Sesungguhnya "tanaqudh (kontradiksi) awal pijakan dari kerusakan"

Sesungguhnya "tanaqudh (kontradiksi) awal pijakan dari kerusakan"


Sumber video : https://youtu.be/yVw

KARAKTERISTIK AHLUL AHWA'

Syaikh Dr. Nashir bin Abdul Karim Al-Aql Hafidzahullahu berkata: 

"Diantara karakteristik Ahlul Ahwa' (pengekor hawa nafsu), ahlul bid'ah dan Iftiraq (perpecahan) adalah kontradiksi, plin-plan, bingung, ragu dan mencla-mencle.

Mencla-mencle adalah cepatnya berubah dari satu pendapat kepada pendapat yang berbeda (tanpa haq), dari satu sikap kepada sikap yang lain (sesuai hawa nafsunya), tidak konsisten dalam satu ketetapan. 

Termasuk mencla-mencle adalah membeo kepada setiap situasi dan kondisi yang sesuai (hawa nafsunya alias bunglon) meskipun menyelisihi kebenaran dan mengikuti arus segerombolan orang yang cocok (dengan hawa nafsunya).

Dan ini merupakan salah satu bentuk kemunafikan.


Sikap berubah-ubah pendirian adalah kebiasaan pengekor hawa nafsu, ahli bid'ah & hizbi, bukan sikap seorang salafi yang berpegang teguh dengan manhaj salaf yang hakiki."

Salah satu ciri ahlul ahwa adalah adanya kontradiksi dalam ucapan mereka, adanya kegoncangan dari mereka setelah plin-plan (mutalawwin) atau kebingungan 
(tidak ada keistiqomahan), 

mereka cepat berubah dari salah satu pendapat ke pendapat yang lain, pelakunya tidak konsisten, dari bentuk plin-plannya tersebut adalah mengikuti kondisi yang ada sekarang ini, 

ini termasuk bentuk kemunafikan, ini merupakan sifat secara umum kebanyakan ahlul ahwa, baik secara individu ataupun kelompok, karena satu kelompok sesat tidak berdiri di atas satu aqidah."




Diraasaat Fi Al Ahwa' Wa Al Firaq Wa Al Bida' Wa Mauqif As Salaf Minha | Syaikh DR. Nashir Al Aql hafidzahullahu ta'ala, mengatakan :

4  ciri khas orang terjatuh kedalam fitnah yang suatu ketika akan menjadi dalang fitnah. 

(1). Yang dulu dianggap harām sekarang menjadi halal atau sebaliknya. 

(2). Berubah-ubah warna dalam berdakwah, beragama dan dalam mengikuti ajaran dien.

(3). Mengikuti yang syubhat dan meninggalkan yang muhkamat.

(4). Mentolerir kebathilan, toleran terhadap berbagai macam penyimpangan-penyimpangan. 

Semoga Allāh Subhānahu wa Ta'āla menjauhkan kita dari itu semua dan kita diberikan keteguhan oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla di dalam berpijak, memegang prinsip sampai kita bertemu Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

"Wahai orang-orang yang berimān, bertaqwalah kepada Allāh sebenar-benar taqwa dan janganlah sekali-kali kamu mati (bertemu Allāh) melainkan dalam keadaan beragama Islām."

(QS Al 'Imrān: 102)






Komentar

Kajian Populer

Adi Hidayat : "Dubesnya NU di Muhammadiyah"

Makkah Royal Clock Tower adalah "Tanduk Setan" di kota Nejd...?

Di Masa Kelam, Masjidil Haram mempunyai 4 Mihrab