Gus Mus: Ciri Orang NU Itu Tak Pernah Tanya Dalil
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Mustofa Bisri atau yang akrab dipanggil Gus Mus mengumpamakan Nadhlatul Ulama (NU) seperti pisau cukur yang hanya digunakan untuk mengiris bawang saja. Sebab kata Gus Mus, potensi yang dimiliki NU masih belum bisa dipergunakan dengan baik.
"NU itu ibaratnya seperti pisau pencukur. Tapi hanya sering digunakan untuk menyisir bawang," ujra Gus Mus saat menyampaikan mauidzah hasanah dalam acara pembukaan Konbes NU di Jakarta, Jumat (20/5/2022).
"Jadi eman-eman pisau pencukurnya, digunakan hanya untuk menyisir bawang. Tidak sumbut antara potensi dengan apa yang dilakukan NU," imbuh Gus Mus.
Dengan kondisi tersebut, Gus Mus pun selalu mendoakan agar pengurus NU diberikan kekuatan oleh Allah SWT dalam menjalankan tugasnya. Selain itu, Gus Mus juga berdoa agar dijauhkan dari halangan-halangan yang menyertai.
"Setiap ada pengerahan tenaga untuk kepentingan NU, untuk khidmat bukan hanya bagi warga NU, bukan hanya bagi warga Indonesia, tapi juga warga dunia, maka saya selalu berdoa mudah-mudahan mereka semua yang mengerahkan tenaga pikiranya untuk kepentingan NU diberikan kekuatan oleh Allah SWT lahir dan batin," kata Gus Mus.
"Mudah-mudahan dijauhkan dari godaan-godaan yang menggangu khidmat mereka untuk NU. Mudah-mudahan saja di era baru ini, pisau pencukur ini betul-betul bisa untuk nyukur bukan hanya untuk nyisiri bawang," imbuhnya.
Selain itu, Gus Mus mengapresiasi kinerja dari pengurus NU. Selama ini, Gus Mus melihat pengurus benar-benar mengerahkan tenaganya untuk NU.
"Kalau saya lihat laporannya itu betul-betul bukan hanya untuk Rais Aam dan Mustasyar saja. Saya lihat sendiri memang banyak yang betul-betul mengeluarkan tenaga. Jadi mudah-mudahan Allah SWT memberikan kekuatan lahir dan batin," ujar Gus Mus.
Mengakhiri tausiyahnya, Gus Mus menyampaikan bahwa kepada jangan bertanya dalil kepada kiai NU. Karena kata Gus Mus, kiai-kiai NU sudah memiliki kemampuan untuk menjabarkan sesuatu kepada Nahdliyin.
"Itu saja mauidzah saya. Meskipun nggak pakai dalil. Mustasyar masak pakai dalil. Dalilnya dipakai ustaz madrasah saja," ucap Gus Mus.
"Dulu itu orang NU tidak pernah tanya dalil. Lihat saja Habib Zen Smith bagaimana. Lihat saja Kiai Mustofa Aqil. Nggak pakai dalil. Dalilnya ya kiai itu sendiri," pungkas Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang itu.
"NU itu ibaratnya seperti pisau pencukur. Tapi hanya sering digunakan untuk menyisir bawang," ujra Gus Mus saat menyampaikan mauidzah hasanah dalam acara pembukaan Konbes NU di Jakarta, Jumat (20/5/2022).
"Jadi eman-eman pisau pencukurnya, digunakan hanya untuk menyisir bawang. Tidak sumbut antara potensi dengan apa yang dilakukan NU," imbuh Gus Mus.
Dengan kondisi tersebut, Gus Mus pun selalu mendoakan agar pengurus NU diberikan kekuatan oleh Allah SWT dalam menjalankan tugasnya. Selain itu, Gus Mus juga berdoa agar dijauhkan dari halangan-halangan yang menyertai.
"Setiap ada pengerahan tenaga untuk kepentingan NU, untuk khidmat bukan hanya bagi warga NU, bukan hanya bagi warga Indonesia, tapi juga warga dunia, maka saya selalu berdoa mudah-mudahan mereka semua yang mengerahkan tenaga pikiranya untuk kepentingan NU diberikan kekuatan oleh Allah SWT lahir dan batin," kata Gus Mus.
"Mudah-mudahan dijauhkan dari godaan-godaan yang menggangu khidmat mereka untuk NU. Mudah-mudahan saja di era baru ini, pisau pencukur ini betul-betul bisa untuk nyukur bukan hanya untuk nyisiri bawang," imbuhnya.
Selain itu, Gus Mus mengapresiasi kinerja dari pengurus NU. Selama ini, Gus Mus melihat pengurus benar-benar mengerahkan tenaganya untuk NU.
"Kalau saya lihat laporannya itu betul-betul bukan hanya untuk Rais Aam dan Mustasyar saja. Saya lihat sendiri memang banyak yang betul-betul mengeluarkan tenaga. Jadi mudah-mudahan Allah SWT memberikan kekuatan lahir dan batin," ujar Gus Mus.
Mengakhiri tausiyahnya, Gus Mus menyampaikan bahwa kepada jangan bertanya dalil kepada kiai NU. Karena kata Gus Mus, kiai-kiai NU sudah memiliki kemampuan untuk menjabarkan sesuatu kepada Nahdliyin.
"Itu saja mauidzah saya. Meskipun nggak pakai dalil. Mustasyar masak pakai dalil. Dalilnya dipakai ustaz madrasah saja," ucap Gus Mus.
"Dulu itu orang NU tidak pernah tanya dalil. Lihat saja Habib Zen Smith bagaimana. Lihat saja Kiai Mustofa Aqil. Nggak pakai dalil. Dalilnya ya kiai itu sendiri," pungkas Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang itu.
Baca juga artikel terkait berikut :
Komentar
Posting Komentar