CIRI AHLUL BID'AH MALING TERIAK MALING
Allah lah yang mengatakan bahwa Dia Allah di langit bersemayam diatas ‘Arsy di dalam Al-Qur an, sbb :
إِنَّ رَبَّكُمُ اللهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ …
“Sesungguhnya Tuhan kami ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam diatas ‘Arsy…” (al-A’raf (7): 54).
Ayat-ayat yang menyebutkan bahwa Allah bersemayam di atas ‘Arsy diulang dalam Al-Qur an sebanyak 8 kali, yaitu ; pada surat Yunus (10): 3, ar-Ra’d (13):2, Thaha (20):5, al-Furqan (25):59, al-Qasas (28):14, as-Sajdah (32): 4, Fushilat (41): 11, an-Najm (53): 6 dan al-Hadid (57): 4
Ayat-ayat tersebut semuanya menjelaskan bahwa Allah bersemayam diatas ‘Arsy.
Allah berada di ‘arsy dan ‘arsy-Nya di langit, sebagaimana digambarkan dalam ayat berikut: Allah Yang Maha Pemurah bersemayam di atas ‘arsy.’’ (QS Thaha: 5). Ayat tersebut begitu tegas menjelaskan bahwa Allah berada di ‘arsy.
Dalam ayat lain, dijelaskan pula bahwa zat Allah berada di langit. Apakah kamu merasa aman terhadap Zat yang di langit (yaitu Allah) kalau Dia hendak menjungkir-balikkan bumi beserta kamu sekalian sehingga dengan tiba-tiba bumi itu berguncang.’’ (QS al-Mulk: 16)
Juga dijelaskan dalam ayat ini: Malaikat-malaikat dan Jibril naik kepada Rabb-Nya dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun.’’ (QS al-Ma’arij: 4). Ayat tersebut menggambarkan ketinggian zat Rabb.
Dalam hadis dijelaskan pula, Rasulullah bersabda: Setelah selesai menciptakan makhluk-Nya di atas ‘arsy, Allah menulis, ‘Sesungguhnya rahmat-Ku mendahului
CIRI AHLUL BID'AH MALING TERIAK MALING
Imam Al-Barbahari rahimahullahu berkata: "Jika anda mendengar seseorang berkata si Fulan adalah Musyabbbih (yang menyerupakan sifat Allah dengan sifat makhluk) dan si Fulan berbicara tentang tasybih, maka pertanyakan tentang dirinya dan ketahuilah dia adalah Jahmi (pengikut kelompok Jahmiyah)..."
(Syarhussunnah hal. 118 no. 141 oleh Imam Al-Barbahari rahimahullahu)
Kelompok Jahmiyah adalah kelompok yang menafikan nama dan sifat Allah karena menurut mereka kalau Allah punya nama dan sifat, maka itu menyerupai makhluk. Mereka sebelum terjatuh ke dalam kesesatan ta'thil (menafikan nama dan sifat Allah) mereka terjatuh terlebih dahulu dalam kesesatan tasybih (menyerupakan Allah dengan makhluk). Mereka yang musyabbihah namun menuduh ahlussunnah (sebagai) musyabbihah.
Mereka menuduhkan "penyakit" yang ada dalam diri mereka sendiri kepada orang lain.
Seperti dalam peribahasa Arab:
رَمَتْنِي بِدَائِهَا وانْسَلَتْ
"Dia menuduhkan penyakitnya sendiri kepadaku dan bersembunyi (maling teriak maling)"
Inilah ciri Ahlul Bid'ah "Maling Teriak Maling".
Seperti dalam peribahasa Arab:
رَمَتْنِي بِدَائِهَا وانْسَلَتْ
"Dia menuduhkan penyakitnya sendiri kepadaku dan bersembunyi (maling teriak maling)"
Inilah ciri Ahlul Bid'ah "Maling Teriak Maling".
Maka waspada dan berhati-hatilah meskipun kelihatannya seperti orang yang berakhlak mulia padahal akhlaknya lebih kejam daripada serigala. Na'udzu Billah.
Baca juga artikel terkait :
Baca juga artikel terkait :
- Pengertian Tahrif, Ta’thil, Takyif, Tamtsil dan Tasybih
- Isra’ Mi’raj adalah Bukti Bahwa Allah Ada di Langit
- Allah bersemayam di Arsy
- Ketika Mereka Menolak Sifat ‘Uluw dan Istiwa’
- Menjawab Beberapa Syubhat Seputar Sifat Istiwa
- Allah berada di mana-mana?
- Kisah: Fitrah Manusia Tidak Mungkin Mengingkari bahwa Allah Berada Di Atas Langit
- Benarkah Arsy alamat palsu?
- Mengiyakan semut pakai antena kenapa?
- Allah di Arsy, menurut Kiyai NU
- Fir’aun Mendustakan Allah Berada di Atas Langit
- Ta’wil Terhadap Ayat Tentang Sifat Allah dan hukumnya
Komentar
Posting Komentar