BERSIKAP ADILLAH WAHAI AL MUKAROM IDRUS RAMLI (الله يهديهم)

Mahasiswa Madinah mengingatkan sebagai berikut :

BERSIKAP ADILLAH WAHAI AL MUKAROM IDRUS RAMLI (الله يهديهم) 



Ketika Membaca tulisan pak kyai ini sebenarnya saya tersadar bahwa sebagian kalangan terpelajar pun bisa terkena hasutan Hoax dan dengan mudahnya membuat Fitnah keji kepada Negeri Tauhid Arab Saudi. 

[Baca salah satu tulisan Kiyai Idrus Ramli, klik disini]

Dia menyamakan antara Saudi Arabia dan ISIS,  padahal fakta di lapangan adalah Arab Saudi adalah negara yang paling melawan pemikiran Takfiri tersebut. 

Tapi saya mengajak Idrus ramli  (الله يهديهم) ini berpikir jernih,.. 

1. Apakah Arab Saudi Akan membantai orang? 

Waduh... keterlaluan sekali kau punya fitnah pak kyai.. 

Demi Allah... Saya melihat banyak orang Indonesia yang haji itu satu Aqidah dengan anda... Asyari Ma'turidi... 

Tapi sikap Raja Salman,  Sikap Askar, dan pelayaan haji nya tidak sebanding dengan buih mulut anda memfitnah negara Tauhid ini. 

Betapa bencinya anda.. 

Betapa gerahnya anda.. 

Betapa dongkolnya anda.. 

Apakah leher anda begitu sempit ketika harus berbuat adil sedikit kepada yang berbeda paham dengan anda... 

2. Mungkin gelar haji anda harus dihapus.. karena Anda tidak pernah berhaji... karena kalau pernah berhaji... pasti DIBANTAI.. oleh kerajaan Saudi... karena anda berpaham Asyari Maturidi... tapi.. anda masih saja hidup.. masih bisa bernafas dan diberi rezeki... lantas Apakah ucapan anda kepada Saudi dengan gelaran "Membantai"  itu benar benar anda rasakan ketika anda dulu berhaji atau haji anda hanya Palsu.? 

3. Antum pernah berkata di salah satu ceramah bahwa Antum  (لله يهديهم) sangat kagum dengan Ormas Fulan yang kini ketuanya sedang berada di Arab Saudi dalam waktu lama dengan sebab yang Hanya Allah ta'ala tahu. 

Apakah ketua ormas yang antum kagumi itu sudah "DIBANTAI"  atau malah beliau ikut beribadah haji tahun kemarin dengan Nyaman, Aman dan BAHAGIA. Bahkan konon katanya Saat ini  lebih aman dari tanah air sendiri? 

Allahu A'lam. 

4. Anda  (الله يهديك) menanggung dua dosa.. 

Pertama anda Menggibah Seluruh Rakyat Saudi dan kedua anda Menggibah mereka dengan sesuatu yang tidak ada pada mereka. 

Allah ta'ala berfirman :

“Dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (Q. S. Al-Hujurat : 12).

Ingat .. fitnah dan tuduhan itu akan berbalik kepada orang yang menuduh dan menjadi beban yang harus anda pertanggungjawabkan kelak. 

5. FOTO ANTUM LAGI UMRAH.. 

Yang ini ketika antum Umrah ke Saudi... Mana bukti kata kata "DIBANTAI".. kalau seandainya antum dibantai Saudi... Antum sekarang sudah di Baqi atau di Ma'la.. 

Mohon tanggapannya... bersikap adillah pak kyai al Mukarom yang terhormat dan yang dimuliakan..... (الله يهديك) 

Semoga Allah menjaga Raja Salman dan Rakyat Saudi dari fitnah fitnah kaum Sekular dan Kaum pemahaman menyimpang

Sumber : 

https://www.facebook.com/MahasiswaMadinah/photos/a.481561595537701/740825456277979/?type=3&mibextid=Nif5oz

-----

Fitnah Kyai Idrus Ramli terhadap pelaku dakwah di indonesia

Penulis : Anjrah Susanto.

Kita coba melihat segala sesuatunya secara pertengahan. Semisal berkaitan dengan Fitnah Kyai Idrus Ramli terhadap pelaku dakwah di indonesia. Khususnya bagaimana beliau juga punya kekurangan, agar bisa jadi bahan renungan.

Bahwa kalau masih sesama manusia, pasti ada kekurangan. Tolong proporsional, jangan berlebihan dalam mendukung atau juga menganggap keliru secara berlebihan.

Siapa kyai Idrus Ramli itu?

Menurut data yang diambil dari blog miliknya,(www.idrusramli.com) Muhammad Idrus Ramli, lahir di Jerreng Barat, Gugut, Rambipuji, Jember, 1 Juli 1975. Pada masa kecilnya belajar al-Qur’an, tajwid, dasar-dasar agama dan gramatika Arab kepada Kiai Nasyith di Pondok Pesantren Nashirul Ulum, selain menamatkan SDN Gugut I tahun 1986. Melanjutkan belajar ke Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan (1986-2004) dengan menamatkan Ibtidaiyah (1990), Tsanawiyah (1994) dan Aliyah (1997). Tahun 1994 ditugasi mengajar di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Darut Tauhid Injelan Panggung Sampang Madura. Tahun 2003 jalan-jalan ke Inggris dalam rangka studi komparatif.

Ketika di pesantren sejak 1996-2003 aktif di Bahtsul Masail PC NU Kabupaten Pasuruan. Tahun 2002-2004 aktif di kajian RMI Cabang Kabupaten Pasuruan. Setelah keluar dari Pondok Pesantren Sidogiri 2004, diangkat menjadi Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail NU Jember 2004-2009 sambil mengajar di Pondok Pesantren Nurul Islam Antirogo Jember. Tahun 2005 mengajar di Pondok Pesantren Nurul Musthafa Benua Lima Amuntai Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan. Tahun 2007-2012 diangkat menjadi anggota Lajnah Ta’lif wa an-Nasyr NU Jawa Timur. Tahun 2008- 2013 diangkat menjadi Ketua Lajnah Ta’lif wa an-Nasyr dan Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail NU Kencong.

Sejak mengajar di pesantren 1998, sering mengisi pelatihan kaderisasi Ahlussunnah Wal-Jama’ah yang disebut ANNAJAH (istilah ASWAJA di Pondok Pesantren Sidogiri). Setelah keluar dari pesantren sering mengisi acara-acara seminar, halqah dan pelatihan ASWAJA di beberapa cabang NU Jawa Timur dan Jawa Tengah. Aktif di diskusi dua bulanan Institut Pemikiran dan Peradaban Islam (INPAS) Surabaya.

Pengalaman tulis menulis dimulai sejak menjadi staf redaksi Majalah Ijtihad (1995-1996), Pemimpin Redaksi Majalah Ijtihad (1997),

Pemimpin Umum Buletin Istinbath (1998-2001), dan Pemimpin Redaksi Jurnal TAMASYA (2003), di Pondok Pesantren Sidogiri. Aktif menulis di beberapa media seperti Majalah Santri (RMI), Aula (NU Jawa Timur), Jurnal al-Insan Jakarta, Buletin Sidogiri, Jurnal Maktabatuna (Pondok Pesantren Sidogiri), Majalah Aschol (Pondok Pesantren Syaikhona Kholil Demangan Bangkalan), Majalah Khittoh (NU Jember) dan lain-lain. Tahun 2008-2013 menjadi Pemimpin Redaksi Majalah Milenia ASWAJA (NU Rencong).

PEMIKIRAN IDRUS RAMLI

KH idrus ramli adalah seorang yang sangat memusuhi manhaj salaf atau kaum pemurni ajaran islam.


Baca juga : "Untukmu yang membenci Wahabi"


Komentar

Kajian Populer

Rekam jejak sikap oknum dan PBNU selama sekitar 100 tahun terakhir terhadap Muslimiin yang bukan NU

Adi Hidayat : "Dubesnya NU di Muhammadiyah"

Makkah Royal Clock Tower adalah "Tanduk Setan" di kota Nejd...?