YAHUDI PASTI AKAN DITAKLUKKAN
YAHUDI PASTI AKAN DITAKLUKKAN
Prof. Dr. Syekh Abdurrahman bin Abdul Aziz bin Muhammad as-Sudais atau lebih dikenal dengan Abdurrahman as-Sudais adalah Imam dan Khatib Masjidil Haram sekaligus Ketua Umum Pengurus Masjidil Haram dan Masjid Nabawi memajatkan doa untuk Palestina dan Gaza.
BERITA GEMBIRA
Banyak keterangn dari hadis Nabi bahwa akan datang masanya kaum Yahudi diperangi oleh kaum muslimin, dan kaum muslimin akan kembali berkuasa menaklukkan mereka.
عن أبي هريرة رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال: " لا تقوم الساعة حتى تقاتلوا اليهود حتى يقول الحجر وراءه اليهودي تعال يا مسلم هذا يهودي ورائي فاقتله"
“Dari Abi Hurairah-semoga Allah meridhainya, dari Nabi-shallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda:” tidak akan terjadi kiamat hingga kalian memerangi kaum Yahudi, hingga bebatuan yang bersembunyi dibelakangnya Yahudi, akan berkata:” wahai muslim kemarilah ini dibelakangku Yahudi maka bunuhlah ia”. HR Muttafaq Alaihi.
Dalam riwayat Muslim:”
لا تقوم الساعة حتى تقاتلوا اليهود حتى يختبئ اليهودي وراء الحجر والشجر فيقول : الحجر والشجر : يا مسلم يا عبد الله
هذا يهودي خلفي فتعال فاقتله إلا الغرقد
“Tidak akan terjadi kiamat hingga kalian memerangi kaum Yahudi, hingga Yahudi akan bersembunyi dibelakang pohon dan bebatuan, maka pohon dan batu kan berkata:” wahai muslim, dibelakangku ini ada Yahudi marilah bunuh dia, kecuali pohon gharqad”.
Simak video berikut : Orang Yahudi Gencar tanam pohon Gharqat
Foto Pohon Gharqad. Baca berita : "Kaum Yahudi Gencar Tanam Pohon Gharqad, Alasannya Bikin Orang Langsung Taubat?"
Dari hadis di atas menunjukkan pada kita bahwa diantara tanda kiamat kan terjadinya penaklukkan kaum Yahudi, dimanapun mereka berada, tentara kaum muslimin kan mengejar mereka dan menghabisi mereka.
Tentunya ini berita gembira dari Nabi dan pasti akan terjadi karena Nabi bicara dengan wahyu, dan wahyu mutlak kebenarannya, sebab Allah tidak akan pernah menyelisihi janji.
Pertanyaannya apakah hal ini terjadi dalam waktu dekat? Atau masih jauh masanya? Jawabannya wallahu a’lam , hanya Allah yang tahu.
CIRI-CIRI SANG PENAKLUK YAHUDI
Namun dalam hadis di atas dijelaskan bahwa yang menaklukkannya adalah orang islam, dan tentulah kita wajib mengembalikan istilah Islam pada kacamata syariat.
Dalam hadis Jibril , ketika menanyakan Nabi tentang Islam, maka Nabi menjawab :” Islam adalah engkau bersaksi tiada Tuhan yang Haq di ibadati kecuali Allah, dan bersaksi Muhammad Rasulullah, engkau menegakkan shalat, engkau menunaikan zakat, engkau puasa di bulan Ramadhan, dan engkau melakukan ibadah haji bila mampu”.
Dengan hadis ini jelas yang menaklukkan bangsa Yanudi adalah kaum muslimin yang komitmen bertauhid, menjauhi syirik, istiqamah menegakkan shalat, membayar zakat, puasa dan berhaji.
Mafhum mukhalafahnya, berat rasanya kaum muslimin dapat menaklukkan Yahudi, bila mereka masih berlumuran kesyirikan, khurafat, bid’ah, masih mengabaikan sholat dan rukun Islam lainnya.
BILA MUSLIM MASIH MENGIKUTI GAYA YAHUDI
Apalagi, bila kaum muslimin masih mengikuti gaya Yahudi dalam cara beragama dan bermuamalah. Maka amat jauh harapan mereka kan menang menaklukkan Yahudi.
Inilah fenomena yang kita saksikan di alam realita, bilamana Nabi melaknat Yahudi dan Nashara di akhir hayatnya karena mereka menjadikan kuburan Nabi-nabi mereka sebagai masjid dan tempat ibadah, yang tujuan beliau agar ummatnya tak meniru gaya mereka, faktanya sebagian ummatnya menjadikan situs makan-makam ulama dan yang wali sebagai destinasi wisata untuk dimintai, diambil berkahnya dan sudah menjadi rahasia umum bila banyak makam mereka yamg dibangun dalam masjid-masjid.
Nabi juga menjelaskan:” Kalian akan mengikuti gaya umat sebelum kalian sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, bahkan bila mereka masuk dalam lubang dhab (sejenis binatang yg mirip biawak) kalianpun akan mengikutinya”. Sahabatpun bertanya:” siapakah mereka wahai Rasul, apakah maksud anda kaum Yahudi dan Nashara?”. Nabi menjawab:” siapa lagi jika bukan mereka.
Apakah mungkin Yahudi dapat takluk ditangan kaum muslimin yang meniru Yahudi dalam riba dalam berbisnis?. Lihat saja fenomena pinjol (pinjaman on line) yang merajalela di tengah-tengah kaum muslimin.
Padahal Allah saja sudah mempermaklumkan perang dengan orang-orang yang tidak mau berhenti dari riba. Kata Allah :
فإن لم تفعلوا فأذنوا بحرب من الله ورسوله
"Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu". (Qs: Albaqarah:279)
Bagaimana Allah memenangkan kita bila sementara kita mengajak Allah dan Rasulnya perang dengan riba yang kita buat.
KEMENANGAN KAUM MUSLIMIN DENGAN IMAN
Kemenagan kaum muslimin dimanapun berada bilamana mereka memiliki kualitas iman yang baik, sbgaimana firman Allah :
ولا تهنوا ولا تحزنوا وأنتم الأعلون إن كنتم مؤمنين
"Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman" (Qs: Al imran: 139)
Ketinggian menjadi pemimpin ummat mustahil tanpa iman, bahkan dialah sebab kemenengan kaum muslimin terdahulu.
KEMENANGAN ITU DARI ALLAH
Dalam jihad kita diajarkan bahwa kemenangan itu datangnya dari Allah , bukan dari kekuatan senjata dan banyaknya pasukan. Sebab itulah kita melihat dalam kancah peperangan kaum muslimin klasik tak sebanding jumlah musuh dengan kaum muslimin.
Dalam perang Mu’tah 3000 pasukan sahabat tak mampu dikalahkan 100. 000 tentara Romawi. Dalam perang badar 317 shabat dapat mengalahkan 1000 pasukan Quraisy.
Fakta di atas menunjukkan kemengan itu adalah bantuan dari Allah. Kata Allah :
وما النصر إلا من عند الله
"Dan tidaklah kemenanganmu itu kecuali datang dari Allah" (Qs:Ali Imran: 126)
Karena kemengan datang dari Allah, maka bagaimana mungkin Allah memenangkan hamba-hambanya yang tidak mau tunduk dan taat pada perintahNya, bahkan membangkang pada Nabinya?.
Catatan sejarah mengajarkan, bahwa yang membuat kalahnya pasukan kaum muslimin adalah dosa- dosa mereka.
Diantara pesan Umar kepada panglimanya :”
أما بعد: فإني آمرك, ومن معك من الأجناد, بتقوى الله على كل حال، فإن تقوى الله أفضل العدة على العدو، وأقوى المكيدة في الحرب, وآمرك, ومن معك, أن تكونوا أشد احتراسا من المعاصي منكم من عدوكم، فإن ذنوب الجيش أخوف عليهم من عدوهم، وإنما ينتصر المسلمون بمعصية عدوهم لله؛ ولولا ذلك لم تكن لنا بهم قوة؛ لأن عددنا ليس كعددهم, ولا عدتنا كعدتهم, فإن استوينا في المعصية كان لهم الفضل علينا في القوة، وإلا لم ننصر عليهم بفضلنا, ولم نغلبهم بقوتنا.
Adapun selanjutnya:” sesungguhnya aku memerintahkanmu dan para pasukanmu untuk selalu bertakwa pada Allah dalam segala keadaan, sesungguhnya takwa adalah bekal terbaik dan senjata yang paling kuat dalam berperang, aku perintahkan engkau dan tentaramu agar benar-benar waspada dari maksiat, lebih dari kekhawatiran kalian dari musuh-musuh kalian,sesungguhnya dosa pasukan itu lebih mengancam dari ancaman musuh mereka, sesungguhnya kaum muslimin dimenangkan Allah disebabkan maksiat musuh kepada Allah, bila bukan karena itu maka kita tidak punya kekuatan untuk mengalahkan mereka, karena personil kita tak sebanyak mereka,dan bekal tempur kita tak sebanding dengan mereka, bilamana kita sama bermaksiat sebagaimana mereka, pastikah mereka akan menang dengan kekuatan mereka, sementara kita tidak dimenangkan atas mereka kecuali karena karunia Allah pada kita, bukan dengan kekuatan kita.”
JIHAD MELAWAN MUSUH NOMOR DUA
Jihad melawan musuh adalah tingkatan kedua, setelah mujahidin berhasil berjihad menaklukkan musuh nomor satu yaitu musuh yang bersarang dalam dirinya sendiri.
Dalam diri kita banyak bersarang penyakit, syubuhat dan syahwat yang harus dibersihkan dulu agar iman kuat sebagai faktor dan modal terbesar kemenangan.
Ibarat bertarung seyogyanya ia persiapkan dulu fisik dan kekutannya sebelum menaklukkan musuh. Bagaimana mungkin menang seorang petarung yang dalam tubuhnya digrogoti penyakit kronis yang melemahkannnya.
Alih-alih ingin menaklukkan musuh, sementara penyakit dalam dirinya saja belum mampu dia taklukkan, bayangkan bila terjadi duel, mungkin sekali pukul ia akan KO.
Dalam Islam, sebelum kaum muslimin diperintahkan berjihad melawan musuh , maka seyogyanya iman mereka digembleng terlebih dahulu agar kuat dan imun dari segala yang dapat menggerogotinya dari penyakit kesyirikan.
Setelah itu mereka juga harus berupaya mensteril kan ibadah mereka daripada bid’ah, dan jiwa dari maksiat dan dosa.
Agar mereka hanya bergantung pada Allah, bukan pada wali-wali yang telah mati, ataupun menggantungkan harapan pada pasukan koalisi dari para kaum kafirin dan ahli bid’ah semacam syiah dan khawarij, yang semuanya sangat berhasrat akan kehancuran ahlus sunnah.
Kawan, raihlah kemenangan dengan mengikuti aturan main dari Allah, sebab Allah hanya menjanjikan akan membersamai orang-orang orang beriman dan bertakwa, yang selalu berbuat ihsan.
إن الله مع الذين اتقوا والذين هم محسنون
Sesumgguhnya Allah senantiasa bersama orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebajikan" (Qs: An -nahl: 128)
Artikel ditulis oleh : Abu Fairuz Ahmad Ridwan My (Sumber https://m.facebook.com/)
Baca juga artikel terkait :
Saat ini Syiah (Iran) bersemangat untuk menguasai Masjidil Aqsa....?
ARAB SAUDI DITUDING TAK PERNAH BANTU PERJUANGAN PEMBEBASAN PALESTINA
Hubungan Hamas-Iran Dan Saudi-AS: Antara Dipuja Dan Dicela
Bahwa kerja sama Saudi-AS, tidak pernah sampai menggadaikan akidah. Jika yang dipermasalahkan tarian pedang dan pengalungan bunga saat Presiden AS bertamu, bagaimana menempatkan hadits perintah ikramud dhuyuf?
Sumber video : https://youtu.be/
Sumber video : https://fb.watch/oXiU
Sementara bekerja sama dengan Iran, sampai pada taraf bertarahum atas tokoh Syiah penjagal Ahlu Sunnah, bahkan menyematkan salah satu jenderal pembantai kaum muslimin di Suriah dan Irak, sebagai “Syahid al-Quds.” Ini sudah masuk masalah akidah.
Catatan sejarah dan fakta membuktikan, biang kerok hancurnya negara-negara Arab tidak bisa dilepaskan dari campur tangan Syiah Iran melalui proxy-nya. Permusuhan abadi majusi-syiah kepada kaum muslimin.
Sumber video : https://youtu.be/
Baca berita selengkapnya @ klik :
Komentar
Posting Komentar