Negeri yang mereka sebut Wahabi penuh keberkahan

Maasyaa Allah, Negeri yang penuh keberkahan :

Di beberapa tulisan dan buku, Arab Saudi dijuluki sebagai "Salafi Wahabi," merasa paling benar dan mengkafirkan semuar orang yang tidak mengikuti fahamnya. 

Katanya, ulama dan pemerintah Saudi mengkafirkan kaum muslimin dan menghalalkan untuk memerangi mereka.

Tuduhan haus darah, takfiri, tidak menerima kelompok lain yang berbeda, dan keburukan-keburukan lain, dibayar tunai oleh Randy Horton, Warga AS, yang tinggal di Jubail, Arab Saudi.

Jika orang kafir saja merasa aman dan dilindungi, apalagi sesama saudara muslim? 

Inilah realitanya, bukan seperti tuduhan keji para pembenci dan pendengki.

Berkat doanya Nabi Ibrahim 

Ka'bah di Makkah Arab Saudi menjadi negara yang memiliki stabilitas keamanan dan ekonomi alias aman, makmur dan sentosa. Kemakmuran negara ini merupakan hasil dari doa Nabi Ibrahi AS setelah membersihkan kompleks Ka'bah.

"Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian...." (Al-Baqarah ayat 126).

Dalam ayat ini Allah SWT berfirman untuk meluruskan doa Nabi Ibrahim sekaligus mengabulkannya bahwa, kepada yang beriman akan Allah berikan rezeki dan juga kepada siapa yang kafir Allah akan memberikan kesenangan sedikit.

"Yakni sebentar dalam kehidupan dunia saja bahkan boleh jadi lebih senang dari yang beriman. Kemudian Allah paksa ia menuju ke yakni menjalani siksa neraka, dan itulah seburuk-buruk tempat kembali," 

Artinya doa Nabi Ibrahim AS untuk menjadikan kota Makkah dan sekitarnya sebagai kota yang aman, adalah doa untuk menjadikan keamanan yang ada di sana' berkesinambungan hingga akhir masa. Atau menganugerahkan kepada penduduk dan pengunjungnya kemampuan untuk menjadikannya aman dan tentram. 

Bukankah dalam ayat yang lalu, ketika berbicara tentang Ka‘bah sebagai aman, telah diuraikan bahwa itu adalah perintah Allah untuk menjadikannya aman dan tentram dalam bentuk sesempurna mungkin. Sehingga Ka‘bah sendiri dilukiskan sebagai “aman”, bukan sekadar tempat yang aman.

Ayat ini bukan saja mengajarkan agar berdoa untuk keamanan dan kesejahteraan kota Makkah, tetapi juga mengandung isyarat tentang perlunya setiap muslim berdoa untuk keselamatan dan keamanan wilayah tempat tinggalnya, dan agar penduduknya memperoleh rezeki yang melimpah.

"Dua hal di atas, rasa aman dari segala yang menggelisahkan, dan limpahan rezeki, merupakan syarat utama bagi suatu kota atau wilayah," 

Bahkan, stabilitas keamanan dan kecukupan ekonomi, merupakan nikmat yang menjadikan seseorang berkewajiban mengabdi kepada Allah, sebagaimana ditegaskan dalam QS. Quraisy ayat 3-4: 

“Maka hendaklah mereka mengabdi kepada Tuhan Pemilik rumah itu (Ka'bah) yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan memberi mereka rasa aman dari ketakutan.”

Simak video berikut :

Samuel Earle Shropshire adalah mantan pastur berusia 71 tahun asal Amerika Serikat yang memutuskan masuk Islam setelah menyaksikan dan merasakan sendiri bagaimana warga Muslim di Arab Saudi menyambut, menyapa dan memperlakukannya dengan penuh akhlakul karimah. Kepada jurnalis dia mengatakan, 

"Saya seketika menyadari kenyataan yang berbeda dengan apa yang saya saksikan di media." 

Baca beritanya (klik disini)


(QS. Ibrahim ayat 34-52)
Doa Nabi Ibrahim (alaihissalam) dalam Al-Qur an untuk kota Makkah yang telah dikabulkan oleh Allah swt, sehingga membuat tambah dengki orang musyrik dan orang kafir (mereka fitnah wahabi?)

Komentar

Kajian Populer

Adi Hidayat : "Dubesnya NU di Muhammadiyah"

Makkah Royal Clock Tower adalah "Tanduk Setan" di kota Nejd...?

Di Masa Kelam, Masjidil Haram mempunyai 4 Mihrab