Lebih mengertikah anda kebaikan di banding Rasul?
Syari'at agama ini mengikuti apa kata Allah dan apa kata Rasulullah, ada dalilnya kerjakan tidak ada tinggalkan jangan merasa lebih pintar dari Rasulullah dengan menambah-menambah kan dan mengurang-mengurangi apa yg tidak ada tutunannya dari Rasulullah"
﷽ Jika Allah dan Rasul-nya tidak memerintahkan, Jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan para sahabatnya tidak pernah melakukan / mencontohkan hal tersebut
Apakah anda lebih pintar dan lebih tau dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan para sahabat radhiallahu 'anhu? Sehingga dengan seenaknya membuat syariat baru dalam Agama islam tanpa berlandaskan dalil?


.
مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ فِيهِ فَهُوَ رَدٌّ
"Barangsiapa mengada-ngada sesuatu yang baru dalam perkara (agama) kami, dan tidak ada (dalil) dari perkara (agama) ini, maka hal itu tertolak" (HR. Bukhari - 2499 dan Abu Daud - 3990)
.

.
مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ
"Barangsiapa mengada-ngada sesuatu yang baru dalam urusan (agama) kami, padahal kami tidak perintahkan, maka hal itu tertolak." (HR. Muslim - 3242)
.

.
"...Barangsiapa telah diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada yang bisa menyesatkannya. Barangsiapa telah disesatkan oleh Allah, maka tidak ada yang bisa memberikan petunjuk kepadanya. Sebenar-benar perkataan adalah akitabullah (Al-Qur'an), sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, dan sejelek jelek perkara adalah hal-hal yang baru, setiap hal yang baru adalah bid'ah dan setiap bid'ah adalah sesat, dan setiap kesesatan di dalam neraka." (HR. An Nasa'i - 1560, Shahih menurut Muhammad Nashiruddin Al Albani)
.

.
فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ بَعْدِي فَسَيَرَى اخْتِلَافًا كَثِيرًا فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الْمَهْدِيِّينَ الرَّاشِدِينَ تَمَسَّكُوا بِهَا وَعَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الْأُمُورِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ
“...Sesungguhnya orang-orang yang hidup setelahku akan melihat perselisihan yang banyak. Maka, hendaklah kalian berpegang dengan sunnahku, sunnah para Khulafa’ur Rasyidin yang lurus dan mendapat petunjuk, berpegang teguhlah dengannya dan gigitlah dengan gigi geraham. Jauhilah oleh kalian perkara-perkara baru (dalam urusan agama), sebab setiap perkara yang baru adalah bid'ah dan setaip bid'ah adalah sesat." (HR. Abu Daud - 3991 dan Tirmidzi - 2600, Shahih menurut Muhammad Nashiruddin Al Albani)
.

.
أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ وَشَرُّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
"Amma ba'du. Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah kitabullah, sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Seburuk-buruk perkara adalah perkara yang diada-adakan dan setiap bid'ah adalah sesat." (HR. Muslim - 1435, Shahih menurut Ijma' Ulama)
.

.
إِنَ اللهَ حَجَبَ التَّوْبَةَ عَنْ كُلِّ صَاحِبِ بِدْعَةٍ حَتَّى يَدَعْ بِدْعَتَهُ
“Sungguh Allah menghalangi taubat dari setiap pelaku bid’ah sampai ia meninggalkan bid’ahnya” (HR. Ath Thabrani dalam Al Ausath no.4334. Dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahih At Targhib wa At Tarhib no. 54)
.

.
أَنَا فَرَطُكُمْ عَلَى الْحَوْضِ وَلَيُرْفَعَنَّ مَعِي رِجَالٌ مِنْكُمْ ثُمَّ لَيُخْتَلَجُنَّ دُونِي فَأَقُولُ يَا رَبِّ أَصْحَابِي فَيُقَالُ إِنَّكَ لَا تَدْرِي مَا أَحْدَثُوا بَعْدَكَ
"Akulah yang mendahului kalian yang mendatangi telaga, dan diperlihatkan bersamaku beberapa orang diantara kalian, kemudian dicabut dari pandanganku, maka aku pun berteriak; 'Wahai Rabbku, itu adalah umatku ' maka Allah berfirman; 'Engkau tak tahu yang mereka lakukan sepeninggalmu." (HR. Bukhari - 6090, 6527 Shahih menurut Ijma' Ulama)
.

.
إِنَّهُمْ مِنِّى . فَيُقَالُ إِنَّكَ لاَ تَدْرِى مَا بَدَّلُوا بَعْدَكَ فَأَقُولُ سُحْقًا سُحْقًا لِمَنْ بَدَّلَ بَعْدِى
"(Wahai Rabbku) mereka adalah dari umatku' lantas Allah berfirman; kamu tidak tahu perubahan yang mereka lakukan sepeninggalmu! Sehingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata; 'Celaka, celaka bagi siapa saja yang mengganti agama sepeninggalku!" (HR. Bukhari - 6528, Shahih menurut Ijma' Ulama)
.

.

.

Komentar
Posting Komentar