Shalat orang munafik duduk santai sambil lihat-lihat matahari senja


Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

تِلْكَ صَلاَةُ الْمُنَافِقِ يَجْلِسُ يَرْقُبُ الشَّمْسَ حَتَّى إِذَا كَانَتْ بَيْنَ قَرْنَىِ الشَّيْطَانِ قَامَ فَنَقَرَهَا أَرْبَعًا لاَ يَذْكُرُ اللَّهَ فِيهَا إِلاَّ قَلِيلاً

Itulah shalatnya orangn munafik... duduk santai sambil lihat-lihat matahari. Hingga ketika matahari telah berada di antara dua tanduk setan (menjelang terbenam), dia baru mulai shalat, dengan gerakan cepat seperti mematuk 4 kali. Tidak mengingat Allah dalam shalatnya kecuali sedikit. (HR. Muslim 1443 & Ahmad 11999). 

Misteri Magrib 

Saat magrib adalah saat yang paling berbahaya bagi manusia yang dianggap remeh oleh orang-orang di zaman sekarang, di saat siang hari dan cahayanya mulai gelap, terjadi beberapa kejadian aneh yang harus diperhatikan. 

Dalam Sahih Muslim Nabi, bersabda:  

“Jika sore hari mulai gelap maka tahanlah bayi bayi kalian sebab iblis mulai bergentayangan pada saat itu, Jika sesaat dari malam telah berlalu maka lepaskan mereka, kunci pintu pintu rumah dan sebutlah nama Allah sebab setan tidak membuka pintu yang tertutup. Dan tutup rapat tempat air kalian dan sebutlah nama Allah. dan tutup tempat makanan kalian dan sebutlah nama Allah. meskipun kalian mendapatkan sesuatu padanya. Dan matikanlah lampu kalian”  

“Jangan kalian membiarkan anak-anak kalian di saat matahari terbenam sampai menghilang kegelapan malam sebab setan berpencar jika matahari terbenam sampai menghilang kegelapan malam” (Dari Jabir dalam Shahih Muslim). 

Jadi apa yang terjadi saat magrib? Sebenarnya yang terjadi di waktu magrib bahwa setan bersamaan dengan datangnya kegelapan mulai menyebar mencari tempat tinggal, karena mereka tersebar dengan pemandangan luar biasa dan jumlah yang tidak ada yang tahu selain Allah, sebagian setan takut dari kejahatan setan yang lain karena itu ia harus memiliki sesuatu yang dijadikannya sebagai tempat berlindung dan mencari tempat aman. 

Secara ilmiah dijelaskan oleh Prof.DR.ir H. Osly Rachman, MS dalam buku yang berjudul “The Science Of Shalat” terbitan Qultummedia 

Penulis tersebut menyampaikan bahwa saat menjelang maghrib, alam akan berubah spektrum cahaya berwarna kemerahan. 

Cahaya tersebut merupakan gelombang elektromagnetik yang setiap warnanya memiliki perbedaan energi, frekuensi serta panjang gelombang yang berbeda. 

Perubahan spektrum tersebut ternyata selaras dengan frekuensi bangsa jin dan iblis yaitu spektrum merah. 

Iblis dan Jin akan bertambah kuat karena memiliki gelombang yang sama dengan alam dunia. 

Dengan tumpang tindihnya gelombang membuat penglihatan seperti tak jelas dan terjadi fatamorgana.  

Agama Islam menjelaskan bahwa setan akan datang bersamaan dengan datangnya malam untuk tujuan mencari tempat tinggal. 

Bahkan dikatakan bahwa setan yang satu akan takut pada setan yang lainnya sehingga mereka harus mencari tempat berlindung akan hal tersebut. 

Rangkuman dari buku “The Science of Shalat” : 

Hikmah shalat menurut Science dan Al Quran. Sebagian kita mungkin lalai mengerjakan shalat lima waktu dalam sehari. Padahal sudah jelas ditegaskan oleh Allah SWT untuk shalat tepat pada waktu.  

Firman Allah SWT dalam Al Quran Surat An Nisa ayat 103 :  

“Sesungguhnya shalat bagi orang mukmin ialah kewajiban yang tertentu (telah ditetapkan) waktunya.”  

Namun tahukah kita bahwa secara ilmu pengetahuan ada makna dibalik ini semua, Setiap peralihan waktu shalat, sebenarnya bersamaan dengan terjadinya perubahan energy alam yang dapat diukur dan diasakan melalui perubahan warna alam. Biasanya kita belajar mengenai spektrum cahaya dalam Fisika. Bagi anda seorang fotographer mungkin tidak akan asing dengan perubahan warna alam. Berikut penjelasannya:

Pada waktu Shubuh alam berada dalam spektrum warna biru muda yang bersesuaian dengan frekuensi Tiroid (kelenjer  gondok). Kelenjer Tiroid sangat berpengaruh terhadap metabolisme tubuh manusia. Warna biru muda mempunyai rahasia tersendiri berkaitan dengan rezeki dan cara berkomunikasi. Pada saat adzan Shubuh berkumandang, tenaga alam berada pada tingkat optimum yang kemudian diserap oleh tubuh kita terutama pada waktu gerakan rukuk dan sujud. Jadi bagi kita yang melalaikan dan melewatkan shalat Shubuh maka akan menghadapi masalah rezeki. 

Pada saat memasuki waktu Zuhur, warna alam menguning dan berpengaruh terhadap perut dan sistem pencernaan manusia secara keseluruhan. Warna ini berpengaruh juga terhadap hati dan keceriaan hati seseorang. Jadi bagi kita yang ketinggalan atau melewatkan shalat Zuhur berulang-ulang kali akan menghadapi masalah dalam sistem pencernaan serta berkurangnya keceriaan.

Pada saat Ashar, warna alam berubah menjadi orange. Hal ini berpengaruh signifikan terhadap sistem reproduksi secara keseluruhan. Warna orange di alam berpengaruh juga terhadap kreativitas seseorang. Jadi bagi kita yang melalaikan dan melewatkan shalat Ashar kehilangan energi positif  dari warna alam itu.

Menjelang Magrib warna alam berubah menjadi merah. Pada saat ini biasanya orangtua kita memberikan nasehat untuk tidak keluar rumah. Karena sebenarnya spektrum warna alam selaras dengan frekuensi jin dan iblis. Sehingga pada waktu itu jin dan iblis sangat bertenaga karena beresonansi dan bergetar dengan warna alam.

Pada waktu Isya alam berubah menjadi nila dan selanjutnya menjadi gelap. Waktu ini menyimpan rahasia ketentraman dan kedamaian yang frekuensinya sesuai dengan sistem kontrol otak. 

Bagi kita yang ketinggalan waktu Isya seringkali merasa gelisah. Pada saat alam diselimuti kegelapan kita dianjurkan untuk beristirahat jiwa dan raga. Dengan tidur maka kondisi jiwa kita berada pada gelombang delta dengan frekuensi di bawah 4Hz dan sistem tubuh memasuki waktu istirahat.

Saat tengah malam, alam mulai bersinar kembali dengan warna putih, merah jambu, dan kemudian ungu yang selaras dengan frekuensi kelenjer pineal (otak kecil), kelenjer pituitary (bawah otak), thalamus dan hypothalamus. Maka sepantasnya kta bangunnpada saat ini mengerjakan shalat sunnat malam. 

Subhanallah dibalik perintah Allah SWT dalam melaksanakan shalat tepat pada waktunya terkandung makna yang sangat luar biasa.  

Sumber : [Copas dari berbagai sumber, Klik Disini]


Komentar

Kajian Populer

Rekam jejak sikap oknum dan PBNU selama sekitar 100 tahun terakhir terhadap Muslimiin yang bukan NU

Adi Hidayat : "Dubesnya NU di Muhammadiyah"

Makkah Royal Clock Tower adalah "Tanduk Setan" di kota Nejd...?