Keutamaan Tidak Minta Diruqiah
Keutamaan tidak minta diruqyah :
Haditsnya adalah hadits shahih yang diriwayatkan oleh imam Bukhari no. 6472 dari ibnu Abbas:
يَدْخُلُ الجَنَّةَ مِن أُمَّتِي سَبْعُونَ ألْفًا بِغَيْرِ حِسابٍ، هُمُ الَّذِينَ لاَ يَسْتَرْقُونَ، ولاَ يَتَطَيَّرُونَ، وعَلى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ“Diantara umatku ada 70.000 orang yang masuk surga tanpa hisab; mereka adalah orang-orang yang tidak minta meruqyah, tidak bertathoyyur (menganggap sial), dan mereka bertawakkal hanya kepada Allah.”
Jika kita perhatikan dengan seksama, di dalam hadits disebutkan “لا يسترقون” yang artinya tidak meminta ruqyah.
Jadi bukan meruqyah orang tapi yang menjadi penyebab terhalang dari keutamaan ini adalah “meminta diruqyah”. Adapun meruqyah orang lain merupakan perbuatan baik, namun tidak untuk menjadikan diri sebagai pusat ruqyah, karena perbuatan ini dibenci oleh sebagian ulama.
Di antara alasan yang disebutkan ulama kenapa meminta ruqyah bisa menghilangkan kesempatan untuk mendapatkan keutamaan ini adalah karena meminta ruqyah menyebabkan kehinaan diri karena meminta kepada orang lain, padahal ruqyah bisa dilakukan sendiri. Alasan lainnya adalah karena ketika kita meminta orang lain meruqyah dan setelah ruqyah belum datang kesembuhan akan menyebabkan kita bersuudzhon kepada orang tersebut.
Oleh:
Ustadz Muhammad Ihsan حفظه الله
🌐 Sumber: https://bimbinganislam.com
Komentar
Posting Komentar