Jadilah Hamba Allah yang Pandai Bersyukur

Melalui surat ini Allah hendak memancing manusia agar berpikir tentang segala nikmat yang telah Allah berikan kepada manusia.


Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu,
Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing.
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. ar-Rahman (55) : 19-21)

Pernahkan kita berfikir? Mungkin, kebanyakan kita hanya mengikuti apa yang sudah diwariskan oleh orang-orang tua kita. Dan agama yang Islam yang kita pegang pun hanyalah “warisan” yang kita teruskan. Tanpa kita mau berfikir, untuk merenung lebih dalam dan menambah keimanan kita.

“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu, penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan (merenungkan) ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran” (QS. Shaad, 38: 29).

Dalam Al-Qur’an, Allah menyebutkan tentang mereka yang berpikir secara sadar, kemudian merenung dan pada akhirnya sampai kepada kebenaran yang menjadikan mereka takut kepada Allah. Sebaliknya, Allah juga menyatakan bahwa orang-orang yang mengikuti para pendahulu mereka secara taklid buta tanpa berpikir, ataupun hanya sekedar mengikuti kebiasaan yang ada, berada dalam kekeliruan. Ketika ditanya, para pengekor yang tidak mau berpikir tersebut akan menjawab bahwa mereka adalah orang-orang yang menjalankan agama dan beriman kepada Allah. Tetapi karena tidak berpikir, mereka sekedar melakukan ibadah dan aktifitas hidup tanpa disertai rasa takut kepada Allah.


Komentar

Kajian Populer

Adi Hidayat : "Dubesnya NU di Muhammadiyah"

Makkah Royal Clock Tower adalah "Tanduk Setan" di kota Nejd...?

Di Masa Kelam, Masjidil Haram mempunyai 4 Mihrab