NASEHAT UNTUK PELAKU BID'AH
Simak video uraian oleh Ustadz DR. Ali Musri, MA berikut ;
Perhatikan nasehat Sa’id bin Musayyab rahimahullah berikut ini.
Sa’id bin Musayyab adalah seorang ulama besar di kalangan tabi’in, yang beliau dijuluki “alim ahlil Madinah” (ulamanya penduduk Madinah) dan juga “sayyidut tabi’in” (pemimpinnya para tabi’in). Diriwayatkan oleh Al Baihaqi dalam Sunan-nya,
رأى سعيد بن المسيب رجلا يصلي بعد طلوع الفجر أكثر من ركعتين يكثر فيها الركوع والسجود فنهاه. فقال: يا أبا محمد! أيعذبني الله على الصلاة؟! قال: لا ولكن يعذبك على خلاف السنة
“Sa’id bin al Musayyab melihat seorang yang shalat setelah terbit fajar lebih dari dua raka’at, yang ia memperpanjang rukuk dan sujudnya. Lalu Sa’id bin al Musayyab melarangnya.
Maka orang tadi berkata: Wahai Abu Muhammad, apakah Allah akan mengazab saya gara-gara saya shalat?
Sa’id bin al Musayyab menjawab: bukan demikian, namun Allah akan mengazabmu karena menyelisihi sunnah” (Diriwayatkan Al Baihaqi dalam Sunan Al Kubra, 2/466, Ad Darimi 1/404-405, dishahihkan Al Albani dalam Irwa’ul Ghalil, 2/236).
Ketika ahlul bidah dinasehati agar jangan melakukan bid’ah, mereka akan mengatakan “ini kan baik, kenapa anda melarang orang berbuat baik?”. Maka jawaban Sa’id bin Musayyab rahimahullah adalah jawaban telak. Yang dilarang bukan ibadahnya, namun bagian dari ibadah tersebut, baik penetapannya, tata caranya, pengkhususan waktu atau tempatnya, jumlah bilangannya dan semisalnya yang tidak ada tuntunannya dari sunnah Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam.
Komentar
Posting Komentar