Indonesia Sebaiknya Putus Hubungan Diplomatik Dengan Iran

Simak video berikut : "Bahaya Syiah"

----
Indonesia Sebaiknya Putus Hubungan Diplomatik Dengan Iran
(Berita ini telah dterbitkan di website  Annasindosia.com : 12 Januari 2016 13:47)

Meskipun terlambat akhirnya Saudi Arabia memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran dilanjutkan dengan menutup jalur penerbangan dari dan ke Iran bahkan kantor perwakilan haji Iran di Mekah juga ditutup, disusul Bahrain, Sudan, dan Uni Emirat Arab (UEA) meskipun hanya menurunkan status hubungan diplomatik, sedangkan Kuwait mendukung keputusan Saudi Arabia tersebut.

Mengapa dikatakan terlambat ? terlepas dari hiruk pikuk isu politik, ekonomi, minyak dan budaya.  Dilihat dari segi agama terutama tentang ketegangan dan isu sunni-syiah. Fakta sejarah mengatakan kejahatan luar biasa dilakukan oleh orang kafir syiah terhadap Islam terutama di wilayah Arab Saudi sebagai tempat Islam Islam lahir, dimana terdapat dua kota suci ummat Islam-Mekah dan Madinah. Mari kita baca kejahatan yang luar biasa keji dan diluar batas kemanusiaan yang dilakukan orang kafir syiah yang sekarang berpusat di Iran :

• Pembunuhan Amirul Mukminin Khalifah Umar bin Khattab Ra oleh Abu Lu’luah Al-Majusi  yang oleh syiah dijuluki Baba Syujauddin (sang pembela agama yang gagah berani), bahkan kuburannya ada di Iran

• Pengkhianatan Abdullah bin Saba sang pendiri syiah yang menghasut dan menebar fitnah dikalangan masyarakat awam sampai muncul pemberontakan dan pembunuhan terhadap Amirul Mukminin Khalifah Usman bin Affan Ra.

• Pengkhianatan syiah dengan membunuh Sayyidina Husain, pembunuhan ini dilakukan oleh Sanan bin Anas An-Nakhai dan Syammar bin Dzil Jusyan dipimpin oleh Ubaidillah bin Jiyad

• Pengkhianatan syiah Alib bin Yaqtin pada masa Harun Al-Rasyid sekitar 500 orang terbunuh pada peristiwa itu.

• Pengkhianatan syiah An-Nashir Lidinillah kepada khalifah Abbasiyah dibantu bangsa Tartar.

• Pembantaian syiah Dinasti Fathimiyah dipimpin Al-Afdhal bekerjasama dengan tentara salib terhadap ummat Islam pada masa Dinasti Saljuk.

• Pengkhianatan menteri syiah Muhammad bin Al-Qami dan Nashiruddin Ath-Thusi pada pemerintahan Al-Mu’tashim Billah di Baghdad dibantu pasukan Tartar pimpinan Hulagu Khan mereka membantai kaum Muslimin baik laki-laki, wanita, orang tua dan anak-anak. Saking banyaknya yang dibunuh sejarah menyatakan hanya Allah Swt yang tahu jumlahnya.

• Pengkhianatan Dinasti Shofawi terhadap Turki Usmani pada tahun 14417-1736 M.

• Pengkhianatan Khomeini, selama 10 tahun menjadi pemimpin revolusi syiah Iran telah menggantung 150.000 orang, mengusir 3 juta orang dan membungkam kebebasan  50 juta warga Iran dan menimbulkan perang melawan Irak yang memakan korban sekitar 1 juta orang.

• Pengkhianatan organisasi amal yang melahirkan “Hizbullah” membantai ummat Islam di Palestina sebanyak 3000 orang antara tanggal 20 Mei 1085 – 18 Juni 1985, juga atas bantuan Amerika mereka membunuh ummat Islam Irak sebanyak 200 ribu orang, mereka membunuh para ulama dan khatib dengan cara sadis selain memotong anggota tubuh juga mencongkel mata dengan besi panas sebelum dibunuh. Bahkan pembesar  syiah Iran di Qum dan Bashrah mengatakan kalau bukan karena syiah Iran; Kabul dan Baghdad tidak akan jatuh.

• Belum lagi pembunuhan, demo dan pengruksakan kaum syiah saat ibadah haji di tanah suci Mekah diantaranya ; Peristiwa pembantaian jamaah haji oleh orang Syiah Qaramithah. Pada tahun 312 H, orang Syiah Qaramithah yang dipimpin oleh Abu Thahir, Husein bin Abi Said al-Janabi menyerang jamaah haji yang baru saja pulang dari Baitullah al-Haram, juga tahun 317 H mereka kembali memasuki Masjidil Haram dan membunuh jama’ah haji bahkan yang sudah berlindung di Kiswah Kabah pun tidak luput dari pembantaian mereka, kemudian jenazahnya di masukan kedalam sumur Zamzam dan mereka mencongkel serta mencuri Hajar Aswad. Di zaman modern pun tak kalah banyak kejahatan syiah di tanah suci Mekah seperti pada tahun 1406 H/1986 M, pihak keamanan Arab Saudi berhasil mengamankan bahan peledak yang dibawa jamaah haji Iran memasuki Mekah. Tahun 1407 H/1987 M, kembali jamaah haji Syiah Iran mengadakan kerusuhan di tanah haram, mereka berdemonstrasi anti Amerika di tanah suci dan di bulan suci dengan membawa senjata tajam. Pada tahun 1414 H/1994 M orang syiah mengadakan pengrusakan di dekat Masjid al-Haram, mereka juga membunuh beberapa jamaah haji, mereka adalah orang Syiah dari Kuwait dan satu orang dari Arab Saudi sendiri. Saat itu, Allah bukakan kebusukan yang mereka tutupi dengan istilah toleransi atau persaudaraan Sunni-Syiah, di hadapan jamaah haji dari seluruh dunia. Sebenarnya masih banyak lagi kejahatan syiah kalau mau kita bahas tapi mengingat terbatasnya ruang dan yang terakhir tragedi Mina tahun 2015 inipun disinyalir dilakukan kaum kafir syiah.

Lalu bagaimana kejahatan syiah di Indonesia ? mari kita baca fakta sejarah kejahatan mereka di Indonesia :

• Akhir tahun 1984, gerombolan syiah melakukan peledakan di gereja Katholik Sasana Budaya di jalan MGR Sugiyopranoto, Malang; serta peledakan di gedung Seminari Alkitab Asia Tenggara (SAAT) di jalan Arief Margono, Malang, Jawa Timur. Peristiwa itu terjadi pada tanggal 24 Desember 1984 malam. sebulan kemudian, tanggal 21 Januari 1985 dini hari terjadi lagi ledakan di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.

• Pada tanggal 16 Maret 1985 terjadi ledakan di Bus Pemudi Expres jurusan Denpasar. Tepatnya ketika posisi bus berada di desa Sumber Kencono, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi. Maka, kasus peledakan di Malang dan Candi Borobudur pun terkuak. Bahkan, rencana peledakan selanjutnya di Bali, juga terungkap.

• Insiden bentrok di pesantren YAPI (Yayasan Pesantren Islam ) Bangil 15 Februari 2011, adalah akumulasi dari perselisihan yang telah mengakar sejak awal tahun sembilan puluhan. Bermula dari ditemukannya surat rahasia Habib Hussein al-Habsyi –-pendiri YAPI-– yang ditujukan kepada seseorang di Iran pada tahun 1993. Pihak YAPI kaget dengan terpublikasinya surat kepada seorang syiah Iran itu. Sebab, surat itu berisi pernyataan Habib Hussein al-Habsyi, bahwa ia membuat kedok menyembunyikan ke-Syi’ah-annya sebagai setrategi dakwah. Padahal sebelumnya ia dikenal sebagai ulama’ Sunni yang masyhur di kota Bangil.

• Kamis 29-11-2011 Terjadi bentrokan di kompleks Pesantren Syiah (alumni YAPI) di Madura, Jawa Timur, tepatnya di komplek pesantren Syiah yang berada di Dusun Nangkrenang, Desa Karang Gayam, Kecamatan Karangpenang, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur. bentrokan ini dipicu ketidaksenangan warga terhadap Tajul Muluk—pimpinan pesantren—yang menghasut warga dengan ajaran Syiah selama lima tahun terakhir.

• Bermula dari kedatangan tujuh orang yang menyambangi rumah Ustadz Fauzi, seorang tokoh NU Puger pada Rabu sore (30/5/2012), dan meminta Ustadz Fauzi untuk membatalkan pengajian yang akan diadakan tanggal 6 Juni 2012, dengan penceramah Habib Muhdor.yang sering bersikap keras terhadap Syi’ah dalam ceramahnya. Awalnya, menurut Kiyai Khoir, terjadi dialog antara tujuh orang tersebut dengan Ustadz Fauzi, akan tetapi mereka memaksakan kehendaknya sehingga terjadi kericuhan yang menyebabkan salah seorang santri Ustadz Fauzi terluka. “Salah seorang terkena bacok sedikit, yaitu Eko (menantu ustadz Fauzi), di kening sebelah atas mata.”

•  Penyerangan brutal dan kejam yang dilakukan sekitar 40 orang gerombolan preman syiah yang dipimpin oleh Habib Ibrahim Al-Habsyi di kompleks Masjid Az Zikra Sentul Bogor pada Rabu (11/2/2015) malam.

• Juga beberapa kejadian kejahatan, penghasutan, dan penghinaan terhadap Islam di Indonesia seperti di Jember, Bondowoso, Bangil, Pasuruan, Probolinggo, Lombok Barat, Pekalongan, Bekasi, Jakarta, Bandung, Surabaya, Makasar dan Jogyakarta.

Membaca radikalisme dan kedzaliman syiah tersebut tentu tidak sebanding dengan eksekusi hukuman gantung untuk 47 orang termasuk pendeta Nimr Baqr Al-Nimr yang dituding teroris dan penjahat sektarian oleh Arab Saudi apalagi jika dibanding dengan pembunuhan 1000 ulama dan aktivis Islam oleh Iran tahun 2015 seperti yang diberitakan oleh Amnesty Internasional Juli 2015, yang anehnya luput dari pemberitaan media liberal (baca: Mainstream), sepi dari demo LSM pengusung HAM (seperti : Aliansi Anti Perang (A2P), Human Rights Aliance (HRA), Setara Intitute) dan demo orang Islam yang awam.

Tidaklah aneh hal ini terjadi sebab masa/zaman seperti ini di sabdakan oleh Rasululullah Saw :      

“Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh tipu daya, dimana pendusta dipercaya dan orang jujur didustakan, pengkhianat diberi amanah dan orang yang amanah dikhianati,…” (HR. Hakim).

Sangat sulit memberantas aliran sesat syiah ini apalagi mendakwahinya agar mereka bertobat, kembali ke jalan yang lurus, tidak radikal dan anarkis. Karena ajaran mereka penuh dendam dan rasis (Dinasti Majusi Persia) sebagaimana Zionis dengan Yahudinya. Ideologi syiah penuh dendam dan sadis, hal ini diungkap oleh riwayat syiah seperti :

“Abu Ja’far As berkata: Andai masyarakat mengetahui apa yang akan dilakukan oleh Al-Qaim (Imam Mahdi versi Syiah) setelah ia dibangkitkan, niscaya kebanyakan dari mereka berangan-angan untuk tidak menyaksikannya, dikarenakan begitu banyak ia membunuh manusia. Ketahuilah bahwasanya kabilah pertama yang akan ia bunuh ialah kabilah Quraisy. Ia tidak akan menerima dari mereka selain pedang (pembunuhan/penyembelihan) dan tidak akan memberi mereka selain pedang pula. Sampai-sampai banyak dari manusia yang berkata: orang ini bukanlah dari keluarga Nabi Muhammad, andai ia benar dari keluarga Nabi Muhammad, niscaya ia akan memiliki rasa belas kasih” (Al-Ghaibah, oleh Muhammad bin Ibrahim An Nu’many).

Yang perlu dicacat adalah Undang-Undang Dasar Republik Iran menyatakan bahwa negara Iran sekarang telah menjadi negara Al-Mahdi :

“Di zaman ghaibnya Imam Mahdi – semoga Allah mempercepat keluarnya- wilayah al-amr dan Imamah al-Ummah di Republik Islam Iran berada di tangan Al-Faqih” (Al-Dutur al-Islami Li Jumhuriyyah Iran, hal. 18).

Berdasarkan hal tersebut serta UUD 1945 dan Pancasila bahkan ancaman dari dedengkot syiah Indonesia Jalaluddin Rakhmat akan memindahkan konflik Suriah ke Indonesia maka Pemerintah Indonesia perlu mempertimbangkan untuk memutus hubungan diplomatik dengan Iran.
---
Baca juga berita terkait : 
---
Membiarkan syiah tumbuh subur dibumi pertiwi sama artinya dengan duduk didepan bom waktu sambil menghitung mudur detik-detik kehancuran NKRI

Ummat Islam wajib konsisten menjaga Aqidah dari ajaran/isme yang akan meruksak kemurnian Tauhidnya. Salah satunya dengan mendukung langkah pemerintah  mencegah penyebaran syiah di Indonesia dengan memutus langsung sumber masalah yaitu PUTUS HUBUNGAN DIPLOMATIK DENGAN IRAN. Wallahu’alam bi showab.
 
Referensi :
  • Data ANNAS Pusat.
  • NKRI Diambang Kehancuran – Mewaspadai Pemberontakan Syi’ah dari Sepak Terjang Mereka. (Forum Ukhuwah Islamiyah NKRI).
  • ISIS & Imam Mahdi Syiah (Sebuah Telaah Inovatif). Muhammad Salem Khider
  • Dakwatuna.com
  • Salam-online.com
  • Islampos.com
  • Gensyiah.com
Sumber : https://www.annasindonesia.com/read/140-indonesia-sebaiknya-putus-hubungan-diplomatik-dengan-iran

Komentar

Kajian Populer

Adi Hidayat : "Dubesnya NU di Muhammadiyah"

Makkah Royal Clock Tower adalah "Tanduk Setan" di kota Nejd...?

Di Masa Kelam, Masjidil Haram mempunyai 4 Mihrab