Tawakkal dan rezki

Allah menjamin rezki semua orang baik muslim dan kafir serta semua makhluk dimuka bumi ini:

وَمَا مِن دَآبَّةٍ۬ فِى ٱلۡأَرۡضِ إِلَّا عَلَى ٱللَّهِ رِزۡقُهَا

“Dan tidak ada seekor binatang melata pun di muka bumi, melainkan Allah yang memberikan rezeki kepadanya.” (QS: Hud: 6).

وَڪَأَيِّن مِّن دَآبَّةٍ۬ لَّا تَحۡمِلُ رِزۡقَهَا ٱللَّهُ يَرۡزُقُهَا وَإِيَّاكُمۡ‌ۚ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡعَلِيمُ

“Dan berapa banyak binatang yang tidak dapat membawa (mencari) rezekinya sendiri. Allahlah yang memberikan rezeki kepadanya juga kepada kalian. Dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS: Al-Ankabut: 60).

Rezeki bagi orang bertakwa : 

وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ.

"Barangsiapa yang bertakwa kepada ALLAH niscaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya."  (QS. At-Thalaq : 2-3).

Rezki bagi orang bekerja :

هُوَ ٱلَّذِى جَعَلَ لَكُمُ ٱلۡأَرۡضَ ذَلُولاً۬ فَٱمۡشُواْ فِى مَنَاكِبِہَا وَكُلُواْ مِن رِّزۡقِهِۦ‌ۖ وَإِلَيۡهِ ٱلنُّشُورُ (١٥)

“Dialah yang menjadikan bumi mudah bagi kalian, maka berjalanlah di segala penjurunya, dan makanlah kalian dari rezeki-Nya.” (QS: Al-Mulk: 15).

-----------

Berikut kisah :

IMAM MALIK DAN IMAM SYAFI’I (Guru dan Murid ) berdebat dalam cara mendapatkan rezki :

Imam Malik (guru) dalam majlis ilmu menyampaikan; "Sesungguhnya rezeki itu datang tanpa sebab, cukup dengan tawakkal yg benar kepada Allah niscaya Allah akan meberikan Rezeki. Lakukan yang menjadi bagianmu, selanjutnya biarkan Allah mengurus lainnya"

Sebaliknya Imam Syafei (sang murid) berpendapat lain :

"Seandainya seekor burung tidak keluar dari sangkarnya, bagaimana mungkin ia akan mendapatkan rezeki"

Selanjutnya Guru & murid bersikukuh pada pada pendapatnya.

Suatu saat tengah meninggalkan pondok, Imam Syafii (murid) melihat serombongan orang tengah memanen anggur. Diapun membantu mereka. Setelah pekerjaan selesai, Imam Syafii memperoleh imbalan beberapa ikat anggur sebagai balas jasa.

Imam Syafii girang, bukan karena mendapatkan anggur, tetapi pemberian itu telah menguatkan pendapatnya. Jika burung tak terbang dari sangkar, bagaimana ia akan mendapat rezeki. Seandainya dia tak membantu memanen, niscaya tidak akan mendapatkan anggur.

Bergegas dia menjumpai Imam Malik (sang guru). Sambil menaruh seluruh anggur yang didapatnya, dia bercerita, Imam Syafii sedikit mengeraskan bagian kalimat "seandainya saya tidak keluar pondok dan melakukan sesuatu (membantu memanen), tentu saja anggur itu tidak akan pernah sampai di tangan saya”

Mendengar itu Imam Malik (sang guru) tersenyum, seraya mengambil anggur dan mencicipinya. Imam Malik berucap pelan ; “Sehari ini aku memang tidak keluar pondok...hanya mengambil tugas sebagai guru, dan sedikit berpikir alangkah nikmatnya kalau dlm hari yg panas ini aku bisa menikmati anggur. ......Tiba-tiba engkau datang sambil membawakan beberapa ikat anggur untukku. Bukankah ini juga bagian dari rezeki yg datang tanpa sebab. Cukup dengan tawakkal yang benar kepada Allah niscaya Allah akan berikan Rezeki. Lakukan yg menjadi bagianmu, selanjutnya biarkan Allah yang mengurus lainnya.”

Begitulah kisah pembuktian dari dua ayat Allah tersebut diatas tentang rezki yang diperoleh dengan :

> Hanya bertakwa.., dan 

> Bekerja

 

Komentar

Kajian Populer

Adi Hidayat : "Dubesnya NU di Muhammadiyah"

Makkah Royal Clock Tower adalah "Tanduk Setan" di kota Nejd...?

Di Masa Kelam, Masjidil Haram mempunyai 4 Mihrab