TIGA PERTANYAAN BAGI ‘PECANDU’ PERINGATAN MAULID NABI
TIGA PERTANYAAN BAGI ‘PECANDU’ PERINGATAN MAULID NABI
Berikut ini adalah tiga pertanyaan yang kami tujukan kepada saudara-saudara seislam yang masih hobi dan kecanduan melakukan peringatan Maulid Nabi. Mudah-mudahan dengan membaca dan merenungkan tiga pertanyaan ini, mereka mendapat taufiK dan hidayah dari Allah untuk segera bertobat dari kekeliruannya dalam mencintai dan mengagungkan Nabi Muhammad ﷺ. Dan mereka segera kembali ke jalan yang lurus dan benar, sebagaimana yang telah ditempuh oleh Nabi ﷺ beserta para istri dan sahabat beliau -radhiyallahu anhum-, dan juga para ulama Islam terdahulu yang saleh rahimahumullah-.
1. Pertanyaan Pertama:
Apakah peringatan Maulid Nabi itu termasuk amalan ketaatan ataukah kemaksiatan?
Sudah pasti mereka akan menjawab: ‘Peringatan Maulid Nabi adalah termasuk amalan ketaatan.’ Sebab jika jawaban mereka adalah ‘Peringatan Maulid Nabi termasuk perbuatan maksiat,’ maka berakhirlah perselisihan pendapat di antara kita (Ahlus Sunnah) dengan mereka.
2. Pertanyaan Kedua:
Baiklah kalau memang begitu. Kalian katakan bahwa peringatan Maulid Nabi adalah amalan ketaatan yang berpahala. Maka, apakah Nabi ﷺ dan para sahabat beliau telah mengetahui amalan ketaatan itu, ataukah mereka tidak mengetahuinya?
Jika kalian katakan bahwa Nabi ﷺ dan para sahabat radhiyallahu anhum tidak mengetahui bahwa peringatan Maulid Nabi adalah amalan ketaatan yang berpahala, maka betapa celakanya kalian, karena kalian telah menuduh Nabi ﷺ yang merupakan guru besar yang paling agung dalam perkara agama, dengan kebodohan. Dan tuduhan ini merupakan bentuk kemunafikan yang nyata dan murni.
Namun jika kalian katakan bahwa Nabi ﷺ telah mengetahuinya, maka sudah saatnya kita berlanjut dengan pertanyaan berikutnya.
3. Pertanyaan Ketiga:
Kalian katakan bahwa peringatan Maulid Nabi adalah amalan ketaatan yang berpahala, dan hal itu telah diketahui oleh Nabi ﷺ dan para sahabat radhiyallahu anhum. Maka pertanyaan kami, apakah Nabi ﷺ telah menyampaikan kepada umat Islam tentang pensyariatan Maulid Nabi, ataukah belum menyampaikannya?
Jika kalian katakan bahwa Nabi ﷺ belum menyampaikannya kepada umat, maka jawaban ini merupakan keburukan dan kejahatan yang paling besar, karena ini adalah tuduhan kepada Nabi ﷺ, bahwa beliau menyembunyikan sebagian risalah Allah. Sementara di dalam Alquran Allah ﷻ berfirman:
يَا أَيُّهَا الرَّسُولُ بَلِّغْ مَا أُنزِلَ إِلَيْكَ مِن رَّبِّكَ ۖ وَإِن لَّمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسَالَتَهُ
“Hai Rasul, sampaikanlah apa-apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Jika kamu tidak kerjakan apa yang diperintahkan itu, berarti kamu tidak menyampaikan amanat-Nya.” [QS. Al-Maaidah: 67]
Namun jika kalian katakan, bahwa Nabi ﷺ telah menyampaikan tentang syariat peringatan Maulid Nabi, maka kami tanyakan lagi kepada kalian: ‘Manakah dalil yang menunjukkan akan benarnya perkataan kalian itu? Dan manakah riwayat yang menerangkan adanya sebagian ulama generasi as-salaf ash-salih yang melakukan peringatan Maulid Nabi? Dan apakah dalil-dalil yang mensyariatkan Maulid Nabi tersebut tidak diketahui oleh seorang pun dari generasi sahabat, tabiin, dan pengikut tabiin sepanjang tiga generasi emas yang mulia? Dan tidakkah ada yang mengetahuinya kecuali hanya orang-orang najis dari Dinasti Fathimiyyah?’
Apabila fakta sejarah dan asal muasal peringatan Maulid Nabi demikian, maka kami (Ahlus Sunnah) bisa memastikan dan menegaskan, bahwa peringatan MAULID NABI itu termasuk perkara BIDAH yang diada-adakan dalam agama Islam, di samping di dalamnya terdapat berbagai kemungkaran. Dan semua bidah dan kemungkaran itu semata-mata dilakukan dengan maksud memeringati hari kelahiran Nabi ﷺ.
Demikian tiga pertanyaan seputar peringatan Maulid Nabi. Semoga menjadi bahan renungan dan bermanfaat bagi kita semua. Dan kita memohon kepada Allah pertolongan dan perlindungan dari segala penyimpangan dan keburukan di dunia dan Akhirat.
Dan semoga Allah senantiasa memberikan taufik, pertolongan dan rahmat-Nya kepada siapa saja yang membela Sunnah Nabi Muhammad ﷺ, menerangkan ilmu syari, dan memperingatkan umat dari bahaya bidah dan ahli bidah yang sesat lagi binasa. Aamiin.
Baca artikel terkait :
- Sejarah Mualid Nabi dan dikategorikan amalan bid'ah
- Kapan Nabi kita lahir? Apa benar 12 Rabi’ul Awwal
- Hukum Merayakan Maulid Nabi
- Syubhat : Peringatan Maulid Nabi Dengan Alasan Kisah Abu Lahab Yang Memerdekakan Budaknya
- TERNYATA MEREKA MENGIKUTI ABU LAHAB
- DITEMPAT LAHIR DAN WAFAT NYA RASULULLAH tidak ada perayaan maulid Nabi
- TIGA PERTANYAAN BAGI ‘PECANDU’ PERINGATAN MAULID NABI
Sumber Artikel : https://bbg-alilmu.com
Komentar
Posting Komentar