Apakah Khurafat dan Takhayul Itu?

Kita sering mendengar kata “khurafat”. Namun apa itu khurafat dan bagaimana hukumnya? Mari simak penjelasan ringkas dibawah ini.

Simak video ilustrasi (khurafat) berikut :

Sumber video : https://youtu.be/Z-9eK9O_0G4

Sumber video : https://www.facebook.com
Dengan begitu banyak sekali dari petunjuk Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam yang di patahkan?
Tetang di anjurkan nya membaca surah Al Baqarah agar syetan lari dari rumah.

Dianjurkan mengucapkan Bismillah dan juga salam saat memasuki rumah agar syetan tidak ikut masuk dan bermalam di rumah.

Apakah juga tidak sampai Hadits kepada mereka tentang hukum haramnya gambar makhluk bernyawa?

Apalagi di jadikan penangkal?, Subhanallah
Islam telah sempurna, dan semua sudah Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam ajarkan/contohkan.
Disini selalu di ingatkan pentingnya belajar Tauhid dan Sunnah agar tidak di palingkan oleh para Ruwaibidhoh.
Makna khurafat :

Terdapat sebuah hadits, dari Aisyah radhiallahu’anha, bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

أتدرون ما خرافةُ ؟ إنَّ خُرافةَ كان رجلًا من عذرةٍ أسرَتْه الجنُّ في الجاهليةِ ، فمكث فيهم دهرًا ، ثم ردُّوه إلى الإنسِ ، فكان يُحدِّثُ الناسَ بما رأى فيهم من الأعاجيبِ ، فقال الناسُ : حديثُ خُرافَةَ

Apakah kalian tahu kisah tentang khurafah? Sesungguhnya khurafah adalah seorang lelaki dari Bani Udzrah, yang disenangi oleh kaum jin di masa Jahiliyah. Khurafah tinggal bersama para jin beberapa waktu. Kemudian para jin mengembalikannya ke tengah manusia. Kemudian si Khurafah ini menceritakan kisah-kisah ajaib yang ia lihat. Maka setelah itu manusia punya istilah baru yaitu: cerita khurafah” (HR. Ahmad no. 25283, dinilai sebagai hadits yang dhaif oleh Al Albani dalam Silsilah Adh Dha’ifah no. 1712).

Hadits ini lemah, namun memiliki makna yang sejalan dengan perkataan para ulama, bahwa khurafah adalah cerita tentang hal-hal yang ajaib dan aneh yang merupakan kedustaan. Disebutkan dalam kamus Lisanul Arab:

والخُرافةُ الحديثُ الـمُسْتَمْلَحُ من الكذِبِ.

“Khurafah adalah cerita dusta yang dibumbui”.

Ibnu Manzhur dalam Lisanul Arab juga menjelaskan makna khurafah dalam hadits dhaif di atas, beliau berkata:

أَن يريد به الخُرافاتِ الموضوعةَ من حديث الليل، أَجْرَوْه على كل ما يُكَذِّبُونَه من الأَحاديث، وعلى كل ما يُسْتَمْلَحُ ويُتَعَجَّبُ منه

“Yang dimaksud khurafat dalam hadits di atas adalah cerita-cerita malam yang dibuat-buat. Istilah khurafah ini (yang awalnya merupakan nama seorang lelaki) menjadi identik dengan semua cerita yang dusta, yang mengandung kisah-kisah ajaib yang dibumbui”.

Definisi yang lain, disebutkan Dr. Ghalib bin Ali ‘Awaji:

الخرافة هي الاعتقاد بما لا ينفع ولا يضر ولا يلتئم مع المنطق السليم والواقع الصحيح

“Khurafah adalah keyakinan tentang sesuatu yang sebenarnya tidak memberikan manfaat atau mudharat, dan tidak sesuai dengan akal yang sehat dan realita yang ada” (Madzahib al Fikriyyah al Mu’ashirah, hal. 1186).

Sebagian ulama menyebutkan definisi khurafah secara ringkas:

الخرافة المعتقدات الباطلة

“Khurafah adalah semua akidah (keyakinan) yang batil”.

Dari beberapa definisi di atas, bisa kita simpulkan bahwa khurafat itu mengandung beberapa komponen yaitu:

  1. Berupa keyakinan yang batil karena tidak didasari dalil atau bukti ilmiah
  2. Biasanya berupa cerita-cerita dusta
  3. Mengandung perkara yang aneh-aneh dan ajaib
  4. Dibumbui agar tampak baik dan menarik

Contoh khurafat yang berupa cerita adalah cerita-cerita legenda, urban legend, folklore, mitos dan semisalnya.

Demikian juga mitos-mitos yang dikaitkan dengan suatu manfaat atau bahaya, tanpa landasan dalil atau bukti ilmiah, seperti:

  1. Kalau berdiri di pintu nanti sulit jodoh
  2. Kalau gigi putus, lemparkan ke atas atau ke bawah, supaya tumbuh
  3. Kalau sedang hamil tidak boleh membunuh binatang, nanti anaknya akan cacat
  4. dan semisalnya.

Ini semua adalah khurafat.

Makna Takhayyul

Kata ini disebutkan dalam al-Quran, ketika Allah menceritakan sihir yang dilakukan tukang sihirnya Fir’aun,


قَالَ بَلْ أَلْقُوا فَإِذَا حِبَالُهُمْ وَعِصِيُّهُمْ يُخَيَّلُ إِلَيْهِ مِنْ سِحْرِهِمْ أَنَّهَا تَسْعَى


“Berkata Musa: “Silahkan kamu sekalian melemparkan.” Maka tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat mereka, terbayang kepada Musa seakan-akan ia merayap cepat, lantaran sihir mereka.” (QS. Thaha: 66)

Tukang sihir Firaun menyihir setiap mata para penontonnya. Sehingga seolah mata mereka melihat tali dan tongkat mereka menjadi ular. Termasuk Musa ‘alaihis salam, terbayang dalam diri beliau, tali dan tongkat mereka menjadi ular.

Dalam kamus Mu’jam al-Wasith, makna kata Takhayyul adalah [تَصَوَّرَهُ ، تَمَثَّلَهُ] yang artinya membayangkan.

Karena orang sombong yang kagum dengan dirinya disebut Mukhtal atau Dzul Khuyala’. Karena dia membayangkan dirinya hebat, seolah tidak ada yang menandinginya. (Lisan al-‘Arab, 11/226)

Dalam kamus KBBI, ta·kha·yul diartikan sebagai (sesuatu yg) hanya ada dalam khayal belaka atau kepercayaan kepada sesuatu yang dianggap ada atau sakti, padahal sebenarnya tidak ada atau tidak sakti.


Mengapa Takhayul dan Khurafat Digandengkan?

Dua kata ini digandengkan, karena semua keterangan dusta, berawal hanya dari khayalan manusia. Khayalan tanpa bukti. Tidak sesuai kenyataan, dan tidak didukung oleh dalil.  Ketika itu diyakini, statusnya menjadi khurafat. Keyakinan dusta yang menyimpang.


Apakah Semua Takhayul & Khurafat itu Terlarang?

Khurafat dan takhayul terkait syariat, semuanya terlarang. Karena berdusta atas nama syariat. Terlebih jika khurafat itu terkait keyakinan tentang Allah. Bahayanya lebih parah dan ancaman dosanya sangat besar.


Dalam al-Quran, Allah banyak memberikan ancaman untuk orang yang memiliki keyakinan dusta tentang Allah, diantaranya,

Allah berfirman,


فَمَنِ افْتَرَى عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ


barangsiapa mengada-adakan dusta terhadap Allah sesudah itu, maka merekalah orang-orang yang zalim. (QS. an-Nisa: 94).

Ayat ini bercerita tentang sikap sebagian bani Israil yang mereka menetapkan hukum halal haram di masa sebelum turunnya taurat. Pernyataan mereka tanpa bukti, Allah sebut sebagai dusta atas nama Allah.
Allah juga berfirman,


انْظُرْ كَيْفَ يَفْتَرُونَ عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ وَكَفَى بِهِ إِثْمًا مُبِينًا


Lihatlah bagaimana mereka berbuat dusta atas nama Allah. dan cukuplah itu sebagai perbuatan dosa yang nyata. (QS. an-Nisa: 50).

Ayat ini bercerita tentang pengakuan orang yahudi dan nasrani bahwa mereka adalah kekasih Allah, anak kesayangan Allah. dan mereka menganggap, yang paling berhak masuk surganya Allah adalah Yahudi dan Nasrani. Allah sebut anggapan ini sebagai kedustaan atas nama-Nya. Allah juga berfirman,

قُلْ إِنَّ الَّذِينَ يَفْتَرُونَ عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ لَا يُفْلِحُونَ


Katakanlah, sesungguhnya orang-orang yang berdusta atas nama Allah, dia tidak akan beruntung. (QS. Yunus: 69).

Ayat ini berisi ancaman Allah untuk orang yang menyatakan Allah punya anak, padahal Allah tidak butuh seluruh makhluk. Dia Maha Kaya.

Allah juga berfirman,


وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَى عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ وَهُوَ يُدْعَى إِلَى الْإِسْلَامِ


Siapakah yang lebih dzalim dari pada orang yang berdusta atas nama Allah, padahal dia telah didakwahi untuk masuk islam. (QS. as-Shaf: 7)

Padahal dia telah didakwahi untuk masuk islam, artinya dia telah mengenal kebenaran. Allah sebut perbuatannya sebagai pebuatan yang paling dzalim. Mereka menyebut Allah memiliki sekutu.

Termasuk bentuk khurafat adalah menggalang amalan ibadah yang sama sekali tidak pernah Allah syariatkan. Allah berfirman,


أَمْ لَهُمْ شُرَكَاءُ شَرَعُوا لَهُمْ مِنَ الدِّينِ مَا لَمْ يَأْذَنْ بِهِ اللَّهُ


“Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah?” (QS. as-Syu’ara’: 21)


Keyakinan Ngawur atas Nama Allah, Asal Segala Kesesatan


Jika kita perhatikan, semua penyimpangan orang musyrik dan orang kafir yang Allah sebutkan dalam ayat-ayat di atas, sumbernya adalah aqidah dan keyakinan menyimpang tentang Allah.

  • Ada yang berbicara masalah halal-haram tanpa dalil. Sementara yang berhak menetapkan hukum halal-haram hanya Allah.
  • Ada yang karena mengklaim dirinya anak kesayangan Allah yang pasti masuk surga, tanpa bukti amal.
  • Ada yang menyatakan Alah punya anak. Padahal Allah Maha Sempurna, tidak butuh seluruh alam
  • Ada yang menganggap Allah punya wakil untuk mengantarkan berdoa, yang itu menjadi aqidah orang musyrikin.
  • Ada yang menetapkan aturan dalam ibadah, sementara dia tidak punya dalil dari syariat. Dia sebut amal bid’ah berpahala, sementara Allah tidak pernah menjanjikan pahala untuk amal itu.


Karena itulah, Ibnul Qoyim menyebutkan bahwa berbicara ngawur tentang Allah, menyampaikan informasi tentang Allah tanpa ilmu, adalah sumber dari segala kesesatan.


Ibnul Qoyim mengatakan,


فليس في أجناس المحرمات أعظم عند الله منه, ولا أشد منه, ولا أشد إثمًا، وهو أصل الشرك والكفر، وعليه أسست البدع والضلالات، فكل بدعة مضلة في الدين أساسها القول على الله بلا علم


Tidak ada jenis keharaman yang lebih parah di sisi Allah melebihi berbicara atas nama Allah tanpa ilmu, dan lebih berat dosanya dari pada tindakan ini. Karena ini adalah sumber segara kesyirikan dan kekufuran. Dan semua bentuk bid’ah dan kesesatan juga dibangun karena pelanggaran ini. Semua bid’ah yang menyesatkan dalam agama, asasnya adalah berbicara atas nama Allah tanpa ilmu. (Madarij as-Saikin, 1/372)


Luruskan Aqidah Anda

Aqidah menaruh peranan paling penting dalam hidup manusia. Karena dia pengendali hidup. Orang akan semakin mudah mentaati Allah, ketika aqidahnya benar. Kita bisa lihat, orang kafir dan orang musyrik menjadi manusia yang sangat jahat dan bengis di alam ini, sebabnya adalah karena mereka memiliki aqidah yang sesat.


Sebagai contoh sederhana saja,

Bandingkan kaum muslimin dengan orang syiah…

Syiah, mereka mengaku muslim. Mengaku menyembah Allah. Mengaku keberadaan nabi yang sama dengan kita. Mengakui adanya malaikat, surga-neraka, dst.


Tapi di saat yang sama, mereka punya penyimpangan besar dalam masalah aqidah. Mereka mengagungkan Husain, melebihi pengagungan mereka kepada Allah. Mereka menganggap, hanya penganut Husain yang akan dijamin masuk surga. Mereka mengaku itu dengan klaim, bukan dengan bukti.


Mereka membesar-besarkan urusan imamah Ali bin Abi Thalib. Dan ini dianggap puncak dari segala perjuangan.


Di sana anda bisa lihat, bagaimana karakter orang syiah yang sangat menjijikkan,

  • Mereka menghalalkan kawin kontrak, nikah sejam, dua jam, dianggap sah. Anda bisa perhatikan, berapa kira-kira anak mut’ah yang ada di Iran? Ataukah hampir semua masyarakat Iran anak mut’ah?
  • Mereka menghina habis A’isyah, dan menyebutnya penghuni neraka
  • Mereka mengkafirkan Abu Bakr, Umar, dan Utsman.
  • Mereka menganggap, al-Quran yang ada di tengah kaum muslimin, sudah tidak otentik.
  • Mereka menganggap semua imam mereka itu makshum, layaknya seorang nabi.


Ada orang yang karakternya selalu membela kebatilan, karena aqidah mereka rusak. Allah berfirman,


وَإِنْ يَرَوْا كُلَّ آَيَةٍ لَا يُؤْمِنُوا بِهَا وَإِنْ يَرَوْا سَبِيلَ الرُّشْدِ لَا يَتَّخِذُوهُ سَبِيلًا وَإِنْ يَرَوْا سَبِيلَ الْغَيِّ يَتَّخِذُوهُ سَبِيلًا ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَذَّبُوا بِآَيَاتِنَا وَكَانُوا عَنْهَا غَافِلِينَ


“Mereka jika melihat tiap-tiap ayat(Ku), mereka tidak beriman kepadanya. Dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak mau menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka terus memenempuhnya. Yang demikian itu adalah karena mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka selalu lalai dari padanya.” (QS. al-A’raf: 146)


Video Cerita Khurafat Kiyai NU 

Khurafat sejarah KH. Hasyim Asy'ari
Sumberv video : https://www.youtube.com/watch?v=C16-U_OSRqo

Khurafat NU sudah jadi Agama 

Allah subhaanahu wa ta’aalaa sudah mengingatkan, jika kamu mengikuti kebanyakan orang di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah.

وَإِنْ تُطِعْ أَكْثَرَ مَنْ فِي الْأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلَّا يَخْرُصُونَ

“Dan jika kamu mengikuti kebanyakan orang di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Yang mereka ikuti hanya persangkaan belaka dan mereka hanyalah membuat kebohongan.” ( QS. Al-An’am: 116 )

Sumber : 

  1. https://muslimah.or.id
  2. https://konsultasisyariah.com


Komentar

Kajian Populer

Rekam jejak sikap oknum dan PBNU selama sekitar 100 tahun terakhir terhadap Muslimiin yang bukan NU

Adi Hidayat : "Dubesnya NU di Muhammadiyah"

Makkah Royal Clock Tower adalah "Tanduk Setan" di kota Nejd...?