechnya dan penasehatnya:
1. Video pertama menampilkan wawancara televisi melalui jaringan Sky News Arabic: Ia melontarkan tuduhan tentang penghianatan Wahhabiyyah (baca: Ahlus Sunnah) terhadap ajaran Islam. Ia juga menuturkan bahwa pejuang Syria bukanlah pejuang sebenarnya, namun mereka adalah orang-orang yang mencoreng citra Islam.
http://bit.ly/2c2AYLJ
2. Video kedua menampilkan khurafat yang diimani oleh orang ini. Ia menyangka dirinya menyimpan cangkir peninggalan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam seraya memamerkannya dihadapan publik kemudian menciuminya. Ia juga menyangka dirinya memiliki sehelai rambut milik Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu menciuminya sambil menangis. Kemudian ia menari bak tarian orang yang hilang akalnya bersama sekelompok orang-orang sufi. Ia juga pernah menyambut kedatangan Mufti Rezim Basyar Al-Asad yang bernama Hasoun seraya menuturkan: “Semoga Allah melaknat kaum Wahhabi, ayah dan ibu mereka”. Ia bahkan mengklaim dengan penuh kedustaan bahwa kaum Wahhabi-lah yang membunuh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, seraya bersumpah akan membunuh mereka (kaum Wahhabi).
Sumber video: https://www.youtube.com
3. Video ketiga menampilkan rekam jejak Sang Penasehat yang juga merangkap jabatan sebagai Kepala Bagian Urusan Keagamaan di Chechnya. Dalam salah satu pidatonya ia menyerukan bolehnya ber-istighatsah kepada selain Allah, (yaitu) ber-istighatsah kepada orang-orang yang sudah mati dan yang masih hidup, bahkan ia menyerang siapapun yang menyatakan bahwa ini adalah perbuatan syirik.
Apakah pantas bagi para peserta muktamar yang notabene dianggap sebagai ulama untuk berterimakasih kepada seorang penipu yang memerangi tauhid beserta ahlinya, lantas mengakhiri pernyataan mereka dengan ucapan terimakasih seraya menuturkan: “Para peserta menyampaikan rasa terimakasih kepada Yang Mulia Presiden Ramzan Kadirov atas jerih payahnya yang penuh berkah dalam berkhidmat kepada Al-Quran Al-Karim dan As-Sunnah Al-Muthahharah”. Semoga Allah membalas mereka dengan hukuman yang pantas.
Keempat: Saat ini umat Islam hidup dalam keadaan genting. Musuh-musuh Islam mulai menampakkan permusuhan di tiap lini, bahkan sekte sesat Syiah Rafidhah dan pasukan Nasrani yang membenci Islam pun bersekongkol bersama mereka dengan tujuan menghabisi Ahlus Sunnah dengan sebuah busur. Dunia Islam pun dihebohkan dengan adanya segelintir orang yang mengklaim diri mereka sebagai ulama, yang sebenarnya tidaklah mewakili kecuali hanya diri mereka sendiri, lalu bersatu dibawah naungan penjahat ini (yaitu Ramzan Kadirov). Mereka tidak berupaya menasehatinya, tidak pula memperingatinya dari hukuman Allah untuknya,sebagai akibat dukungannya terhadap majikannya Putin yang telah menghabisi saudara-saudara kita di Syria (diantara mereka ada kelompok sunni, sufi, asy’ari dan maturidi), bahkan tidak pula menyerukan persatuan kaum muslimin, baik salafinya, sufinya dan asy’arinya untuk melawan Rusia, Nushairiyyah-nya Asad, Shafawiyyah-nya Iran dan kelompok teroris Hizbullat, tidak…, justru merekalah yang menanamkan perselisihan diantara kaum muslimin, bahkan dalam kondisi sulit yang sedang dilalui oleh umat ini.
Kelima: Lahirnya pernyataan muktamar yang berbunyi: “Ahlus sunnah wal jama’ah mereka adalah Asy’ariyyah dan Maturidiyyah dalam masalah aqidah, madzhab yang empat dalam masalah fiqh dan tasawwuf murni dalam masalah ilmu, akhlaq dan tazkiyah”. Dengan demikian, mereka telah menyelisihi sunnahdan memecah-belah jama’ah sekaligus mengeluarkan para Imam yang hidup sebelum lahirnya Asy’ari dan Maturidi dari lingkup ahlus sunnah wal jama’ah, seperti Malik, Asy-Syafi’i, Ahmad, Al-Bukhari, Muslim dan lainnya. Mengaitkan para imam dan siapapun yang meniti manhaj mereka dengan aqidah asy’ari, maturidi ataupun sufi, maka ini sesuatu yang sangat mustahil.
Keenam: Muktamar ini bertujuan untuk menyudutkan kelompok ekstrimis (umumnya sebutan ini disematkan kepada mereka yang bermanhaj salafi) dengan ungkapan-ungkapan yang tidak pantas, (misalnya): manhaj mereka menyimpang, bahaya, radikal bahkan mereka (kelompok yang dituduh ekstrimis) telah mencomot identitas ahlus sunnah wal jama’ah kemudian mengklaim sepihak (identitas itu) untuk diri mereka sendiri. Muktamar ini seolah merupakan titik awal pemulihan identitas ini. Oleh karena itu kita katakan pada mereka: “Penggugat wajib mendatangkan bukti. Buktikan bahwa manhaj sahabat –radhiyallahu ‘anhum- dan siapapun yang meneladani mereka adalah asy’ari atau sufi sehingga gugatan kalian menjadi jelas!”
“Muktamar ini merupakan titik awal yang penting dan urgen, bertujuan untuk meluruskan penyelewengan yang tajam dan serius terhadap konsep ahlus sunnah wal jama’ah pasca klaim sepihak yang diupayakan kelompok ekstrimis terhadap identitas yang mulia ini sembari menyingkirkan ahlinya.”
Ketujuh: Pesan utama dalam muktamar ini adalah: “Pendirian saluran televisi pada tingkat Federasi Rusia guna menampilkan potret Islam yang benar kepada publik sekaligus memberangus radikalisme dan terorisme”. Ini adalah pesan politis yang sempurna! Pembesar sufi dunia dari tiap negeri Islam berkumpul untuk mengamanatkan pendirian saluran televisi yang disiarkan pada tingkat Federasi Rusia guna menampilkan potret Islam yang benar kepada seluruh warga Rusia dan Chechnya!! Adakah pelecehan yang lebih besar bagi peserta muktamar?!
Kedelapan: Diantara petunjuk bahwa muktamar ini diadakan secara selektif dan eksklusif adalah adanya pesan ketiga dalam muktamar yang berbunyi: “Peningkatan kerjasama antar institusi keilmuan bergengsi seperti Universitas Al-Azhar Asy-Syarif, Universitas Al-Karaouine, Universitas Zitouna, Universitas Hadhramout, Pusat Kajian Ilmu Pengetahuan dan Eksplorasi dengan Institusi Keagamaan dan Saintifik Lokal Federasi Rusia”, sembari mengesampingkan Pusat Kajian Ilmu lainnya di penjuru negeri Islam.
Kesembilan: Diantara lelucon yang membuatku menangis adalah adanya pesan kedelapan muktamar yang merekomendasikan “undang-undang hukum pidana kepada pemerintah atas aksi tebar kebencian, provokasi, persengketaan internal dan pelanggaran terhadap tempat-tempat suci”. Apakah sesuatu yang bisa menebar kebencian dan provokasi lebih banyak dari predikat radikal, sesat dan ungkapan provokatif lainnya yang anda tudingkan kepada ahlus sunnah?!
Kesepuluh: Dengan sengaja, Muktamar Chechnya telah mengabaikan ulama sunni salafi di seluruh dunia. Andaikata muktamar ini bertujuan untuk menghimpun persatuan, niscaya para ulama akan bersatu padu dengan berbagai corak pemikiran mereka, lalu mereka akan mencetuskan konsep persatuan dan mengindahkan perkara yang masih diperselisihkan. Khususnya saat-saat seperti ini, dimana Syiah Rafidhah, Yahudi dan Nasrani mulai menampakkan permusuhan kepada mereka. Namun, kesibukan mereka lebih besar terfokus untuk menyingkirkan salafiyyun dari bingkai ahlus sunnah wal jama’ah daripada mempersatukan barisan kaum muslimin guna melawan musuh mereka.
Kesebelas: Bila diperhatikan, para peserta yang berpartisipasi dalam muktamar ini terdiri dari tiga golongan:
- Pertama: Golongan yang aqidah dan corak pemikiran mereka sama dengan penyelenggara muktamar, serta memendam rasa benci terhadap salafiyyun dan dakwah tauhid. Tidak ada yang bisa kita perbuat untuk golongan pertama ini, melainkan hanya berdoa agar mereka diberi hidayah oleh Allah.
- Kedua: Golongan yang berprasangka baik kepada penyelenggara, namun akhirnya mereka kecewa.
- Ketiga: Golongan yang ikut berpartisipasi, namun mereka tidak tahu menahu mengapa mereka hadir dan untuk siapa mereka hadir. Bisa jadi mereka terkejut dengan ucapan kasar yang muncul dalam pernyataan di penghujung muktamar.
Adapun Ahlus Sunnah wal Jama’ah, mereka adalah orang-orang yang meneladani Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan sahabat beliau. Muktamar dan konspirasi semacam ini tidak akan merugikan dan membahayakan mereka. Justru ia merupakan pertanda kuat dan pesatnya penyebaran manhaj ini, yang dapat memicu rasa gelisah bagi suatu kaum, sehingga mereka pun berhimpun dari setiap tempat untuk mencetuskan hasil yang memalukan ini.
Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas urusannya, namun kebanyakan manusia tiada mengetahui. (Penerjemah: Haris Hermawan Selesai diterjemahkan pada hari Kamis, 29 Dzuqo’dah 1437 H di kota Madinah)
Dilansir dari laman Muslimedianews, inilah Hasil Rekomendasi Konferensi Internasional di Chechnya (25-27 Agustus 2016)
بسم الله الرحمن الرحيم
أهل السنة والجماعة هم الأشاعرة والماتريدية في الاعتقاد وأهل المذاهب الأربعة في الفقه، وأهل التصوف الصافي علمًا وأخلاقًا وتزكيةً. – للقرآن الكريم حرم يحيطه من العلوم الخادمة له، المساعدة على استنباط معانيه، وإدراك مقاصده وتحويل آياته إلى حياة وحضارة وآدابا وفنون وأخلاق ورحمة وراحة وإيمان وعمران وإشاعة السلم والأمان في العالم حتى ترى الشعوب والثقافات والحضارات المختلفة عيانا أن هذا الدين رحمة للعلمين وسعادة في الدنيا والآخرة.
هذا المؤتمر نقطة تحول هامة وضرورية لتصويب الانحراف الحاد والخطير الذي طال مفهوم “أهل السنة والجماعة” إثر محاولات اختطاف المتطرفين لهذا اللقب الشريف وقصره على أنفسهم وإخراج أهله منه.
Ahlussunnah wal Jama’ah adalah al-Asya’irah dan al-Maturidiyah dalam akidah, empat madzhab Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hanbali dalam fikih, serta ahli tasawuf yang murni –ilmu dan akhlak— para ulama yang meniti jalannya.
Al-Quran al-Karim adalah bangunan yang dikelilingi oleh berbagai ilmu yang membantu untuk menggali makna-maknanya dan mengetahui tujuan-tujuannya yang mengantarkan manusia kepada ma’rifat kepada Allah Swt., mengeluarkan ilmu-ilmu yang terkandung di dalamnya, mengejawantahkan kandungan ayat-ayatnya ke dalam kehidupan, peradaban, sastra, seni, akhlak, kasih sayang, kedamaian, keimanan dan pembangunan. Serta menyebarkan perdamainan dan keamanan di seluruh dunia sehingga bangsa-bangsa lain dapat melihat dengan jelas bahwa agama ini adalah rahmat bagi seluruh alam, serta jaminan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Muktamar ini merupakan titik balik yang berkah untuk meluruskan penyimpangan akut yang berbahaya yang mendominasi pengertian “Ahlussunnah wal Jama’ah” setelah berbagai upaya pencatutan kalangan ektremis akan istilah ini dan membatasinya hanya pada diri mereka serta mengafirkan umat Islam lainnya.
توصيات:
https://www.moslemtoday.com/inilah-fakta-muktamar-internasional-di-chechnya-yang-sudutkan-pejuang-suriah/
Seperti diketahui, Ahmad Al Tayeb ini, saat rezim Militer Mesir menghabisi ribuan Muslim secara kejam, Syekh Al-Azhar ini diam saja, malah ikut mendukung rezim militer As-Sisi untuk melakukan kudeta. Dia juga tak mengeluarkan pernyataan saat umat Islam dibombardir Koalisi AS yang melakukan invasi di negeri Suriah dan Irak. Sayangnya lagi, Syeikh yang satu ini tidak mengeluarkan satu pun ayat Al-Qur’an untuk menyinggung serangan militer.
Dr Yahya Ismail, Sekjen Front Ulama Al-Azhar, mengatakan bahwa partisipasi Syaikhul Azhar dalam kudeta militer menentang Mursi merupakan kudeta terhadap syari’at.
Ismail menambahkan, sikap dari dari pemebenaran tindakan Grand Al-Azhar terhadap kudeta militer adalah bentuk pengkhianatan terhadap pemimpin dan tidak mewakili siapa pun sellain dirinya sendiri dan bukan Al-Azhar.
Konferensi Chechnya adalah konferensi politik. Peserta umumnya adalah ulama penguasa dan polisi ('ulamaa`us sulthoon wasy syurthoh). Mereka terlibat penindasan dan pelegalan kezholiman di negerinya.
Secara turats mengeluarkan ahlul hadiits wal atsar adalah tindakan yang jauh dari tepat. Bahkan tambah memecah belah umat dan makin meningkatkan polarisasi antar kutub-kutub yang ada.
Silahkan simak ulasan sasapost tentang Konferensi Chechnya tersebut. Menarik sekali disimak keterlibatan penjajah Rusia dan syiah Iran. Juga keterlibatan mufti-mufti berlumuran darah kaum muslimin seperti Ali Jumah dan Hasun.
مؤتمر الشيشان.. إخراج «السلفية والوهابية» من نطاق أهل السنة! - ساسة بوست
بينما كانت «داريا» السورية المحاصرة منذ عام 2012، تفرغ من سكانها المسلمين السُّنة…
SASAPOST.COM|OLEH : ميرفت عوف
Muktamar ahlussunnah di chechnya merugikan ahlussunnah
3 September 2016
Agus Hasan Bashori
Pada hari kamis 24-26 Dzul Qa’dah 1437 H/26-28 Agustus 2016 M di Grozny ibu kota Checnya negara bagian Rusia digelar muktamar bertajuk “Siapakah Ahlussunnah Wal Jamaah? Disana dibahas Penjelasan Manhaj Ahlussunnah Wal Jamaah; Akidah, Fikih dan Akhlak serta Dampak Penyimpangan darinya di Tataran Realitas. Muktamar dihadiri Grand Shaikh Al-Azhar, dan para undangan pilihan dari kalangan tertentu sekitar dua ratusan ulama dari beberapa negara dan sengaja tidak mengundang para Ulama Ahlussunnah dari kalangan Salafiyyah yang tersebar di seluruh dunia khususnya di Saudi Arabia.
Muktamar ini diadakan di negara bagian Rusia, dimana Rusia bersama Iran sedang menghancurkan negeri-negri Islam, membantai ahlussunnah baik mujahidin maupun sipil di Suria. Sementara Ahlussunah di Irak sedang dihancurkan oleh Amerika bersama Iran dan syiah Irak. Dan Ahlussunnah di Yaman sedang dijajah oleh Iran.
Muktamar ini diadakan diwaktu Iran menjalankan penjajahannya di negeri-negri Ahlussunah di seluruh dunia, khususnya di kawasan timur tengah, tidak ketinggalan di Indonesia. Muktamar ini diadakan disaat Iran menggantung secara massal para aktifis Ahlussunnah, dan melancarkan permusuhan terhadap seluruh Ahlussunnah atas nama wahabisme dan radikalisme.
Muktamar ini diadakan diwaktu Saudi Arabiya negeri Ahlussunnah pengikut madzhab Imam Ahmad itu menghadapi makar Syiah, liberalisme dan komunisme, di waktu Saudi menghadapi ekspansi dan terorisme syiah di Yaman, Suria dan Irak.
Muktamar ini diadakan saat Palestina dijajah Yahudi Israel. Saat Rohingya dibantai Budha Myanmar, saat Libiya dipecah belah oleh Barat dan Eropa.
Muktamar ini diadakan saat Turki yang sedang bangkit dengan Islam dijadikan target terorisme dan kekuatan-keuatan yang tidak suka Islam.
Muktamar ini diadakan saat “dunia” memerangi terorisme dan berusaha menyematkan tuduhan terorisme pada pejuang Palestina, Suria, Yaman dan Saudi Arabiya.
Muktamar ini diadakan saat Amerika, Yahudi, Eropa dan Rusia memerangi Islam, memecah belah Islam, tidak ingin kebangkitan Islam. Kemudian akhirnya Muktamar menyimpulkan bahwa ajaran Islam yang sunnah, yang moderat yang adil, yang baik hanyalah mereka yang ikut dalam muktamar, yaitu yang diwakili sebagaian kaum Sufi Thariqat, Asy’ariyah dan Maturidiyyah (mereka mewakili diri mereka). Sementara Salafiyyah, Ahli Hadits yang justru konsisten dengan Sunnah Nabi i, para Sahabatnya dan Tabi’in dikeluarkan dari istilah Ahli sunnah, tidak dianggap pengikut Sunnah, yang bisa disimpulkan bahwa salafiyyah dan Ahli hadits bukan Ahlussunnah, bukan Islam yang baik, dan bukan moderat, alias radikal atau sumber radikalisme atau terorisme.
Sementara Muktamar tidak membahas sama sekali tentang ancaman umat Islam yang nyata seperti penjajahan atas Palestina, Irak, Suria dan ekspansi Syiah Rafidhah yang mengerikan.
Ini sungguh ironis, muktamar Ahlussunnah bukan menyatukan Ahlussunnah malah memecah belah Ahlussunnah. Muktamar Ahlussunnah bukan menguntungkan Ahlussunnah malah merugikan Ahlussunnah, dan menguntungkan Barat, Rusia, Iran dan Israel karena sesuai dengan agenda mereka.
Sungguh ini memperihatinkan dengan sangat dalam, mengingatkan kita kepada sabda Nabi i tentang fitnah akhir zaman. Nabi bersabda:
سَيَأْتِي عَلَى النَّاسِ سَنَوَاتٌ خَدَّاعَاتُ (سِنُونَ خَدَّاعَةٌ)، يُصَدَّقُ فِيهَا الْكَاذِبُ، وَيُكَذَّبُ فِيهَا الصَّادِقُ، وَيُؤْتَمَنُ فِيهَا الْخَائِنُ، وَيُخَوَّنُ فِيهَا الْأَمِينُ
Akan datang atas manusia tahun-tahun yang menipu, di dalamnya orang dusta dibenarkan dan orang benar didustakan, orang yang berkhianat diamanahi orang amanah dikhianati…” (HR Ibn Majah, Ahmad dari Abu Hurairah 2/338. Dari abu Hurairah, dihasankan oleh Syaikh al-Albani)
Imam Ahmad juga meriwayatkan dari hadis Anas dengan redaksi:
إِنَّ أَمَامَ الدَّجَّالِ سِنِينَ خَدَّاعَةً
Sedangkan Bazzar meriwayatkan dari Auf bin Malik dengan redaksi:
إِنَّ بَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ سِنِينَ خَدَّاعَةً
Oleh karena itulah tidak heran jika para ulama, akademisi dan da’I dunia Islam rame-rame memberikan penilaian miring terhadap muktamar ini. Juga banyak lembaga-lemabaga Ahlussunnah dari belahan dunia menyatakan keprihatinannya dan menyayangkannya.
http://www.gensyiah.com/muktamar-ahlussunnah-di-chechnya-merugikan-ahlussunnah.html
Inilah Fakta Muktamar Internasional di Chechnya yang Sudutkan
Pejuang Suriah
By Tabayyun News - September 3, 2016
Muktamar (Konferensi) bertajuk “Siapakah Ahlussunnah wal Jama’ah? Penjelasan Manhaj Ahlussunnah wal Jama’ah; Akidah, Fikih dan Akhlak serta Dampak Penyimpangan darinya di Tataran Realitas” yang diselenggarakan hari Kamis (25-27/08/2016) yang diselenggarakan di Chechnya mendapat Kritikan Keras dari Syaikh ‘Alwi bin Abdul Qadir as-Saqqaf (Pembina Umum Mauqi’ ad-Durar as-Saniyah) dan pengasuh situs Ilmu Hadits, “Dorar.net”
Situs dorar.net atau situs Ad Durarus Saniyyah, adalah situs islam yang memuat banyak info dan artikel bermanfaat yang sejalan dengan manhaj ahlussunnah wal jama’ah, insya Allah. Salah satu fitur bermanfaat yang disajikan oleh web ini adalah adanya aplikasi web untuk mengecek keshahihan hadits menurut pendapat para ulama hadits di kitab-kitab mereka.
http://www.tabayyunnews.com/2016/09/inilah-fakta-muktamar-internasional-di-chechnya-yang-sudutkan-pejuang-suriah/
Yusuf Qaradhawi Mengecam Hasil Muktamar Ahlus Sunnah di Chechnya
Syeikh Yusuf Qaradhawi merasa aneh dengan hasil muktamar ahlus sunnah di Chechnya. Hal itu dikarenakan hasil dari muktamar tersebut telah 'mengeluarkan' ahlul hadis dan salafiyyin dari golongan ahlussunah wal jama'ah.
Bahkan dalam komentar selanjutnya, Syaikh Al-Qordhowi sebagai ketua Persatuan Ulama Islam Internasional menolak dan mengecam bayaan khitaami Konferensi Chechnya. Hingga beliau pun cenderung setuju bahwa Konferensi Chechnya adalah Konferensi Dhiroor (diasosiasikan pada masjid dhiroor di zaman Nabi saw) yang bertujuan memecah belah kaum muslimin dan menjerumuskan mereka pada pertikaian.
Syaikh Al-Azhar Prof. Dr. Ahmad Ath-Thoyyib pun sepulang dari Konferensi Chechnya membuat pernyataan tak setujui dengan bayaan khitami Konferensi Chechnya. Beliau melalui laman Al-Azhar menegaskan bahwa ahlussunnah terdiri dari ahlul hadits, asy'ariyyah, dan maturidiyyah sebagaimana disebutkan di link ini
Perlu diketahui bahwa ahlus sunnah wal jama'ah terdiri atas tiga golongan, yaitu Atsariyah dengan pimpinannya Imam Ahmad bi Hambal, Asya'irah dengan pimpinannya Abul Hasan al-Asy'ari, dan Maturidiyah dengan pimpinannya Abu Mansur al-Maturidi. (Sumber: Al-Jazeera)
Setelah Yusuf Qardhawi, Majelis Islam Suriah dan Kuwait pun Merespon Hasil Konferensi Ahlussunah di Chechnya
Sebagaimana telah diketahui bahwa konferensi internasional ahlussunah di Chechnya telah usai dan menghasilkan beberapa keputusan dan rekomendasi. Namun amat disayangkan bayaan khitami dari konferensi tersebut justru memantik perselisihan di antara umat Islam.
Jika sebelumnya syeikh Yusuf Qardhawi mengecam hasil muktamar tersebut bahkan menyebutnya konferensi dhiror, maka sekarang majelis Islam Suriah dan organisasi konferensi umat (mu'tamar al-ummah) di Kuwait merilis respon yang serupa. Secara substansi, mereka menolak hasil dan keputusan konferensi ahlussunah di Chechnya.
Hal itu dikarenakan dalam hasil muktamar tersebut hanya disebutkan asya'irah dan maturidiyah yang masuk dalam lingkup ahlussunah wal jamaah, dengan meniadakan ahlul hadis.
Betulkah Aliran Asyairah Pendiri ASAJA ?
Athar-athar telah membuktikan bahwa istilah AWAJA telah ada sebelum kedatangan firqah Asyairah yang selalu mengaku bahwa istilah ini datang dari mereka. Penamaan ini telah digunakan sejak zaman salaf.
Athar ini dikeluarkan oleh imam al Lalakaie rhm dengan bersanad:
Abdullah bin Abbas(w.68.H) berkata, “Yakni pada hari kiamat, ketika menjadi putih wajah-wajah Ahli Sunnah Wal Jamaah, Dan menjadi hitam wajah-wajah ahli bidaah dan perpecahan.”
Riwayat imam Muslim di dalam muqaddimah Sahihnya, dari Ibn Sirin (w.110.h), pada mulanya tidak ditanya sanad, akan tetapi apabila fitnah terjadi, ditanya nama periwayat, ketika mereka dikalangan ahl sunnah, diambil hadisnya dan ketika mereka kalangan ahl bid’ah, di tinggalkan hadisnya.
Ayyub al Sikhtiyani (w.131.h) : Apabila aku dikhabarkan tentang meninggalnya seorang dari ahli sunnah seolah-olah hilang satu anggota tubuhku…”
Sufyan al Tauri (w.161.h) “aku wasiatkan kalian untuk tetap berpegang kpd ahl sunnah dengan baik, kerana mereka adalah al -ghuraba. Alangkah sedikitnya Ahl sunnah wal Jamaah”
Imam Ahmad bin Hanbal (w.241.h) berkata dlm muqaddimah kitabnya al Sunnah, “inilah mazhab ahl ilmi, ashabul athar dan ahl sunnah, yang mereka dikenali sebagai pengikut sunnah rasul s.a.w dan para sahabahnya, dari sejak zaman para sahabat r.a hingga pada masa sekaran ini.
(Sumber: Beza manhaj ‘ASWJ’ versi tradisionalis dengan versi salafi)
Komentar
Posting Komentar